• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Hasil Studi: Teh Dapat Menyaring Logam Beracun dalam Air

2 April 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi Teh Dapat Menyaring Logam Beracun dalam Air. Foto: Health

Surabaya (Trigger.id) – Teh telah lama dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko kematian, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2. Kini, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa minuman yang populer di seluruh dunia ini juga memiliki manfaat lain, yaitu membantu memurnikan air dari logam berat beracun.

Studi yang diterbitkan pada 24 Februari di jurnal ACS Food Science & Technology menemukan bahwa teh mampu menyerap logam berat seperti timbal dan kadmium dari air minum. Logam berbahaya ini menempel pada permukaan daun teh atau kantong teh, sehingga akhirnya dapat dikeluarkan dari air minum.

Menurut Dr. Kantha Shelke, seorang ilmuwan pangan dari Corvus Blue LLC dan dosen di Universitas Johns Hopkins yang tidak terlibat dalam penelitian ini, metode ini dapat menjadi cara sederhana dan mudah diakses untuk mengurangi paparan logam berat. Mengingat teh merupakan minuman yang sangat populer secara global, praktik ini tidak memerlukan perubahan gaya hidup atau teknologi tambahan, sehingga dapat menjadi solusi intervensi kesehatan masyarakat yang efektif.

Seberapa Efektif Teh dalam Menyaring Logam Berat?

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Vinayak P. Dravid, seorang profesor teknik di Universitas Northwestern, yang sebelumnya telah mengembangkan spons penyerap polutan lingkungan. Salah satu peneliti dalam timnya, Dr. Benjamin Shindel, mulai bertanya-tanya apakah kantong teh dapat berfungsi seperti lapisan penyaring yang dapat menghilangkan kontaminan dari air.

Untuk menguji hipotesis ini, para peneliti menciptakan larutan air yang mengandung berbagai logam berat, termasuk kromium, seng, tembaga, aluminium, timbal, dan kadmium. Mereka memanaskan larutan tersebut hingga di bawah titik didih dan menambahkan teh dalam bentuk daun lepas maupun dalam kantong teh dari berbagai merek. Teh tersebut kemudian diseduh dalam durasi yang bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga 24 jam, sebelum konsentrasi logam berat dalam air diukur kembali.

Hasilnya menunjukkan bahwa secangkir teh yang diseduh selama tiga hingga lima menit dapat menghilangkan sekitar 15% timbal dari air minum, bahkan jika kadar awalnya setinggi 10 bagian per juta. Jenis kantong teh juga berpengaruh terhadap efektivitas penyaringan, di mana kantong berbahan selulosa lebih baik dalam menyerap logam dibandingkan kantong berbahan katun atau nilon. Selain itu, daun teh yang digiling lebih halus, terutama teh hitam, lebih efektif dalam menangkap ion logam dibandingkan daun utuh karena memiliki luas permukaan yang lebih besar.

Faktor lain yang paling berpengaruh dalam menyaring logam berat adalah durasi penyeduhan. Menurut Shindel, perbedaan antara menyeduh teh selama dua menit dan empat menit, atau antara empat menit dan sepuluh menit, memiliki dampak yang jauh lebih besar dibandingkan perbedaan antara jenis teh hijau dan teh hitam.

Beberapa penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan adanya kontaminasi logam berat dalam teh dan perkebunan teh. Namun, hasil penelitian ini memberikan kepastian bahwa logam berat tersebut cenderung menempel pada daun teh dan tidak larut ke dalam air minuman.

Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini menawarkan wawasan menarik tentang potensi teh dalam menyaring logam berat, terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Para peneliti menggunakan air deionisasi, yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi air minum di dunia nyata karena air keran biasanya mengandung ion lain seperti kalsium, magnesium, dan tembaga yang dapat mempengaruhi proses adsorpsi.

Selain itu, penelitian ini hanya menguji sejumlah terbatas jenis teh dan bahan kantong teh. Shelke menyarankan bahwa studi lebih lanjut dapat membandingkan berbagai metode penyeduhan, seperti penyeduhan standar selama tiga menit, metode penyeduhan lebih lama yang umum digunakan dalam teh Tiongkok, atau metode perebusan intens seperti yang digunakan dalam pembuatan chai India. Studi lebih lanjut semacam ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang interaksi antara teh dan logam berat dalam proses penyaringan.

Implikasi dan Potensi Masa Depan

Apakah metode ini layak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tergantung pada kondisi air di setiap wilayah dan apakah seseorang sudah menggunakan sistem penyaringan air. Bagi sebagian besar orang, menyeduh teh hanya untuk tujuan penyaringan logam berat mungkin bukan pilihan yang praktis. Namun, secara keseluruhan, jika jutaan orang mengalami sedikit pengurangan paparan logam berat dari air minum mereka, dampak kesehatan yang lebih luas dapat terlihat.

Menurut Shindel, paparan timbal sendiri menyumbang sekitar 1% dari total beban penyakit global. Oleh karena itu, bahkan pengurangan kecil dalam paparan logam berat dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.

Dravid juga melihat potensi penggunaan inovatif dari temuan ini, seperti kampanye kesehatan masyarakat yang mendorong penggunaan teh sebagai metode penyaringan air atau pengembangan kantong teh dengan kemampuan penyerapan logam berat yang lebih baik. Di masa depan, mungkin kita akan melihat kantong teh yang dirancang khusus dengan tambahan lapisan penyerap seperti spons untuk meningkatkan efektivitas penyaringan logam berat.

Penelitian ini membuka peluang bagi inovasi lebih lanjut dalam bidang keamanan air minum dan menunjukkan bagaimana kebiasaan sederhana seperti meminum teh dapat berkontribusi pada kesehatan masyarakat dengan cara yang tidak terduga. (bin)

Sumber: Health
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Air, Hasil Studi, Logam Beracun, Menyaring, Teh

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

KPK Duga Korupsi Kuota Haji Khusus Terjadi pada 2023–2024

27 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Robot K9 Tunjukkan Aksi Deteksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
  • Prabowo: Polri Miliki Peran Vital Kawal Agenda Pembangunan Bangsa
  • Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis
  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah
  • Menlu Sugiono: Pengiriman 10 Ribu Ton Beras ke Gaza Terkendala Akses Masuk

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.