
Jakarta (Trigger.id) — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) meningkatkan program literasi keuangan haji melalui kolaborasi strategis dengan ribuan dai bersertifikat dari seluruh Indonesia. Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka memperkuat edukasi publik tentang pengelolaan dana haji dan profesionalitas dakwah.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, mengatakan para dai memiliki peran penting dalam menyampaikan edukasi kepada umat, termasuk mengenai tata kelola keuangan haji.
“Dai memegang posisi sentral dalam menyampaikan pesan keumatan. Dengan pemahaman yang baik mengenai keuangan haji, mereka dapat menjadi ujung tombak dalam memberikan literasi yang tepat kepada calon jamaah dan masyarakat luas,” ujar Harry dalam Wisuda Akbar Standardisasi Dai 2025 dan Halaqah Dakwah MUI di Jakarta, Senin.
Sebanyak 4.000 dai yang telah lulus program standardisasi nasional didorong untuk aktif mengedukasi masyarakat seputar dana haji serta penguatan ekonomi syariah. Harry menyebut, dakwah tematik yang digagas MUI bersama Bank Indonesia, Badan Wakaf Indonesia, Bank Syariah Indonesia, BSI Maslahat, dan BPKH adalah bentuk nyata kolaborasi dalam membangun kesadaran ekonomi umat.
Sementara itu, Wakil Presiden ke-13 RI, Ma’ruf Amin, memberikan apresiasi kepada para dai yang telah melewati proses standardisasi dan kini menyandang status resmi sebagai “dai standar”.
Ia menegaskan bahwa sertifikasi dai diperlukan agar dakwah berjalan sesuai prinsip, batasan, dan tujuan yang jelas.
“Selamat kepada para dai yang diwisuda. Dahulu sertifikasi hanya menjadi gagasan, kini sudah terwujud agar para dai memiliki dhawabit atau batasan dalam berdakwah,” tutur Ma’ruf.
Ma’ruf menambahkan, seorang dai bukan hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga berkewajiban membawa kemaslahatan dan perbaikan bagi umat.
“Dai adalah al-muslihun, pembawa perbaikan. Dan perbaikan itu berkelanjutan, sustainable. Karena itu saya membuat paradigma: al-islah tsumma al-ashlah fal-ashlah — melakukan perbaikan secara terus-menerus,” kata Ma’ruf Amin.
Program standardisasi dai tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi keuangan haji sekaligus memperkuat peran dai dalam pembangunan ekonomi umat.



Tinggalkan Balasan