• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Risiko Cedera Payudara pada Atlet Wanita

22 September 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi cedera payudara pada atlet wanita. Foto: The Guardian
Oleh : Ari Baskoro*

Saat ini, aktivitas olah raga sudah menjadi suatu kebutuhan manusia. Di kancah profesional, olah raga bukanlah lagi menjadi dominasi kaum pria. Segmen olah raga yang berat pun, kini menjadi daya tarik bagi wanita. Terutama bagi kaum penantang adrenalin. Sepak bola, futsal, bela diri, bahkan tinju yang berisiko tinggi menimbulkan kontak langsung, juga diminati kaum Hawa.Itu merupakan beberapa contoh olah raga “keras” yang dulu mayoritas hanya dilakukan oleh pria. Bintang-bintang lapangan wanita pun, juga semakin banyak menghiasi pemberitaan media.

Cedera merupakan bagian integral dari suatu kehidupan seorang atlet. Risikonya bersifat spesifik, tergantung pada tipe olah raga yang digelutinya. Cedera pada payudara merupakan salah satu dampak yang bisa menimbulkan bahaya, tetapi sangat jarang menjadi perhatian. Apalagi untuk diberitakan di suatu media. Hal itu ibarat suatu fenomena gunung es. Kasus yang tampak,hanya “mewakili” sebagian kecilperistiwa yang sebenarnya cukup banyak terjadi.

Cedera tersebut bisa terjadi karena kontak langsung antar pemain, benturan dengan bola/peralatan olah raga yang digunakan,  atau akibat terjatuh. Jejas payudara juga bisa terjadi akibat gaya biomekanik gerakan-gerakan yang dilakukan,pada saat melakukan aktivitas olah raga. Risiko timbulnya jejas, sangat berkorelasi dengan ukuran payudara seorang atlet. Bagi atlet yang mengalami cedera, sering kali kejadian itu merupakan sesuatu yang tabu untuk disampaikan pada pelatih atau ofisial tim. Padahal dampaknya bisa mengganggu performa, prestasi, serta masa depan kesehatan atlet tersebut.

Pada suatu riset di Amerika Serikat, hampir 50 persen atlet wanita pernah mengalaminya. Hanya saja kurang dari sepuluh persen yang kemudian melaporkannya pada petugas kesehatan. Dari keseluruhan jumlah tersebut, sebanyak 2,1 persennya mendapatkan perawatan. Laporan cedera payudara terbanyak terjadi pada olah raga softball. Persentasenya mencapai 59,5 persen. Peringkat berikutnya adalah bola basket (48,8 persen), sepak bola (46,7 persen), dan bola voli (34,6 persen).Dampak berbagai risiko,bisa terjadi dalam jangka pendek dan menengah. Belum ada risetdampak gejala sisa cederatersebut dalam jangka panjang. Penelitian risikonya terhadap terjadinya kanker payudara, masih sedang berlangsung.Di Indonesia, sementara inibelum ada data riset terkait cedera payudara pada atlet-atletnya.

Dampak cedera

Sejatinya payudara adalah suatu kelenjar yang berfungsi menghasilkan air susu. Pertumbuhannya dari waktu ke waktu, mengikuti perkembangan usia dan dipengaruhi faktor hormon seks steroidwanita. Kelenjar ini “menempel” pada dinding dan otot-otot dada. Sebagian besar strukturnya merupakan kelenjar yang akan bermuara pada puting susu. Komponen lainnya terdiri dari kulit, jaringan ikat, lemak, pembuluh darah dan sistem getah bening. Sebagian besar kanker payudara, struktursel-sel jaringannya berasal dari saluran kelenjar susu.

