• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Patuhi “Warning” Pakar Kesehatan Tentang Bahaya “Ultra Processed Food”

17 Desember 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi foto: linkedin

Ultra Processed Food (UPF) adalah makanan yang diproduksi melalui serangkaian proses industri dengan bahan-bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, perisa buatan, pemanis, dan emulsifier.

UPF sering kali tidak lagi menyerupai bentuk asli bahan mentahnya, karena telah melalui pengolahan kimia dan fisik yang intensif. Contoh makanan ini UPF meliputi snack kemasan seperti keripik dan biskuit, minuman ringan bersoda, daging olahan seperti sosis, nugget, atau ham, makanan siap saji instan, termasuk mi instan, dan jangan lupa es krim dan permen juga masuk kategori UPF.

Ciri-Ciri Ultra Processed Food
  1. Bahan Dasar Tidak Alami: Menggunakan banyak bahan tambahan kimia.
  2. Tahan Lama: Dikemas agar memiliki masa simpan yang panjang.
  3. Minim Nutrisi: Kandungan nutrisi sering tergantikan oleh kalori kosong (gula, lemak, dan karbohidrat olahan).
  4. Cepat dan Praktis: Dipasarkan sebagai solusi makanan instan.
Bahaya Ultra Processed Food bagi Kesehatan

Konsumsi berlebihan makanan ultra proses dapat memicu berbagai masalah kesehatan, antara lain:

  1. Obesitas
    • UPF biasanya tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan rendah serat. Kombinasi ini menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat.
  2. Penyakit Jantung
    • Kandungan garam dan lemak trans yang tinggi pada UPF dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
  3. Diabetes Tipe 2
    • Gula tambahan dalam jumlah besar menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan awal dari diabetes tipe 2.
  4. Gangguan Pencernaan
    • UPF sering kekurangan serat sehingga dapat menyebabkan sembelit atau gangguan mikrobiota usus.
  5. Risiko Kanker
    • Menurut penelitian, pengawet seperti nitrat dan nitrit yang ditemukan dalam daging olahan bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal.
  6. Gangguan Mental
    • Konsumsi tinggi UPF dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan, diduga karena efek inflamasi pada otak.
  7. Kecanduan Makanan
    • Kombinasi bahan buatan seperti perisa dan gula menyebabkan “hyper-palatability,” yang memicu pola makan kompulsif.

Meski praktis, Ultra Processed Food memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Mengurangi konsumsi UPF dan beralih ke pola makan berbasis makanan alami adalah langkah bijak untuk mencegah penyakit kronis dan menjaga kualitas hidup.

Beberapa pakar kesehatan dan organisasi internasional telah membahas bahaya Ultra Processed Food (UPF) terhadap kesehatan. Berikut beberapa tokoh dan organisasi yang memberikan pandangan mereka:


1. Dr. Carlos Monteiro
  • Profil: Profesor nutrisi publik di University of São Paulo, Brasil.
  • Kontribusi: Mengembangkan NOVA classification, sistem yang mengelompokkan makanan berdasarkan tingkat pengolahannya.
  • Pandangan:
    • Dr. Monteiro menekankan bahwa UPF adalah salah satu penyebab utama peningkatan obesitas global dan penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan kanker.
    • Dalam studinya, ia menunjukkan bahwa konsumsi tinggi UPF sering kali menggantikan makanan segar, sehingga menurunkan kualitas diet secara keseluruhan.

2. Dr. Michael Moss – Jurnalis investigasi dan penulis buku “Salt Sugar Fat: How the Food Giants Hooked Us”.
  • Pandangan:
    • Dr. Moss menjelaskan bagaimana industri makanan memanfaatkan kombinasi garam, gula, dan lemak untuk membuat makanan UPF “addictive,” yang berdampak buruk pada kesehatan publik.
    • Ia mengungkap bahwa UPF dirancang untuk meningkatkan keinginan makan berlebih, yang berkontribusi pada obesitas dan penyakit metabolik.

3. Dr. Marion Nestle – Profesor emerita nutrisi, studi makanan, dan kesehatan masyarakat di New York University.
  • Pandangan:
    • Menyatakan bahwa konsumsi UPF secara berlebihan adalah penyebab utama krisis kesehatan global, termasuk obesitas dan penyakit kronis.
    • Dalam bukunya “Food Politics”, ia membahas bagaimana industri makanan mempromosikan UPF demi keuntungan, tanpa memedulikan dampak kesehatan.

4. Dr. Dariush Mozaffarian – Dekan di Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tufts University.
  • Pandangan:
    • Dr. Mozaffarian menunjukkan bahwa UPF tidak hanya tinggi kalori tetapi juga memiliki dampak langsung pada peradangan tubuh dan gangguan metabolisme.
    • Ia mendukung kampanye global untuk mengurangi konsumsi UPF dan mempromosikan makanan segar.

