Jakarta (Trigger.id) – Stafsus Menteri Agama, Ishfah Abidal Aziz, mengingatkan petugas haji untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji. Perlakuan terbaik sangat penting dan memperlakukan jamaah haji layaknya orang tua sendiri.
Dia menyebutkan, para jamaah berangkat sudah lelah minta ampun. Karena sebelum masuk ke asrama haji jamaah sudah ada acara pribadi yang membuat nyaman seperti walimatus safar, acara pelepasan di kabupaten dan masuk asrama haji plus naik pesawat akhirnya banyak jamaah kelelahan.
“Ini menjadi tantangan. Jangan menganggap jamaah haji dalam kondisi apapun layak kita marahi. Sehingga perlu perlakukan seperti orang tua kita. Masing-masing punya orang tua dan sikap berperilaku kepada orang tua. Tanamkan jamaah dalam kondisi apapun adalah oramg tua kita,” ujar dia.
Dia mengatakan setiap calon PPIH tidak memiliki keistimewaan selama di Arab Saudi. Karena itu, menurut dia, status sosialnya saat di Tanah Air harus dilepaskan untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.
“Jika ada petugas yang mengagung-agungkan status sosialnya dan tidak bekerja, akan kami beri sanksi,” ujar Gus Aleq, begitu sapaan akrab Ishfah Abidal Aziz, saat memberikan arahan dalam kegiatan Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2024).
Menurut dia, setiap petugas haji harus diukur komitmennya dalam bekerja untuk melayani jamaah, bisa bekerja sama dengan baik dan berkontribusi dalam satu tim. “Kita semua sama statusnya sebagai petugas layanan jamaah haji,” ucap Gus Aleq.
Petugas haji yang merasa lebih penting dari yang lain juga menjadi kendala dalam layanan haji. Jika petugas haji memiliki perasaan seperti itu, kata Gus Aleq, maka tidak akan bisa bekerja dengan petugas lainnya dan layanan jamaah pun tidak maksimal.
“Jadi jangan pernah merasa bahwa kita ini lebih penting dari yang lain ketika menjalankan tugas,” kata Gus Aleq.
Gus Aleq menjelaskan, petugas haji akan berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah, yakni ibadah dalam melayani jamaah. Para petugas haji akan membantu jamaah sejak dari Tanah Air hingga ke Tanah Suci, dan kembali lagi ke Indonesia. “Kita memberikan layanan dan kita niatkan beribadah,” jelas Gus Aleq.
Dia menambahkan, kuota jamaah haji Indonesia untuk tahun ini sudah ditetapkan sebanyak 221 ribu orang dengan tambahan sebanyak 20 ribu orang, sehingga total keseluruhan berjumlah 241 ribu orang. Jumlah ini merupakan kuota terbanyak salama penyelenggaraan ibadah haji tujuh tahun terakhir.
Sementara, jumlah petugas haji secara keseluruhan awalnya berjumlah 2210. Lalu, Kemenag mengajukan penambahan lagi dan telah disetujui oleh pemerintah Arab Saudi menjadi 4200 petugas.
“241 ribu (jamaah) dengan kuota petugas, untuk memenuhi petugas kloter aja kurang. Kita mengajukan penambahan kuota dan disetujui. Saat ini jumlah kuota adalah 4.200 petugas,” kata Gus Aleq. (kai)
Tinggalkan Balasan