
Surabaya (Trigger.id) – Dalam pertandingan format baru Liga Champions antara Inter Milan dan Manchester City berakhir imbang 0-0, di Etihad Stadium, Kamis (19/9/2024) dini hari WIB. Kedua tim menunjukkan permainan yang sangat ketat dengan beberapa momen krusial.
Manchester City, meskipun mendominasi penguasaan bola, gagal mencetak gol meski memiliki beberapa peluang besar. Erling Haaland, yang hampir mencapai gol ke-100 untuk City, dua kali hampir mencetak gol namun tidak berhasil mengonversinya, berkat penjagaan ketat dari bek Inter dan penampilan gemilang kiper Yann Sommer.
Di sisi lain, Inter Milan yang diasuh oleh Simone Inzaghi bermain dengan sangat disiplin dan terorganisir. Mereka berhasil menjaga City tetap frustrasi di depan gawang, bahkan menciptakan beberapa peluang melalui serangan balik. Marcus Thuram dua kali nyaris mencetak gol untuk Inter, sementara Henrikh Mkhitaryan juga hampir membuat kejutan di menit ke-75. Sayangnya, semua peluang tersebut berakhir tanpa gol.
Pertandingan ini menandai awal dari format baru Liga Champions, yang dirancang untuk lebih kompetitif di setiap tahap, dan Inter Milan membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan juara Inggris meskipun berstatus underdog.
Liga Champions tahun ini memperkenalkan format baru dalam babak penyisihan, yang menggantikan sistem grup tradisional. Berikut adalah skema sistem baru tersebut:
- Single League Table (Tabel Tunggal): Sebanyak 36 tim akan ditempatkan dalam satu tabel besar, bukan lagi dalam grup-grup kecil seperti sebelumnya. Setiap tim akan memainkan delapan pertandingan melawan delapan tim berbeda.
- Pertandingan yang Disusun secara Acak: Setiap tim tidak akan bertemu semua peserta, melainkan akan memainkan empat pertandingan kandang dan empat tandang melawan lawan yang dipilih secara acak. Pengundian ini mempertimbangkan tingkat kekuatan tim agar setiap klub menghadapi lawan dengan kesulitan yang beragam.
- Kualifikasi ke Fase Knockout: Setelah semua tim menyelesaikan delapan pertandingan, tim yang berada di peringkat 1-8 otomatis lolos ke babak 16 besar. Sementara itu, tim peringkat 9-24 akan bersaing dalam babak play-off dua leg untuk memperebutkan delapan tempat tersisa di babak 16 besar.
- Keuntungan Format Baru: Sistem ini dirancang untuk meningkatkan intensitas dan persaingan di setiap pertandingan, sehingga fase penyisihan menjadi lebih menarik. Di sisi lain, tim-tim yang sebelumnya mungkin akan tersingkir di babak grup masih memiliki peluang lebih besar untuk melaju lebih jauh dengan adanya play-off tambahan.
Format ini bertujuan untuk memastikan bahwa lebih banyak pertandingan yang berarti selama babak penyisihan, sekaligus memberikan kesempatan kepada lebih banyak tim untuk bersaing hingga tahap lebih lanjut. (ian)
Tinggalkan Balasan