Surabaya (Trigger.id)– Kasus aktif Covid-19 di Jatim tersisa 793 orang saja. Angka ini menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan kasus aktif terendah dibandingkan provinsi besar lain di Pulau Jawa. Sebagai perbandingan, DKI Jakarta kasus aktifnya masih 4.642 kasus, Jateng di angka 12.286 kasus, dan Jabar 17.057 kasus.
Sedangkan rate of transmission Covid-19 di Jatim terpantau seluruh kabupaten kota sudah di bawah 1. Selain itu daerah dengan status PPKM level 1 juga terus meningkat dengan jumlah 8 daerah, kemudian 27 daerah berstatus level 2 dan hanya 3 daerah yang statusnya level 3.
Berdasarkan data dari Dashboard Kementerian Kesehatan/KCPEN per 8 April 2022, ketercapaian dosis pertama vaksin Covid-19 di Jatim berada di persentase 91,91% atau 29.251.726 orang.
Sedangkan dosis kedua tercapat capaiannya sudah di angka 76,60% atau 24.379.071. Sementara untuk dosis ketiga mencapai 10,84% atau 3.449.000 orang. Baik ketercapaian vaksinasi dosis pertama, kedua maupun booster, jumlah orang Jatim yang telah divaksin menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia.
Meski angka kasua aktif tinggal sedikit, vaksinasi terus dilakukan untuk memberikan kekebalan tubuh masyarakat Jawa Timur. Terlebih menjelang mudik lebaran, vaksin booster juga makin diminati karena menjadi syarat perjalanan untuk mudik lebaran.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat pro aktif memperoleh suntikan vaksin booster yang dijadikan syarat untuk mudik lebaran dengan mendatangi fasyankes terdekat.
“Jumlah vaksin kita banyak, tidak perlu khawatir. Jadi kalau memang belum booster, segera vaksin di pelayanan terdekat mumpung masih di awal Ramadan. Agar nanti saat waktunya mudik, kita sudah terproteksi,” ajak Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (11/4/2022).
Menurut Khofifah, saat ini jumlah stok vaksin di Jatim ada sebanyak 1.071.590 dosis. Vaksin tersebut tersebar di kabupaten kota se Jatim. Dengan jumlah tersebut Khofifah memastikan akan mampu mencukupi kebutuhan vaksinasi booster bagi masyarakat yang ingin mudik.
Vaksinasi menjadi penting dalam menghadapi tradisi mudik yang dilakukan masyarakat di Hari Raya Idul Fitri. Mengingat, dalam prosesnya, setiap orang akan berkumpul dengan sanak saudara, sehingga dibutuhkan perlindungan lebih agar aman dari penyebaran Covid-19.
“Vaksin ini jangan dibilang sebagai satu syarat yang memberatkan. Karena vaksin ini kita lakukan supaya bisa saling melindungi diri kita dan keluarga. Karena kalau orang mudik itu pasti yang disowani terlebih dahulu adalah yang paling sepuh dan paling senior,” terang orang nomor satu Jatim itu.
“Itulah yang menjadikan kita harus memberikan perlindungan kepada orang yang kita sayangi lewat vaksinasi. Karena kalau kita ingin berumur panjang, tentu kita juga ingin orang yang kita hormati dan sayangi juga berumur panjang, sehingga tahun depan bisa ketemu lagi. Maka mari kita saling memproteksi diri kita dan lingkungan kita,” lanjut Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan vaksin telah tersedia dan dapat diakses dengan mudah dari tempat-tempat pelayanan tertentu. Termasuk Puskesmas, masjid, serta lingkungan di Pemerintahan Provinsi Jatim.
Bahkan setiap hari di Gedung Binaloka Kantor Gubernur Jatim juga sampai saat ini masih dibuka untuk layanan vaksinasi termasuk booster Covid-19.
Maka dari itu, mereka yang ingin melakukan vaksinasi dipersilahkan datang langsung ke lokasi. Selain itu, Khofifah menjelaskan, instansi-instansi dan organisasi dapat mengkoordinasikan vaksinasi massal bagi anggota ataupun karyawannya.
“Untuk vaksinasi, bisa langsung mencari Puskesmas terdekat. Di Masjid Al-Akbar tiap malam juga ada. Bahkan di Binaloka dari Senin sampai Jumat selalu ada, jadi kalau belum vaksin bisa langsung ke sana,” tuturnya.
“Tapi kalau misalnya teman-teman dari institusi atau organisasi tertentu ingin mengadakan vaksinasi pada Minggu atau Sabtu, ya tidak apa-apa. Pokoknya kita ingin melakukan maksimalisasi percepatan vaksinasi booster,” tambahnya.
Selain itu, merujuk data ketersediaan stok vaksin per kabupaten kota se Jatim, daerah dengan stok vaksin terbanyak ada di Kabupaten Jember dengan jumlah 103.706 dosis.
Kemudian di urutan kedua ada Kota Malang dengan ketersediaan stok vaksin sebanyak 95.040 dosis, lalu Kab Bangkalan dengan 75.216 dosis, Kab Bondowoso dengan 62.672 dosis. Dan di urutan kelima ada Kabupaten Tulungagung dengan jumlah 60.746 dosis.
“Untuk daerah yang stok vaksinnya sudah menipis atau habis bisa segera dikomunikasikan agar bisa mendapatkan dropping vaksin dari pemerintah pusat,” tegas Khofifah.(ian)
Tinggalkan Balasan