
Kairo (Trigger.id) – Delegasi perundingan Hamas telah berangkat ke Kairo pada Jumat (14/3) untuk bertemu dengan pejabat Mesir dalam rangka membahas perundingan dan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Hamas mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima proposal dari mediator untuk melanjutkan negosiasi tahap kedua terkait gencatan senjata di Gaza. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Hamas juga setuju untuk membebaskan seorang tentara Israel berkewarganegaraan Amerika Serikat, Edan Alexander, serta menyerahkan jenazah empat tahanan berkewarganegaraan ganda.
“Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya telah berangkat ke Kairo guna melakukan pembicaraan dengan pejabat Mesir mengenai perkembangan negosiasi dan kesepakatan gencatan senjata,” demikian pernyataan resmi Hamas.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebelumnya telah berlangsung dari 19 Januari hingga 1 Maret 2025 sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian yang mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina. Namun, setelah gencatan senjata berakhir pada malam 2 Maret, Israel mengumumkan bahwa Utusan Khusus AS Steve Witkoff telah mengusulkan rencana baru untuk memperpanjang gencatan senjata sementara.
Meskipun Tel Aviv telah menyatakan persetujuannya terhadap rencana tersebut, Hamas belum memberikan keputusan final. Sebagai respons terhadap sikap Hamas, Israel mengumumkan larangan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza pada 2 Maret serta mengancam akan meningkatkan tekanan terhadap kelompok tersebut.
Israel menginginkan agar tahap pertama kesepakatan tetap berlanjut dengan fokus pada pembebasan seluruh sandera, namun tanpa memberikan jaminan penghentian perang. Sementara itu, Hamas menegaskan bahwa tahap kedua perjanjian harus mencakup penghentian perang secara menyeluruh serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza. (bin)
Tinggalkan Balasan