Tingkat keparahan cedera yang terjadi amat bervariasi. Dapat dikategorikan sebagai  cedera ringan hingga berat. Memar merupakan bentuk jejas yang paling umum dijumpai.Gambarannya bisa berupa pembengkakan, perubahan warna merah kebiruan pada jaringan di bawah kulit (hematoma). Lesi tersebut timbul akibat pecahnya pembuluh darah di seputar area payudara, membentuk semacam gumpalan darah. Rasa nyeri dengan berbagai derajat bisa terjadi. Pada umumnya hematoma akan mencapai puncak gejala,sepuluh hari pasca timbulnya jejas. Namun demikian,kadang dapat menimbulkan komplikasi yang tidak diharapkan, berupa timbulnya nekrosis (kerusakan/kematian) jaringan lemak payudara. Lesi ini merupakan jaringan parut yang teraba keras. Diperlukan waktu yang cukup lama (bisa  berlangsung beberapa bulan hingga tahun)untuk terbentuknya lesi tersebut. Sering kali mengakibatkan kegelisahan, karena lesinya membentuk jaringan parutyang mirip pada kanker payudara.Tidak jarang,pasca jejasmenimbulkan terbentuknya kista yang berisi cairan lemak (oilcyst), penyakit fibrokistik, serta fibroadenoma.

Lesi fibrokistik ditandai dengan jaringan yang mengeras (fibrosis) berbentuk bulat. Nyeri yang ditimbulkannya bisa bersifat terus menerus. Tetapiacap kalibersifat periodik yang mengikuti perubahan siklushormon, selamaperiode menstruasi bulanan.

Fibroadenoma payudara merupakan tumor jinak yang berasal dari kelenjar atau saluran susu. Dalam bahasa awam, lesi itu disebut dengan “tikus payudara”, karena sifatnya yang mudah bergerak/bergeser (mobile). Gejalanya berupa benjolan yang keras/kenyal, berbentuk bulat-tunggal, dan tanpa rasa nyeri. Lesi ini nantinya memiliki risiko terjadinya kanker payudara, bila dibandingkan dengan wanita lain pada umumnya.

Semua kelainan akibat jejas tersebut, memerlukan tindak lanjut pemeriksaanyang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, untuk dapat membedakannya dengan kanker payudara. Kecemasan akibat dampak cedera, bisa berujung pada menurunnya performa atlet tersebut.Data menunjukkan,wanita yang mengalami kanker payudara pernah mengalami jejas pada payudaranya, dalam lima tahun terakhir. Risiko tersebut lebih tinggi,bila dibandingkan dengan yang tidak pernah mengalami cedera payudara.

Tatalaksana

Seharusnya setiap cedera pada payudara, memerlukan pemeriksaan dan penanganan  yang teliti dari tenaga medis yang berkompeten. Atlet dan ofisial mestinya bisa bersifat lebih terbuka dan tidak perlumenganggap tabu, terhadap masalah tersebut. Ada baiknya setiap aktivitas olah raga yang melibatkan atlet wanita, perlu didampingi ofisial wanita juga.

Pada saat jejas terjadi, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mengompresnya dengan es. Tujuannya untuk meredam peradangan/inflamasi. Bila dipandang perlu, dokter tim bisa menyarankanuntuk mengistirahatkannyadari aktivitas kompetisi. Setidaknya hingga 72 jam. Observasi dan pemeriksaan yang optimal, sebaiknya harus dilakukan melalui pemeriksaan mamografi secara berkala. Dengan prosedur diagnostik tersebut, dapat dilakukan deteksi dini terhadap perubahan lesi yang menjurus pada kondisi yang bisa membahayakan atlet.

Pencegahan terhadap terjadinya cedera payudara, sebaiknya perlu dilakukan seoptimal mungkin. Walaupun demikian, penggunaan bradan alat pelindungnya, belummemiliki standar tertentu. Itu bisa menyangkut ukuran, bentuk, dan bahan yang digunakan.

Setiap aktivitas olah raga, selalu diiringi dengan risiko terhadap terjadinya cedera. Meski demikian, meminimalkan risiko yang mungkin bisa berbahaya, merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap insan yang mencintai olah raga. Semoga cedera yang terjadi pada payudara, lebih mendapatkan perhatian dan penanganan yang lebih memadai.

