• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Bukti Empiris Musik (Jazz dan Klasik) Sebagai Terapi Kesehatan Mental

16 Oktober 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Isa Anshori*

Musik, terutama jazz dan klasik, telah lama digunakan sebagai terapi untuk kesehatan mental, dengan bukti empiris dan anekdot yang mendukung manfaatnya. Berikut ini adalah sejarah, penelitian, dan tokoh penting yang telah berkontribusi pada perkembangan musik sebagai terapi kesehatan mental.

Bukti empiris mendukung efektivitas terapi musik, termasuk musik jazz dan klasik, dalam meningkatkan kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan atau terlibat dengan genre-genre ini dapat mengurangi kecemasan, meringankan gejala depresi, dan membantu mengelola stres. Musik klasik, misalnya, terbukti meningkatkan relaksasi dan fungsi kognitif, sedangkan sifat improvisasi jazz meningkatkan ekspresi emosional dan kreativitas, yang dapat menjadi terapi bagi mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental.

Beberapa penelitian telah mengeksplorasi bagaimana musik memengaruhi fungsi otak dan kesejahteraan emosional. Terapi musik mengaktifkan jalur saraf yang berkaitan dengan regulasi emosi dan ikatan sosial, menawarkan manfaat terapeutik bahkan di luar intervensi psikologis tradisional. Sebuah meta-analisis menegaskan bahwa terapi musik meningkatkan hasil dalam kondisi seperti depresi dengan memungkinkan pasien mengekspresikan perasaan dengan lebih mudah dan membangun hubungan baik dengan terapis.

Michael J. Silverman, tokoh kunci dalam bidang ini, menekankan bahwa terapi musik tidak hanya meningkatkan kesehatan emosional tetapi juga mendukung pemulihan dari penyakit dengan mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Penelitian lain menunjukkan bahwa musik jazz dan klasik mendorong relaksasi dan kondisi mental positif melalui struktur dan ritmenya, yang dapat mengubah respons stres dalam tubuh.

Sejarah Musik Terapi Kesehatan Mental

  1. Konteks Awal: Yunani Kuno
    Pythagoras (abad ke-6 SM) percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyelaraskan jiwa dan tubuh melalui prinsip harmoni matematis. Musik dianggap sebagai sarana untuk mengembalikan keseimbangan emosional.
  2. Perang Dunia I dan II
    Pada abad ke-20, musik mulai digunakan secara sistematis sebagai terapi bagi tentara yang mengalami trauma akibat perang. Pasien rumah sakit yang menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD) merespons positif terhadap terapi musik, mendorong penerapannya dalam pengobatan.
  3. Lahirnya Musik Terapi Formal (1950-an)
    Musik terapi mulai diakui sebagai profesi di AS ketika musisi dilibatkan untuk membantu pasien di rumah sakit. Pada tahun 1950, National Association for Music Therapy (NAMT) dibentuk di Amerika Serikat untuk memperkuat penelitian dan praktik terapi musik.

Jazz dan Klasik sebagai Terapi Kesehatan Mental

  1. Jazz sebagai Terapi
    • Jazz, terutama dengan ritme yang bebas dan improvisatif, dikenal membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan nyaman.
    • Improvisasi dalam jazz menciptakan lingkungan di mana pasien dapat mengekspresikan emosi secara spontan dan tanpa batasan. Hal ini menjadikan jazz terapi yang efektif untuk mengatasi kecemasan dan depresi.
    • Jazz sering digunakan dalam music group therapy untuk meningkatkan koneksi sosial, yang penting bagi kesehatan mental.
  2. Musik Klasik dan Efek Mozart
    • Musik klasik, terutama karya-karya Mozart dan Bach, dikenal dalam konsep Mozart Effect—yakni meningkatkan fungsi kognitif dan membantu menenangkan pikiran.
    • Komposisi dengan ritme stabil dan melodi yang harmonis dalam musik klasik dapat mengurangi detak jantung dan tekanan darah, sehingga membantu pasien dengan gangguan kecemasan dan insomnia.
    • Musik klasik sering digunakan di klinik dan rumah sakit jiwa untuk menenangkan pasien dengan gangguan bipolar atau skizofrenia.

Penelitian dan Nama-Nama Peneliti

  1. Dr. Clive Robbins dan Nordoff
    • Paul Nordoff dan Clive Robbins mengembangkan Nordoff-Robbins Music Therapy, yang menekankan improvisasi sebagai cara untuk membantu pasien dengan gangguan mental dan perkembangan.
    • Mereka banyak bekerja dengan anak-anak autis dan orang dengan disabilitas intelektual.
  2. Dr. Helen Bonny
    • Bonny mengembangkan metode Guided Imagery and Music (GIM), yang menggabungkan musik klasik dengan teknik imajinasi terarah untuk membantu pasien mengeksplorasi emosi mereka.
  3. Dr. Raymond MacDonald dan Graeme Wilson
    • Peneliti ini menekankan pentingnya improvisasi musik, khususnya jazz, dalam terapi kelompok untuk meningkatkan keterhubungan sosial dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan depresi.
  4. Dr. Stefan Koelsch
    • Koelsch adalah salah satu peneliti terkemuka di bidang neuropsikologi musik. Ia meneliti bagaimana musik, khususnya klasik, memengaruhi aktivitas otak dan emosi, serta peran musik dalam menurunkan kortisol (hormon stres).
  5. Dr. Maratos et al. (2008)
    • Peneliti ini melakukan meta-analisis dan menemukan bahwa terapi musik efektif dalam menurunkan gejala depresi. Musik, termasuk jazz dan klasik, membantu meningkatkan regulasi emosi pasien.

