
“Sebelum Muhammad diangkat menjadi nabi, banjir besar pernah melanda Ka’bah. Banjir menyebabkan dinding Ka’bah retak sehingga harus diperbaiki.”
Oleh: Hafidz Bintang Alfarisi (Content Creator Trigger.id)

Hujan deras sejak (Jumat, 23/12/2022) pagi melanda sekitar Kota Makkah menjadikan kota di mana bangunan suci Ka’bah berada tersebut kembali tergenang. Sejumlah kendaraan dan bangunan dilaporkan rusak.
Mengutip Middle East Eye, Sabtu (24/12/2022), sejumlah video rekaman warga memperlihatkan banjir bandang yang terjadi. Kendaraan tersapu oleh aliran air yang deras, sementara beberapa jalan utama ditutup.
Mekkah mengalami hujan deras sepanjang Kamis malam hingga Jumat pagi. Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mengeluarkan peringatan cuaca di Makkah pada Jumat karena hujan terus turun pada tingkat sedang hingga kritis di daerah Rania, Taif, Adham, dan Maysan.
Pusat meteorologi juga memperingatkan tentang banjir dan badai disertai hujan lebat di Jeddah, utara Makkah. Pada November lalu, dua orang tewas dalam banjir yang melanda kota pesisir Jeddah akibat tingginya curah hujan.
Sejarah kelam banjir di Kota Makkah
Banjir besar bukan kali ini saja melanda Kota Suci Makkah Arab Saudi. Bangunan paling suci (Ka’bah) yang terletak di Masjid Al-Haram, memiliki sejarah panjang. Bangunan bersejarah yang dibangun Nabi Ibrahim AS. tersebut mendapat serangan pasukan Abrahah hingga beberapa kali bencana banjir. Meskipun begitu, Allah melindungi Ka’bah di Mekkah dari bencana banjir hingga terus berdiri kokoh sampai sekarang.
Luapan air bah terjadi karena curah hujan tinggi serta faktor geografis dan struktur tanah kota Mekkah. Makkah terletak di antara bukit, lembah, dan termasuk dataran rendah. Di sisi lain, struktur tanah kota Mekkah terdiri dari batu-batuan keras, sehingga air sulit terserap.
Sebelum Muhammad diangkat menjadi nabi, banjir besar pernah melanda Ka’bah. Banjir menyebabkan dinding Ka’bah retak sehingga harus diperbaiki.
Berikutnya, banjir kembali menerjang Ka’bah saat masa khalifah Umar bin Khattab. Karena bencana tersebut, Ka’bah kembali rusak karena pada zaman itu bangunan Kabah terdiri dari komposisi batu yang direkatkan dengan tanah dan lumpur. Kerusakan tersebut harus segera diperbaiki.
Untuk mencegah banjir yang lebih parah, khalifah Umar bin Khattab membangun bendungan di beberapa lembah, seperti Lembah Fathimah. Usaha tersebut diteruskan pada dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga Ottoman.
Tahun 1039, Makkah dan sekitarnya kembali diterjang banjir dan lagi-lagi seputaran Ka’bah tergenang. Setelah itu, banjir tidak terjadi lagi hingga sembilan abad kemudian, yakni pada tahun 1941. Saat itu merupakan masa terburuk karena banjir merendam Ka’bah hingga ketinggian hampir setengah bangunan.
Banjir terparah saat itu disebabkan oleh cuaca ekstrem dan hujan deras yang mengguyur kota Mekkah selama seminggu. Siang malam hujan terus menerus. Karenanya air meluap hingga membuat aktivitas di kota Mekkah dan Ka’bah lumpuh total.
Untuk mengurangi dampak yang berlebihan, pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi drainase di sekitar Masjidil Haram, namun belum mampu membebaskan bangunan Ka’bah dari ancaman banjir. Pada 2009 dan 2012 air kembali menggenangi Kabah, tetapi tidak sampai badan bangunan. Lalu, pada pelaksanaan haji tahun 2017 dan 2019, hujan deras sempat turun, tetapi tidak menimbulkan air meluap di kawasan Masjidil Haram dan Ka’bah.
Untuk banjir bandang kali ini, Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi telah membentuk komite untuk mengevaluasi kerusakan yang disebabkan oleh hujan lebat yang turun di Makkah pada Jumat (24/12/2022).
Mereka mulai menerima permohonan kompensasi dari masyarakat yang terkena dampak hujan lebat dan banjir yang melanda kota suci. Kendati demikian, dilaporkan tak ada korban jiwa dalam peristiwa hujan lebat yang mengguyur Makkah kemarin.
Pemerintah Arab Saudi sebenarnya telah membuat sistem drainase di Makkah dan kota-kota sekitarnya untuk mengurangi resiko banjir bandang. Namun upaya tersebut tidak mampu melawan takdir dan kehendak Allah Swt.
Kita hanya berusaha dan berdoa, serta selebihnya memasrahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Semoga doa umat Muslim di seluruh dunia menyelamatkan Kota Makkah, Masjidil Haram dan bangunan Ka’bah di dalamnya.
Tinggalkan Balasan