• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Tradisi Mapeed Alas Kedaton di Tabanan Bali, Inilah Sejarah dan Keunikannya

17 Oktober 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Tradisi Mepeed Di Pura Alas Kedaton. Foto: Rasita Bali

Tabanan Bali (Trigger.id) – Tradisi Mapeed di Alas Kedaton, Tabanan, Bali, merupakan bagian dari ritual adat dan spiritual yang berlangsung di Pura Dalem Kahyangan Kedaton, sebuah pura peninggalan zaman megalitikum. Tradisi ini memiliki daya tarik tersendiri, tidak hanya bagi umat Hindu yang terlibat, tetapi juga bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya Bali.

Mapeed adalah prosesi di mana masyarakat dari berbagai banjar adat (komunitas desa) berjalan bersama menuju pura, membawa persembahan dan perangkat upacara. Prosesi ini menjadi simbol penghormatan kepada dewa dan leluhur serta menunjukkan rasa syukur masyarakat. Uniknya, dalam setiap piodalan atau ritual utama, seluruh peserta upacara harus menyelesaikan prosesi sebelum sandyakala (pergantian siang dan malam). Ini karena kepercayaan bahwa setelah waktu itu, dunia gaib mulai aktif, dan alam spiritual lebih sensitif.

Salah satu keunikan lain di Pura Alas Kedaton adalah larangan penggunaan api dan dupa dalam persembahyangan. Kebijakan ini muncul setelah ditemukan bahwa lingkungan pura sangat panas dan menghidupkan api dianggap berisiko memicu kebakaran, mengingat pura dikelilingi hutan yang dihuni banyak monyet.

Prosesi ini rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali dalam rangkaian perayaan Anggara Kasih Medangsia, sepuluh hari setelah Hari Raya Kuningan. Selain sebagai bagian dari praktik spiritual, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisatawan, terutama karena prosesi berlangsung di tengah hutan monyet, menciptakan suasana yang unik dan harmonis antara alam, budaya, dan spiritualitas Bali.

Tradisi Mapeed di Desa Adat Kukuh

Tradisi Mapeed yang dilaksanakan Desa Adat Kukuh ini diikuti 12 banjar adat. Krama utamanya ibu-ibu PKK melaksanakan tradisi ini dimulai dari banjar masing-masing menuju Pura Dalem Kahyangan Kedaton.

Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha Wijaya mengatakan tradisi Mapeed rutin digelar setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Pujawali di Pura Dalem Kahyangan Kedaton yang jatuh pada Anggara Kliwon Medangsia (Anggarakasih Medangsia), Selasa kemarin. Mapeed dilaksanakan oleh krama di 12 banjar adat.

“Masing-masing banjar adat mapeed secara bergantian di hari yang sama. Bahkan tapakan (barong) yang ada di masing-masing banjar adat juga ikut lunga katurang bhakti ring Pura Dalem Kahyangan Kedaton,” jelasnya.

Setelah seluruh banjar berada di Pura barulah prosesi upacara dimulai. Di Pura Dalem Kahyangan Kedaton ini upacara harus sudah selesai sebelum sandikala atau sandyakala (pertemuan siang dan malam). Ini dilakukan sesuai dengan penuturan tetua (orang tua) bahwa lepas sandikala itu ada lagi penangkilan namun dari dunia gaib seperti wong samar.

Dengan adanya tradisi Mapeed dan Ngerebeg, masyarakat Desa Kukuh memperkuat dan merayakan warisan budaya mereka dengan penuh kebanggaan. Tradisi ini tidak hanya sekadar upacara keagamaan, tetapi juga sebagai wujud penghormatan dan kesetiaan kepada tradisi nenek moyang mereka. (ian)

Share This :

Ditempatkan di bawah: ekonomi pariwisata, nusantara, seni budaya, update Ditag dengan:Mapeed Alas Kedaton, Sejarah, Tabanan Bali, tradisi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

21 Desember 2025 By admin

Gol Penalti Gyokeres Antar Arsenal ke Puncak

21 Desember 2025 By admin

Liga Italia Serie A: Juve Tekuk Roma 2-1

21 Desember 2025 By admin

ICJ Sidangkan Dugaan Genosida Rohingya

21 Desember 2025 By admin

Prabowo Setujui PP Reformasi Polri

21 Desember 2025 By admin

20 Desember dan Retaknya Solidaritas Manusia di Tengah Kepentingan Dunia

20 Desember 2025 By admin

UNRWA Ingatkan Krisis Kelaparan di Gaza Masih Mengancam

20 Desember 2025 By admin

Persebaya Percayakan Shin Sang-gyu Dampingi Tim Saat Hadapi Borneo FC

20 Desember 2025 By admin

Bologna Tembus Final Piala Super Italia Usai Singkirkan Inter Milan

20 Desember 2025 By admin

Napoli Singkirkan AC Milan, Lolos ke Final Piala Super Italia 2025

19 Desember 2025 By admin

Putusan MK soal Royalti Perlu Aturan Turunan Jelas

19 Desember 2025 By admin

Menkeu Pastikan Bantuan Bencana dari Luar Negeri Bebas Pajak

19 Desember 2025 By admin

Maroko Juara Piala Arab FIFA 2025 Usai Tumbangkan Yordania 3-2

19 Desember 2025 By admin

Antara Narasi “Pahlawan Devisa” dan Realitas Perlindungan Pekerja Migran

18 Desember 2025 By admin

FIFA Naikkan Total Hadiah Piala Dunia 2026 hingga 50 Persen

18 Desember 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana
  • Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya
  • Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal
  • Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama
  • “Code Blue” Bencana Sumatera

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.