

Setiap Muslim pasti mendambakan untuk bisa masuk surga Allah SWT. Dalam mencapai tujuan tersebut, mereka menempuh berbagai jalan melalui dua jenis amalan: ibadah sosial dan ibadah transendental.
Keseimbangan antara kedua jenis ibadah ini sangat penting dalam Islam. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk menjaga hubungan baik dengan Allah, tetapi juga dengan sesama manusia. Amal ibadah sosial yang dilakukan dengan niat ikhlas pun bernilai tinggi di sisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa orang-orang yang memperhatikan kesejahteraan orang lain juga akan mendapatkan tempat di surga.
Terdapat empat amalan ini merupakan ajaran Rasulullah SAW yang menjadi jalan menuju Surga. Hadits yang menyebutkan empat hal tersebut adalah salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam RA. Ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam, berilah makan (kepada yang membutuhkan), sambunglah tali silaturahim, dan shalatlah di waktu malam ketika manusia sedang tidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi).
Sebelum kita bahas lebih detail tentang amalan dalam hadits tersebut, kita mengenal dulu sosok periwayat hadits di atas, yakni Abdullah bin Salam RA. Abdullah bin Salam RA adalah salah satu tokoh Yahudi yang sangat dihormati sebelum ia masuk Islam. Ia adalah seorang alim besar di kalangan Yahudi di Madinah dan dikenal karena pengetahuannya yang luas tentang Taurat. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Abdullah bin Salam ingin menemui beliau dan menguji kebenaran kenabiannya.
Setelah bertemu Nabi SAW, Abdullah bin Salam segera mengenali tanda-tanda kenabian yang telah disebutkan dalam kitab Taurat. Ia sangat terkesan dengan akhlak Nabi Muhammad SAW yang mulia dan tutur kata beliau yang penuh kebijaksanaan. Ini yang akhirnya membuatnya memutuskan untuk memeluk Islam. Ia menyatakan keislamannya dengan penuh keyakinan, meskipun tahu bahwa ini akan membuatnya ditolak oleh sebagian besar komunitas Yahudi pada saat itu.
Setelah masuk Islam, Abdullah bin Salam RA menjadi sahabat yang sangat dihormati dan aktif dalam membela serta menyebarkan ajaran Islam.
Empat amalan yang disampaikan Rasulullah SAW sesaat setelah tiba di Madinah memiliki makna mendalam sebagai berikut:
- Tebarkan salam: Salam adalah tanda perdamaian dan ukhuwah (persaudaraan) sesama Muslim. Dengan menebarkan salam, kita menciptakan suasana harmoni dan kasih sayang.
- Memberi makan: Berbagi rezeki, terutama kepada mereka yang membutuhkan, adalah bentuk kepedulian sosial dan tanda syukur atas nikmat Allah SWT. Dalam Islam, memberi makan juga mendatangkan berkah bagi yang memberi.
- Menyambung tali silaturahim: Menjalin hubungan yang baik dengan kerabat dan saudara seiman menjadi bagian dari amalan yang sangat dianjurkan, karena silaturahim memperpanjang umur dan menambah rezeki.
- Shalat malam: Shalat tahajud atau shalat malam adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama karena dilakukan di saat manusia lainnya sedang tidur. Ini menunjukkan kekhusyukan dan ketulusan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keempat amalan ini mencakup aspek sosial dan spiritual yang sangat kuat dalam membangun hubungan baik dengan Allah SWT dan sesama manusia.
—000—
*Penceramah, tinggal di Surabaya
Tinggalkan Balasan