Kesimpulan

Jazz dan musik klasik telah berkembang sebagai alat terapi yang efektif dalam berbagai konteks kesehatan mental. Musik jazz berfokus pada improvisasi dan koneksi sosial, sedangkan musik klasik dikenal karena efeknya yang menenangkan dan meningkatkan fungsi kognitif. Berkat para peneliti seperti Clive Robbins, Helen Bonny, dan Stefan Koelsch, musik terapi kini diterima sebagai bentuk pengobatan tambahan untuk gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan trauma.

—000—

*Pemimpin Redaksi Trigger.id


Share This :

Ditempatkan di bawah: seni budaya, update, wawasan Ditag dengan:Bukti Empiris, Jazz, Kesehatan Mental, Klasik, Terapi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Melestarikan Warisan Hoyak Tabuik, Langkah Kota Pariaman Menuju UNESCO

11 Juli 2025 By admin

Indonesia Catatkan Peringkat FIFA Terbaik dalam 19 Tahun, Naik ke Posisi 118 Dunia

11 Juli 2025 By admin

Virus Hanta Menyasar Indonesia, Bahayakah?

10 Juli 2025 By admin

Studi Terbaru: Konsumsi Lebih Banyak Buah dan Sayur Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

10 Juli 2025 By admin

PSG Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub Usai Bungkam Real Madrid 4-0

10 Juli 2025 By admin

Indonesia dan Brazil Sepakat Kembangkan Teknologi Rudal dan Kapal Selam

10 Juli 2025 By admin

Benarkah Keju Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Kata Peneliti

10 Juli 2025 By admin

Menag: Jalur Laut untuk Haji dan Umroh Masih Tahap Wacana

9 Juli 2025 By admin

Mensos Dukung Penggunaan AI di Sekolah Rakyat

9 Juli 2025 By admin

Pedro Cetak Dua Gol, Chelsea Kalahkan Fluminense dan Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2025

9 Juli 2025 By admin

Berapa Banyak Set yang Dibutuhkan untuk Membentuk Otot? Penelitian Baru Ungkap Jawabannya

9 Juli 2025 By admin

Review Film “Superman” (2025): Akting Memukau Corenswet dan Brosnahan Tertahan Naskah yang Berantakan

9 Juli 2025 By admin

Mensos: 63 Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi 14 Juli, Tambahan 37 Titik Menyusul Akhir Bulan

9 Juli 2025 By admin

Rahmad Darmawan Puas Liga Indonesia All-Star Tahan Imbang Arema FC

9 Juli 2025 By isa

Tiongkok Pertimbangkan Batasan Baru untuk Waktu Buka HP dan Media Sosial Anak Muda

8 Juli 2025 By admin

KPK Jelaskan Alasan Belum Periksa Khofifah dan Ridwan Kamil

8 Juli 2025 By admin

Wamenag: Masjid Harus Jadi Pusat Pembinaan Umat Secara Menyeluruh

8 Juli 2025 By admin

Klub Super League Kini Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing, Tak Lagi Terbatas Asia dan Non-Asia

8 Juli 2025 By admin

Game Bertema ‘Gold Diggers’ Picu Perdebatan Seksisme di Tiongkok

8 Juli 2025 By admin

Liga 1 Indonesia Musim 2025/2026 Dijadwalkan Mulai 8 Agustus

7 Juli 2025 By admin

KPK Masih Koordinasikan Lokasi Pemeriksaan Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah Jatim

7 Juli 2025 By admin

Lima Golongan Manusia yang Merugi Dunia dan Akhirat

7 Juli 2025 By admin

Piala Presiden 2025 Resmi Dibuka, Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All Star dan Cetak Rekor Penonton

7 Juli 2025 By admin

Jamal Musiala Cedera Parah, Absen Panjang Usai Alami Patah Kaki dan Dislokasi

7 Juli 2025 By admin

Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Dimulai di Qatar, Netanyahu Bertolak ke Washington

7 Juli 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Setelah iPhone 17 Air, Kini Giliran Bocoran Warna iPhone 17 Beredar
  • Rahasia Konten Video TikTok Bisa Tembus FYP, Begini Pengalaman Para Affiliator Sukses
  • Rosie O’Donnell Balas Ancaman Trump Cabut Kewarganegaraan
  • Ingin Lebih Rajin Berolahraga? Coba Ubah Rutinitas Tidur Malam Anda
  • Stefano Pioli Resmi Kembali Tangani Fiorentina untuk Musim 2025/26

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.