5. World Health Organization (WHO)
  • WHO telah memperingatkan bahwa konsumsi tinggi UPF meningkatkan risiko penyakit kronis seperti:
    • Obesitas.
    • Diabetes tipe 2.
    • Penyakit kardiovaskular.
    • Kanker tertentu.
  • Dalam laporan WHO, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan ultra proses dan beralih ke pola makan berbasis makanan segar dan alami.

6. Dr. Tim Spector – Profesor epidemiologi genetik di King’s College London dan penulis buku “The Diet Myth”.
  • Pandangan:
    • Dr. Spector menyoroti bagaimana UPF dapat merusak mikrobiota usus, yang berdampak buruk pada kesehatan mental dan metabolisme.
    • Ia mendukung diet berbasis makanan utuh untuk meningkatkan kesehatan usus dan mencegah penyakit kronis.

7. Dr. Anthony Fardet – Peneliti makanan dan nutrisi di Institut National de la Recherche Agronomique, Prancis.
  • Pandangan:
    • Mengajukan konsep “makanan sebagai matriks” yang menunjukkan bahwa struktur asli makanan (seperti buah dan sayur) penting untuk kesehatan. UPF, karena kehilangan struktur aslinya, memiliki dampak kesehatan yang buruk.

Pakar-pakar ini sepakat bahwa Ultra Processed Food membawa risiko kesehatan besar jika dikonsumsi secara berlebihan. Mereka mendorong pola makan berbasis makanan alami dan segar sebagai langkah pencegahan utama terhadap berbagai penyakit kronis. (ian)

    Share This :

    Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Bahaya Makanan, Bahaya UPF, Pakar Kesehatan, Ultra Processed Food, UPF, Warning

    Reader Interactions

    Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Sidebar Utama

    Lainnya

    Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

    24 Desember 2025 By admin

    4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

    23 Desember 2025 By admin

    Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

    23 Desember 2025 By admin

    Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

    23 Desember 2025 By admin

    Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

    23 Desember 2025 By admin

    Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

    22 Desember 2025 By admin

    Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

    22 Desember 2025 By zam

    Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

    22 Desember 2025 By zam

    Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

    22 Desember 2025 By zam

    MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

    22 Desember 2025 By zam

    Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

    21 Desember 2025 By admin

    Gol Penalti Gyokeres Antar Arsenal ke Puncak

    21 Desember 2025 By admin

    Liga Italia Serie A: Juve Tekuk Roma 2-1

    21 Desember 2025 By admin

    ICJ Sidangkan Dugaan Genosida Rohingya

    21 Desember 2025 By admin

    Prabowo Setujui PP Reformasi Polri

    21 Desember 2025 By admin

    20 Desember dan Retaknya Solidaritas Manusia di Tengah Kepentingan Dunia

    20 Desember 2025 By admin

    UNRWA Ingatkan Krisis Kelaparan di Gaza Masih Mengancam

    20 Desember 2025 By admin

    Persebaya Percayakan Shin Sang-gyu Dampingi Tim Saat Hadapi Borneo FC

    20 Desember 2025 By admin

    Bologna Tembus Final Piala Super Italia Usai Singkirkan Inter Milan

    20 Desember 2025 By admin

    Napoli Singkirkan AC Milan, Lolos ke Final Piala Super Italia 2025

    19 Desember 2025 By admin

    Putusan MK soal Royalti Perlu Aturan Turunan Jelas

    19 Desember 2025 By admin

    Menkeu Pastikan Bantuan Bencana dari Luar Negeri Bebas Pajak

    19 Desember 2025 By admin

    Maroko Juara Piala Arab FIFA 2025 Usai Tumbangkan Yordania 3-2

    19 Desember 2025 By admin

    Antara Narasi “Pahlawan Devisa” dan Realitas Perlindungan Pekerja Migran

    18 Desember 2025 By admin

    FIFA Naikkan Total Hadiah Piala Dunia 2026 hingga 50 Persen

    18 Desember 2025 By admin

    • Facebook
    • Instagram
    • Twitter
    • YouTube

    TERPOPULER

    Kategori

    Video Pilihan

    WISATA

    KALENDER

    Desember 2025
    S S R K J S M
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  
    « Nov    

    Jadwal Sholat

    RAMADHAN

    Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

    21 Oktober 2025 Oleh admin

    Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

    31 Maret 2025 Oleh admin

    Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

    31 Maret 2025 Oleh admin

    Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

    30 Maret 2025 Oleh admin

    Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

    29 Maret 2025 Oleh admin

    Footer

    trigger.id

    Connect with us

    • Facebook
    • Instagram
    • Twitter
    • YouTube

    terkini

    • Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana
    • Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya
    • Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal
    • Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama
    • “Code Blue” Bencana Sumatera

    TRIGGER.ID

    Redaksi

    Pedoman Media Siber

    Privacy Policy

     

    Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.