—–o—–

*Penulis:

Staf pengajar senior di:

  • Divisi Alergi-Imunologi Klinik – Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo
  • Prodi Magister IKESOR (Ilmu Kesehatan Olah Raga) Unair – Surabay

Penulis buku:

  • Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, olah raga, Tips, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Atlet Wanita, Kasus Cedera, olah raga, Risiko Cedera Payudara

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Delegasi PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern di Tiongkok

30 Oktober 2025 By admin

Delapan Posture Corrector Terbaik: Diuji Editor dan Disetujui Terapis Fisik

30 Oktober 2025 By admin

Israel Langgar Gencatan Senjata, Serangan Udara di Gaza Tewaskan Sedikitnya 18 Warga Palestina

29 Oktober 2025 By isa

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Gelar Simulasi Kedaruratan di 26 Titik

29 Oktober 2025 By admin

Kiper Inter Milan Josep Martinez Terlibat Kecelakaan yang Tewaskan Lansia di Italia

29 Oktober 2025 By admin

Momentum Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Ajak Masyarakat Bangga dan Majukan Bahasa Indonesia

28 Oktober 2025 By admin

Juventus Resmi Pecat Igor Tudor Usai Rangkaian Hasil Buruk

28 Oktober 2025 By admin

Konsumsi Kacang Secara Rutin Dapat Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

28 Oktober 2025 By admin

Tim-tim Premier League Saling Jegal di Putaran Keempat Piala Liga Inggris

28 Oktober 2025 By admin

Hoaks!, Konferensi Pers PSSI yang Umumkan Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia

27 Oktober 2025 By admin

Standar Istithaah Kesehatan Haji 2026 Diperketat, 11 Penyakit Ini Jadi Fokus Pemeriksaan

27 Oktober 2025 By admin

DPR: Kebijakan Umrah Mandiri Bukan Ancaman, tapi Upaya Sehatkan Industri

27 Oktober 2025 By admin

Real Madrid Kukuh di Puncak, Jauhi Barcelona Lima Poin Usai Menang di El Clasico

27 Oktober 2025 By admin

Pakar UGM: Mikroplastik di Air Hujan Jadi Ancaman Senyap bagi Kesehatan Manusia

26 Oktober 2025 By admin

Anthony Hopkins Ungkap Hubungan yang Retak dengan Putrinya, Abigail: “Saya Sudah Lakukan yang Saya Bisa”

26 Oktober 2025 By admin

Cegah ISPA di Musim Pancaroba, Dinkes Surabaya Gratiskan Vaksin Pneumonia untuk Balita

26 Oktober 2025 By admin

Apecsi Tolak Calon “Direktur Odong-Odong” di Kebun Binatang Surabaya

26 Oktober 2025 By admin

Erick Thohir Serap Aspirasi Ultras Garuda untuk Bangun Sepak Bola Indonesia

26 Oktober 2025 By admin

Justin Bieber Siap Tampil di Coachella 2026, Rajin Livestream di Twitch untuk Persiapan Setiap Hari

25 Oktober 2025 By admin

Napoli Tantang Inter, Jay Idzes Pimpin Sassuolo Jamu AS Roma di Pekan Kedelapan Liga Italia

25 Oktober 2025 By admin

Perburuan Pelatih Baru Timnas Indonesia, Bukan Shin Tae‑Yong

25 Oktober 2025 By admin

El Clasico Real Madrid vs Barcelona Warnai Pekan ke-10 Liga Spanyol 2025/2026

25 Oktober 2025 By admin

Pemerintah Siapkan Perpres Perlindungan Mitra Ojek Online, Ditarget Rampung Akhir Tahun

25 Oktober 2025 By admin

Francisco Rivera dan Rekan Siap Kembalikan Senyum Bajul Ijo di Sleman

24 Oktober 2025 By admin

Apecsi Pertanyakan Perekrutan Calon Direktur KBS yang Dinilai Tak Miliki Latar Belakang Konservasi

24 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Belajar Kesabaran dari Nabi Ya’kub AS: Hikmah Besar dari Ujian Anak-Anak
  • Mencermati Istitaah Kesehatan Haji 2026
  • Israel Serahkan 30 Jenazah Warga Palestina, Serangan Udara Masih Berlanjut di Gaza
  • Spalletti Optimistis Juventus Mampu Kembali ke Jalur Perburuan Scudetto
  • Dari Angin Sidrap ke Panas Bumi Dieng: Menuju Swasembada Energi Nusantara

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.