
Surabaya (Trigger.id) – Ultra-processed foods (UPFs), yaitu makanan yang telah mengalami proses pengolahan panjang, sering kali kehilangan banyak nilai gizi karena proses tersebut melibatkan pemanasan, pemurnian, penggunaan bahan tambahan, dan zat pengawet. Makanan ini biasanya tinggi gula, garam, dan lemak, tetapi rendah vitamin, mineral, dan serat.
Ultra-processed foods (UPFs) sebaiknya dihindari atau dikurangi dalam pola makan kita karena beberapa alasan utama yang berkaitan dengan kesehatan, kualitas gizi, dan risiko jangka panjang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita perlu mengurangi konsumsi UPFs: Meski begitu, jenis makanan ini sangat disukai masyarakat karena beberapa alasan, di antaranya adalah:
- Kenyamanan dan Kemudahan Akses: Ultra-processed foods mudah didapatkan dan sering kali lebih praktis dibandingkan dengan makanan segar. Banyak orang, terutama yang memiliki kesibukan tinggi, cenderung mencari pilihan makanan yang bisa langsung dimakan atau membutuhkan waktu persiapan yang singkat.
- Daya Tarik Rasa: Makanan ultra-processed biasanya memiliki cita rasa yang sangat kuat dan cenderung lebih gurih atau manis, sehingga menarik bagi lidah. Kandungan gula, garam, dan lemak dalam jumlah tinggi memberikan pengalaman sensorik yang menyenangkan, yang sering kali membuat orang ketagihan.
- Harga yang Lebih Terjangkau: Ultra-processed foods cenderung lebih murah karena proses produksinya menggunakan bahan baku yang sudah diproses dan diawetkan dengan baik. Ini menarik bagi masyarakat, terutama mereka dengan keterbatasan anggaran.
Ahli gizi memberikan beberapa pandangan tentang fenomena ini:
- Efek Kesehatan Jangka Panjang: Menurut ahli gizi, terlalu sering mengonsumsi ultra-processed foods berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik. Kekurangan nutrisi penting dan tingginya kandungan zat aditif dianggap dapat memperburuk kesehatan dalam jangka panjang.
- Kecanduan dan Kebiasaan Makan: Ahli gizi menyebutkan bahwa kandungan gula dan lemak yang tinggi dalam ultra-processed foods dapat menciptakan efek adiktif, sehingga seseorang cenderung mengonsumsinya berulang kali. Kecanduan ini memicu pola makan yang tidak sehat dan membuat orang sulit beralih ke pilihan makanan yang lebih bernutrisi.
- Pentingnya Edukasi dan Kesadaran: Banyak ahli gizi mendorong adanya edukasi tentang bahaya ultra-processed foods dan pentingnya pola makan seimbang. Menurut mereka, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko kesehatan dari UPFs dapat membantu mengurangi ketergantungan pada makanan jenis ini.
Ahli gizi menyarankan agar masyarakat lebih sering mengonsumsi makanan alami dan segar seperti buah, sayur, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hal ini tidak hanya akan mendukung kesehatan fisik tetapi juga menjaga energi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Secara umum, untuk mendukung kesehatan yang optimal, UPFs sebaiknya dikurangi dalam diet harian kita. Beralih ke makanan segar dan alami tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan energi, fokus, dan kesejahteraan jangka panjang. (bin)
Tinggalkan Balasan