
Denpasar (Trigger.id) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali, resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di wilayah Bali selama satu minggu. Penetapan ini merupakan hasil keputusan rapat koordinasi pengendalian bencana yang dipimpin oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, di Denpasar pada Rabu malam
Awalnya, pemerintah mempertimbangkan durasi dua minggu. Namun, karena skala bencananya dinilai tidak terlalu besar dan respons penanganannya cepat, durasi darurat diralat menjadi cukup satu minggu . Suharyanto juga menegaskan bahwa status darurat bukan berarti situasi genting atau menandakan ketidakmampuan pemerintah, melainkan langkah strategis agar pemerintah pusat dapat memberikan bantuan optimal kepada daerah terdampak
Wilayah Terdampak dan Data Korban
Berdasarkan data hingga Rabu petang:
- Korban meninggal: 9 orang (Denpasar: 5; Jembrana: 2; Gianyar: 1; Badung: 1)
- Korban hilang: 6 orang masih dalam pencarian
- Terdampak: 202 kepala keluarga atau sekitar 620 jiwa di enam kabupaten/kota, yakni Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Bantuan Logistik dan Respons Cepat
Sebagai langkah awal penanganan, BNPB telah menyalurkan bantuan berupa perahu karet dan mesin, 300 paket sembako, 200 selimut, 200 matras, pompa alkon (3 unit), tenda pengungsi (2 unit), genset, serta dukungan lainnya senilai lebih dari Rp 1 miliar. Secara total, termasuk peralatan tambahan, penyediaan bantuan mencapai sekitar Rp 5 miliar dan akan terus berkembang sesuai kebutuhan di lapangan
Penanganan ini mencakup kebutuhan mendesak seperti selimut, sembako, dan matras, serta kebutuhan yang muncul seiring berjalannya penanganan di lokasi pengungsian (misalnya pakaian, kebutuhan perempuan, dan lainnya)
Alasan Penetapan dan Kolaborasi Penanganan
Letjen Suharyanto menegaskan tujuan dari status tanggap darurat adalah agar pemerintah pusat bisa secara cepat dan tepat membantu penanganan bencana. Ia mengimbau agar masyarakat dan kepala daerah tidak menafsirkan status ini sebagai bentuk ketidakmampuan pemerintah dalam menangani bencana
Pemerintah daerah juga telah diberi mandat untuk memperbaiki infrastruktur pasca-bencana, seperti perbaikan jalan, jembatan, serta pemulihan fasilitas umum. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan berjalan efektif mulai malam ini dan seterusnya
Penjelasan Teknis dan Tinjauan Cuaca
Berdasarkan hasil kaji cepat, hujan deras yang menyebabkan banjir tersebut dipicu oleh fenomena gelombang Rossby ekuatorial. Kondisi itu memungkinkan intensitas curah hujan ekstrem, yang sebelumnya sudah diantisipasi dan koordinasi antarlembaga sedang dilakukan untuk operasional modifikasi cuaca di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat
Situasi di Kota Denpasar
Sebagai bagian dari respons daerah, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, telah menetapkan status tanggap darurat banjir di kota tersebut. Pemkot mendirikan posko terpadu penanganan banjir serta melibatkan seluruh perangkat daerah (Dinas Sosial, Kesehatan, hingga aparatur kelurahan/desa). Data awal mencatat sembilan warga terseret arus akibat bangunan runtuh dan longsoran, dengan beberapa korban ditemukan selamat dan beberapa lainnya tewas atau hilang Kondisi Terkini dan Tindak Lanjut
BNPB aktif memimpin operasi pencarian, penyelamatan, evakuasi, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota terus berlangsung, dan data kerugian material maupun jumlah pengungsi masih dalam pendataan lanjut (bin)
Tinggalkan Balasan