
Surabaya (Trigger.id) – Pertandingan perempat final Carabao Cup antara Manchester United dan Tottenham Hotspur yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium berakhir dengan hasil dramatis 3-4 untuk kemenangan tuan rumah, Tottenham. Pertandingan ini penuh dengan intensitas tinggi, memperlihatkan kualitas serangan kedua tim.
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim menyoroti bahwa timnya kehilangan konsentrasi selama delapan menit di awal babak kedua, yang berakibat fatal dengan kebobolan dua gol cepat dari Tottenham. Ia menyatakan, “Kami kehilangan fokus selama delapan menit, dan itu sulit untuk dipulihkan,” katanya.
Tottenham Hotspur langsung tampil menekan di depan pendukungnya sendiri. Gol pertama berhasil dicetak oleh Spurs melalui serangan balik cepat. Namun, Manchester United mampu menyamakan kedudukan lewat eksekusi matang pemain depan mereka. Babak pertama ditutup dengan skor imbang.
Kedua tim tampil lebih agresif. Tottenham kembali unggul, tetapi Manchester United terus memberikan perlawanan sengit, mencetak dua gol tambahan. Spurs akhirnya memastikan kemenangan dengan gol di menit-menit akhir, mengakhiri pertandingan dengan skor 4-3.
Kekalahan ini membuat Manchester United harus mengakhiri perjalanan mereka di Carabao Cup musim ini. Sebaliknya, Tottenham Hotspur melaju ke semifinal, memperbesar peluang mereka untuk meraih trofi musim ini.
Pertandingan ini juga menjadi pengingat penting bagi Manchester United untuk memperbaiki konsistensi permainan mereka, terutama dalam kompetisi piala.
Terkait keputusannya untuk tidak memasukkan Marcus Rashford dalam skuad, Amorim menegaskan bahwa itu adalah keputusan terbaik untuk tim. Ia mengatakan, “Saya merasa telah membuat keputusan yang tepat untuk tim, jadi ini bukan kesalahan,” alasan Amorim.
Amorim mengakui bahwa meskipun timnya menunjukkan semangat juang dengan mencetak tiga gol, periode kehilangan konsentrasi tersebut sangat merugikan. Ia menambahkan, “Kami sebenarnya mengontrol penguasaan bola dengan baik… Namun, kami kehilangan fokus selama delapan menit, dan itu sulit untuk dipulihkan,” ujar Amorim beralasan. (bin)
Tinggalkan Balasan