
Kalau kebiasaan pasangan yang berbeda tersebut tidak dikomunikasikan, yang terjadi adalah prasangka melulu.
Oleh: Ustadz Salim A. Fillah

Setiap rumah tangga terkadang ada latar belakang yang berbeda antara suami dan istri. Sehingga masing-masing pasangan harus saling memahami. Satu hal yang tidak boleh dalam rumah tangga adalah prasangka.
Untuk menghindari prasangka, harusnya jalin komunikasi, terbuka dan jangan menganggap pasangan kita sudah tahu akan kebiasaan kita.
Ada suami yang minta layanan total dari istrinya, mengingat dalam keluarganya dulu ia melihat ibunya selalu melayani segala keperluan ayah. Mulai berangkat kerja harus selalu siap dengan sarapan paginya, baju yang sudah disetrika, sepatunya dan seterusnya. Pokoknya semua harus istri yang menyiapkan. Sehingga tradisi seperti itu sudah ter-mindset dalam dirinya.
Sementara istrinya dari keluarga yang masing-masing pasangan harus mandiri. Menyiapkan segala keperluannya sendiri dan tidak tergantung orang lain.
Kalau kebiasaan pasangan yang berbeda tersebut tidak dikomunikasikan, yang terjadi adalah prasangka melulu.
Kita ambil contoh apa yang dilakukan Abu Sulaiman Ad-Darani bersama istrinya. Ketika malam pertama, pasangan tersebut ngobrol sampai pagi. Keduanya saling bercerita apa saja yang kebiasaan masing-masing, termasuk membuat perjanjian ada yang boleh dan apa yang tak boleh dilakukan pasangannya. Tujuannya satu, jangan sampai ada prasangka.
Tak ada salahnya masing-masing pasangan membuat perjanjian. Jika suami sedang marah, apa yang harus dilakukan istri. Apakah ikut marah, apakah membuatkan kopi, memasakkan masakan kesukaan atau dielus-elus atau bagaimana. Ini penting untuk dikomunikasikan.
Dalam rumah tangga, sediakan waktu untuk me time, couple time, family time dan juga social time. Suatu saat istri atau suami ingin waktu sendiri (me time). Kadang juga pasangan suami istri butuh couple time. Anak-anak suatu saat perlu kita titipkan ke mertua, kita hanya berdua saja di rumah atau pergi ke hotel atau bermobil bedua saja, sambil ngobrol dari hati ke hati.
Tinggalkan Balasan