
Jakarta (Trigger.id) – Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan berupa 10 ribu ton beras dari Indonesia untuk rakyat Palestina menghadapi hambatan besar akibat terbatasnya jalur masuk ke wilayah Gaza.
“Bantuan akan segera dikirimkan, namun kendalanya adalah akses masuk yang sangat terbatas. Kami sudah berulang kali menyampaikan pentingnya membuka jalur bantuan kemanusiaan seluas-luasnya karena ini menyangkut isu kemanusiaan,” ujar Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/6).
Sugiono menekankan bahwa kebutuhan pangan tidak seharusnya dijadikan alat tekanan dalam konflik. Ia menambahkan, situasi kemanusiaan di Gaza sangat mendesak dan membutuhkan perhatian serta bantuan nyata dari komunitas internasional.
Lebih lanjut, Sugiono menegaskan bahwa Indonesia tetap teguh pada komitmennya mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, sesuai dengan amanat konstitusi yang tidak bisa diabaikan.
Sejak 2023, Indonesia telah menunjukkan peran aktif dalam mendukung Palestina, antara lain dengan menjadi co-chair bersama Italia dalam pembahasan isu keamanan bagi Palestina, serta menjadi salah satu co-sponsor resolusi PBB terkait situasi di Gaza guna memperoleh dukungan lebih luas dari negara-negara anggota untuk mengakui kemerdekaan Palestina.
Selain itu, Indonesia juga meningkatkan kontribusi tahunan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) secara signifikan, dari semula 200 ribu dolar AS (sekitar Rp3,2 miliar) menjadi 1,2 juta dolar AS (sekitar Rp19 miliar) pada tahun 2024.
Sugiono juga menyampaikan bahwa Indonesia mendorong pembiayaan inovatif bagi UNRWA dengan menjalin kemitraan bersama lembaga-lembaga zakat nasional. Salah satunya melalui nota kesepahaman (MoU) antara Baznas dan UNRWA yang ditandatangani pada 15 Januari 2025.
Ia berharap kolaborasi antara Baznas dan UNRWA dapat terus berlanjut sebagai bagian dari dukungan konkret Indonesia terhadap Palestina. (bin)
Sumber: Antara
Tinggalkan Balasan