
“Kameramen telah menangkap dan mengabadikan itu semua untuk menjadi ‘tuntunan’ tidak sekedar tontonan bagi masyarakat dunia. Betapa dekat hubungan antara anak dan orang tuanya, khususnya ibu.”
Oleh: Isa Anshori (Pemred Trigger.id)

Tidak banyak yang menduga, Maroko sukses menembus semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar. Jangankan tembus babak semi final, lolos dalam fase grup saja sudah menjadi pencapaian yang luar biasa.
Menjadi juara grup F tanpa terkalahkan saat melawan Kroasia, Belgia dan Kanada, dengan dua kali menang dan sekali seri serta hanya kebobolan satu gol, itulah prestasi fase grup Singa Atlas (julukan Tim Maroko).
Tak berhenti disitu, dalam dalam 16 besar Maroko mampu mengalahkan Tim Matador Spanyol, dan di perempat final mengalahkan tim kuat lainnya, yakni Portugal, sehingga Maroko lolos ke babak semi final. Dini hari nanti, dalam semi final Maroko akan menantang juara bertahan Prancis, pukul 02.00 WIB.
Hingga kini, belum ada yang berani sesumbar Prancis dengan pemain-pemain bintangnya, Antoine Griezmann, Olivier Giroud, Kylian Mbappe dan lain-lain akan mampu melumat tim asuhan Walid Regragui tersebut. Pengamat bola juga harus hati-hati dalam memberikan ulasannya.
Capaian Maroko yang berhasil menembus partai semi final, tidak hanya membelalakkan mata dunia dalam prestasi sepak bolanya. Namun Maroko yang merupakan salah satu negara Islam di Afrika Barat, sanggup menarik perhatian dunia dengan nilai-nilai kehidupan, yang selama ini telah ditinggalkan negara-negara Barat.
Maroko memperlihatkan contoh menarik, betapa pentingnya harmoni kedekatan antar anggota keluarga. Betapa pentingnya dukungan tulus dan doa keluarga dan orang tua (ibu) para pahlawan Maroko di setiap laga.
Kameramen telah menangkap dan mengabadikan itu semua untuk menjadi ‘tuntunan’ tidak sekedar tontonan bagi masyarakat dunia. Betapa dekat hubungan antara anak dan orang tuanya, khususnya ibu.

Pemain-pemain Maroko berselebrasi dengan membawa keluarga mereka usai lolos ke semifinal Piala Dunia 2022. Salah satunya striker Sofiane Boufal yang berdansa dengan ibunya. Tarian Boufal dengan ibunya, kecupan kasih sayang anak terhadap ibu dan juga sebaliknya di pinggir lapangan Stadion Al Thumama setelah pertandingan viral di media sosial.
Maroko lolos ke semifinal Piala Dunia 2022 setelah menang 1-0 atas Portugal lewat gol sundulan Youssef En Nesyri pada menit ke-42 yang memanfaatkan umpan silang Yahia Attiyat-Allah.

Melalui akun IG-nya @Idirwanto mengunggah komentar cuitan seorang komentator Jerman berbicara tentang adegan pemain Maroko memeluk dan mencium orang tua mereka dan doa bersama setelah setiap pertandingan. Disalin & diterjemahkan dari:
https://www.instagram.com/p/CmGJHgiyOSh/?mibextid=Zxz2cZ
Dia berkata:
”Kita tidak lagi melihat ikatan keluarga yang intim di masyarakat barat kita. Konsep keluarga memudar, dan kita hanya bisa melihat para pemain berciuman dengan model dan pacar mereka sementara orang tua mereka ditinggal di panti jompo.
Dukungan moral dari keluarga memainkan peran besar dalam kemenangan Maroko, sementara kita datang untuk mendukung homoseksualitas dan menutup mulut.
Kita mengajari mereka (maksudnya orang Maroko) cara bermain sepak bola, jadi mereka unggul dan melebihi kita, dan kita harus belajar etika dan nilai-nilai keluarga dari mereka, berharap suatu hari kita melihat pemain kita mencium kening ibu dan ayah mereka juga.”
Tinggalkan Balasan