
Surabaya (Trigger.id) – Sakit kepala pada usia lanjut sering kali berbeda dari yang dialami oleh orang muda dan bisa berhubungan dengan berbagai kondisi medis, termasuk penyakit degeneratif.
Mengutip laman americanheadachesociety, sebagian besar kasus sakit kepala pada lansia adalah sakit kepala sekunder, yaitu gejala dari masalah lain seperti hipertensi, gangguan tidur (misalnya sleep apnea), glaukoma, atau arteritis sel raksasa. Pada kelompok usia ini, sakit kepala juga bisa lebih sulit didiagnosis karena perubahan dalam pola serangan dan respons tubuh terhadap nyeri.
Selain itu, beberapa kondisi unik seperti hypnic headache muncul khususnya pada lansia, ditandai dengan sakit kepala yang terjadi saat tidur. Migrain juga mungkin hadir dengan pola berbeda—lebih jarang memicu fotofobia atau fonofobia dibandingkan dengan pada orang muda.
Pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk menyingkirkan kondisi serius seperti stroke atau tumor, terutama karena risiko penyakit serius meningkat seiring bertambahnya usia.
Sakit kepala pada usia lanjut sering terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tetapi tidak selalu terkait dengan penyakit degeneratif. Berikut beberapa penyebab dan pandangan ahli tentang kondisi ini:
1. Perubahan Fisiologis dan Penuaan Otak
- Penuaan menyebabkan perubahan pada struktur otak, pembuluh darah, dan saraf yang dapat meningkatkan risiko sakit kepala.
- Penurunan fungsi otak terkait dengan vaskularisasi (aliran darah) juga bisa memicu sakit kepala, terutama pada penderita hipertensi atau penyakit kardiovaskular.
2. Penyakit Degeneratif dan Komorbiditas
- Migrain kronis atau nyeri kepala tegang masih bisa terjadi di usia senja, bahkan jika individu telah mengalaminya sejak muda.
- Kondisi degeneratif seperti stroke, Alzheimer, atau Parkinson kadang dapat berhubungan dengan nyeri kepala, terutama jika aliran darah ke otak terganggu.
3. Gangguan Kesehatan Lainnya
- Hipertensi, gangguan tidur, depresi, dan anemia merupakan faktor umum pada orang tua yang dapat memicu atau memperburuk sakit kepala.
- Obat-obatan yang sering dikonsumsi lansia (seperti obat tekanan darah dan antikoagulan) juga dapat memiliki efek samping berupa sakit kepala
4. Faktor Psikologis dan Lingkungan
- Stres emosional, isolasi sosial, atau perubahan lingkungan (seperti cuaca ekstrem) bisa memicu sakit kepala pada lansia.
- Dehidrasi dan pola makan tidak teratur juga sering ditemukan pada individu yang kurang mendapat perawatan atau perhatian cukup.
Kesimpulan dan Saran dari Ahli
Sakit kepala pada lansia tidak selalu menandakan penyakit degeneratif. Ahli kesehatan menyarankan untuk:
- Memonitor tekanan darah dan kesehatan vaskular.
- Menjaga pola tidur dan hidrasi yang cukup.
- Berkonsultasi dengan dokter jika sakit kepala sering muncul dan tidak membaik dengan pengobatan ringan, terutama untuk mendeteksi kemungkinan masalah kesehatan yang mendasarinya.
Penting untuk tidak mengabaikan sakit kepala yang terjadi tiba-tiba atau parah, karena ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti stroke atau perdarahan otak. Pemeriksaan dini dan perawatan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup di usia lanjut. (ian)
Tinggalkan Balasan