

Setiap manusia pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Baik itu berupa kesulitan ekonomi, tekanan batin, masalah keluarga, hingga terlilit utang yang terasa berat dan sulit terbayarkan. Dalam situasi seperti ini, Islam memberikan jalan keluar melalui usaha lahiriah dan spiritual. Rasulullah SAW tidak hanya mengajarkan umatnya untuk bekerja keras dan berikhtiar, tetapi juga memanjatkan doa agar hati tenang dan beban hidup terasa ringan.
Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW Saat Menghadapi Kesulitan dan Hutang
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa khusus bagi siapa saja yang sedang dalam kesulitan hidup, termasuk terlilit utang. Doa ini diriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dan Shahih lainnya:
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Bacaan Latin:
Allahumma inni a’udzu bika minal-hammi wal-hazani, wa a’udzu bika minal-‘ajzi wal-kasali, wa a’udzu bika minal-jubni wal-bukhli, wa a’udzu bika min ghalabatid-dayni wa qahrir-rijal.
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang (yang menzalimi).”
(HR. Abu Dawud no. 1555, Shahih)
Hikmah dan Makna Doa Ini
Doa ini mencakup perlindungan dari berbagai hal yang dapat memperberat hidup seseorang, mulai dari tekanan batin (sedih dan gelisah), kelemahan jiwa (malas dan tidak berdaya), hingga beban sosial dan finansial seperti utang dan kezaliman orang lain. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa manusia harus berusaha melawan kelemahan dari dalam diri terlebih dahulu, seperti malas dan takut menghadapi tantangan hidup.
Larangan Malas dalam Islam
Islam sangat menentang sifat malas dan menyerah pada keadaan. Al-Qur’an dan hadits banyak menekankan pentingnya semangat bekerja dan berusaha:
- Allah SWT berfirman:
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.”
(QS. At-Taubah: 105)
- Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya salah seorang di antara kalian membawa tali, lalu pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar, kemudian memikulnya dan menjualnya, sehingga Allah mencukupkan kebutuhannya, itu lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada orang lain.”
(HR. Bukhari no. 1471, Muslim no. 1042)
- Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga berdoa agar dijauhkan dari sifat malas:
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan.”
(HR. Bukhari no. 6367, Muslim no. 2722)
Penutup
Beban hidup adalah bagian dari ujian yang harus dihadapi dengan kesabaran, usaha maksimal, dan doa yang tulus. Rasulullah SAW memberikan contoh bahwa dalam menghadapi masalah, kita tidak boleh hanya pasrah atau berputus asa. Harus ada ikhtiar nyata dan doa yang terus-menerus dipanjatkan.
Dengan berdoa, hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan solusi akan lebih mudah ditemukan. Semoga kita semua diberi kekuatan menghadapi setiap ujian hidup dan dilapangkan segala urusan dunia maupun akhirat. Aamiin.
—000—
*Direktur Eksekutif Pesantren Nurul Falah Surabaya
Tinggalkan Balasan