Surabaya (Trigger.id) – Al-Qur’an diyakini sebagai penawar yang penting untuk berbagai gangguan, baik fisik maupun mental, termasuk penyakit yang sering muncul menjelang lansia. Dalam Islam, Al-Qur’an disebut sebagai penyembuh (syifa’) untuk penyakit-penyakit yang ada di dalam dada (hati), termasuk kegelisahan, depresi, dan ketenangan jiwa, yang sering kali menjadi masalah bagi orang yang mendekati usia lanjut.
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Surah Al-Isra’ ayat 82)
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya sebagai petunjuk, tetapi juga sebagai penyembuh, terutama bagi mereka yang menghadapi tekanan batin atau masalah psikologis yang sering terjadi pada orang lanjut usia. Selanjutnya dalam
وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَٰتُهُۥٓ ۖ ءَا۬عْجَمِىٌّ وَعَرَبِىٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍ
Artinya: Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”. (Surah Fussilat ayat 44)
Banyak ulama dan ahli kesehatan Islam menjelaskan bahwa membaca dan merenungkan Al-Qur’an dapat mengurangi stres, memberikan ketenangan, dan menstabilkan emosi, yang sangat penting bagi lansia. Mereka yang mendekati usia lanjut sering menghadapi perasaan kesepian atau kekhawatiran akan masa depan, dan terapi spiritual melalui bacaan Al-Qur’an dianggap sebagai solusi yang bermanfaat.
- Dr. Aisyah Dahlan: Seorang ahli neuropsikologi dan pendakwah yang sering menyampaikan pentingnya istighfar dan membaca Al-Qur’an sebagai bagian dari terapi penyembuhan mental dan spiritual. Beliau menekankan bahwa bacaan Al-Qur’an mampu menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
- Dr. Zakir Naik: Seorang dokter sekaligus pendakwah terkenal asal India yang juga menyebutkan bahwa Al-Qur’an dapat menjadi penawar atau penyembuh. Menurutnya, ada banyak ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental melalui pendekatan spiritual.
- Dr. Muhammad Ibrahim Salim: Seorang ahli kesehatan dari Mesir yang menulis tentang pengaruh Al-Qur’an terhadap kesehatan manusia. Dia menjelaskan bahwa frekuensi suara bacaan Al-Qur’an dapat memengaruhi otak dan tubuh secara positif, membantu mengatasi berbagai gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Mereka percaya bahwa pendekatan spiritual, termasuk membaca dan merenungkan Al-Qur’an, bisa membantu menjaga keseimbangan mental dan fisik, yang merupakan bagian penting dari kesehatan total manusia.
Selain sebagai penenang, terapi Al-Qur’an juga kerap dipadukan dengan doa dan zikir yang memperkuat keimanan, yang diyakini membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko gangguan psikologis. (zam)
Tinggalkan Balasan