

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail AS. adalah salah satu kisah paling inspiratif dan penuh hikmah dalam sejarah Islam. Kisah ini mengajarkan tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepercayaan yang tak tergoyahkan kepada Allah SWT.
Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji memiliki banyak ritual yang merupakan napak tilas dari kisah dan ajaran Nabi Ibrahim AS. dan keluarganya. Surat Ali ‘Imran Ayat 97 menjelaskan jejak langkah perjuangan Ibrahim AS.
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS:
1. Ketaatan kepada Allah SWT
Nabi Ibrahim AS. adalah contoh utama dalam hal ketaatan kepada Allah. Ketika ia menerima perintah untuk menyembelih putranya, Ismail AS., ia menunjukkan ketaatan yang luar biasa meskipun itu adalah ujian yang sangat berat. Hal ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah harus di atas segalanya, bahkan di atas cinta kepada keluarga.
2. Keikhlasan dalam Beribadah
Ketaatan Nabi Ibrahim AS. dan kesediaan Ismail AS. untuk menerima perintah Allah menunjukkan keikhlasan mereka dalam beribadah. Ismail AS., meskipun masih muda, menunjukkan kepasrahan yang total kepada kehendak Allah dengan mengatakan kepada ayahnya untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
3. Pengorbanan sebagai Bukti Iman
Pengorbanan adalah salah satu inti dari ajaran agama. Nabi Ibrahim AS. dan Ismail AS. mengajarkan bahwa pengorbanan yang tulus adalah bukti dari keimanan yang sejati. Ini ditunjukkan melalui kesiapan mereka untuk menyerahkan sesuatu yang sangat berharga demi kepatuhan kepada perintah Allah.
4. Kepasrahan dan Kepercayaan Penuh kepada Allah
Kepercayaan Nabi Ibrahim AS. bahwa Allah akan memberikan jalan keluar menunjukkan tingkat tawakal yang tinggi. Dan benar, di saat-saat terakhir, Allah menggantikan Ismail AS. dengan seekor domba sebagai pengorbanan. Ini mengajarkan bahwa Allah selalu mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya dan akan memberikan solusi terbaik bagi mereka yang percaya dan berserah diri kepada-Nya.
5. Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga
Nabi Ibrahim AS. tidak serta-merta memutuskan untuk menyembelih Ismail AS. tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Ia berbicara dengan Ismail AS. dan menjelaskan perintah Allah. Ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang baik dalam keluarga, terutama dalam situasi yang sulit, untuk mencapai pemahaman dan kesepakatan bersama.
6. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Baik Nabi Ibrahim AS. maupun Ismail AS. menunjukkan kesabaran yang luar biasa. Kesabaran ini adalah kunci dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup. Dengan kesabaran, kita dapat menjalani ujian dengan tenang dan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.
Kesimpulan
Kisah Nabi Ibrahim AS. dan Ismail AS. adalah pelajaran penting bagi umat Islam tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepercayaan kepada Allah SWT. Dengan meneladani mereka, kita dapat memperkuat iman dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah serta menghadapi ujian hidup dengan sabar dan tawakal.
—000—
*Pimpinan Pesantren Al-Quran Nurul Falah Surabaya
Tinggalkan Balasan