
“Unesco menyebutkan masyarakat Indonesia memiliki minat baca sangat rendah”
Oleh: Isa Anshori (Pemred Trigger.id)

Membaca itu mencerdaskan, kalimat tersebut sudah tak terbantahkan. Membaca itu nutrisi ilmu bagi otak manusia, itu pun juga telah banyak yang paham. Tetapi mengapa banyak orang yang masih malas membaca?. Apakah mereka takut jadi cerdas jika rajin membaca, atau kelebihan nutrisi ilmu jika menambah pengetahuan lewat membaca.
Mengutip data Badan Pusat Statistik tahun 2022 disebutkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,52 dengan durasi membaca 4-5 jam per minggu dan 4-5 buku per triwulan.
Sebelumnya, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin (UNESCO) menyebutkan masyarakat Indonesia memiliki minat baca sangat rendah. Dalam data UNESCO tersebut, hanya 0,001 persen atau 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang rajin membaca.
Apa yang terlintas di pikiran kamu jika melihat buku. Mungkin jawabannya membaca itu membosankan. Padahal tidak semua bacaan itu membosankan. Bahkan banyak orang rela berlama-lama di dalam ruang perpustakaan untuk menambah pengetahuan lewat membaca. Sementara di luar sana, banyak orang mungkin termasuk kita yang sudah membuat image buku seakan-akan tidak asyik untuk dibaca.
Selain image bahwa buku itu membosankan, ternyata yang membuat banyak orang malam membaca adalah terlalu sibuk dengan urusan yang lain. Mereka menilai membaca itu menghabiskan waktu, padahal yang menghabiskan waktu itu justru kegiatan kita yang terlalu sibuk.
Selanjutnya, rendahnya minat baca itu karena kita seringkali menyalahkan kondisi atau keadaan, sarana pra sarana dan seterusnya. Kita sering beralasan kurangnya buku-buku berkualitas, ruang perpustakaan atau ruang baca yang sempit, sekolah atau kampus kurang memfasilitasi dan lain-lain.
Padahal, membaca itu bisa dimanapun, kapanpun dan buku apapun bisa kita jadikan bahan bacaan. Ini lagi-lagi kita yang malas baca.
Sampai di sini, alasan apa lagi yang kamu sampaikan untuk menjadi pembenar bahwa membaca itu membosankan dan menghabiskan waktu dan sebagainya. Sebenarnya masih banyak alasan kenapa minat baca penduduk Indonesia itu rendah. Tetapi kita harus berani jujur mengatakan, kitalah aktor utamanya. (kai)
Tinggalkan Balasan