
“Pertanyaannya, koq bisa hidup lagi?. Apakah Sunan Kalijaga sakti?. Ya tidak.”
Oleh: Emha Ainun Najib (Budayawan)

Anda harus tahu bahwa orong-orong itu temannya Sunan Kalijaga. Ada kisah menarik tentang kenapa orong-orong berteman akrab dengan Sunan Kalijaga.
Dulu saat para Sunan di Pulau Jawa ini membangun masjid di daerah Demak Jawa Tengah, mereka berkumpul sambil satu-persatu membawa kayu atau pilar sebagai penyanggah. Karena sibuk membantu orang kecil kesana kemari mencarikan makanan dan sebagainya. akhirnya tinggal Sunan Kalijaga yang datang terlambat.
Ketika Sunan Kalijaga datang, para Sunan semuanya sudah memegang kayu pilar. Akhirnya Sunan Kalijaga berinisiatif mengumpulkan dan menyusun potongan-potongan kayu (Jawa: Patlahan), lalu diikat dan jadilah tumpukan kayu patlahan menjadi pilar.
Di tengah membuat pilar dari patlahan kayu agar terlihat rata, Sunan Kalijaga meratakannya (Jawa: maprasi) kayu tersebut ada korbannya yaitu seekor orong-orong. Orong-orong tersebut terpisah antara tubuh dan kepalanya. Sunan Kalijaga merasa bersalah dan bingung. Wajahnya terlihat pucat.
Akhirnya Sunan Kalijaga berinisiatif menyambung antara tubuh dan kepala orong-orong tersebut dengan kayu kecil (lebih kecil dari biting). Dan akhirnya orong-orong tersebut bisa hidup lagi.
Pertanyaannya, koq bisa hidup lagi?. Apakah Sunan Kalijaga sakti?. Ya tidak. Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga tersebut bagian dari usaha atau ikhtiar. Yang menghidupkan orong-orong tadi Allah SWT.
Kisah ini sama halnya dengan tongkat Nabi Musa yang dipikulkan ke laut, lalu menjadikan laut terbelah. Setelah Nabi Musa dan kaumnya sampai di seberang, laut kemudian menutup kembali seperti semula sehingga menenggelamkan Raja Firaun yang mengejar Nabi Musa. Apakah Nabi Musa sakti?. apakah tongkat Nabi Musa sakti?, ya jelas gtidak. Karena Musa hanya disuruh Allah memukulkan tongkatnya ke laut dan laut seketika itu terbelah. Siapa yang berkuasa membelah laut, ya tetap Allah SWT.
Jadi pelajaran yang bisa kita ambil, di dunia ini tidak ada orang hebat dan tidak ada orang berkuasa. Yang hebat dan yang berkuasa hanya Allah SWT.
Jika Anda ingin merasa utuh sebagai manusia yang tidak gampang bingung, galau atau sumpek dan judeg, sambungkan hati dan pikiran Anda ke Allah seperti yang dilakukan Sunan Kalijaga tadi. Antara hati dan pikiran jangan sampai terpisah harus kerjasama.
Sambungannya hati itu pikiran, dan buka hati dengan yang ada dibawah hati (nafsu).
Disarikan dari channel Youtube CakNun.com
Tinggalkan Balasan