
Banyumas (Trigger.id) — Di antara kebun durian yang hijau dan rindang di kaki Gunung Slamet, terdapat sebuah varian durian yang kini menyita perhatian para pecinta durian seantero Nusantara. Namanya J Queen. Bukan sembarang durian — harganya bisa menembus Rp14 juta per buah. Tapi jangan salah, harga fantastis itu bukan sekadar gimmick. Rasa, aroma, hingga tekstur durian ini digadang-gadang setara dengan kualitas durian premium dunia, bahkan disebut-sebut sebagai “Mawar Hitamnya Durian Indonesia.”
“Rasanya kayak alpukat mentega yang lumer di lidah, dengan aroma manis legit dan sedikit pahit khas durian tua. Kulitnya tebal, tapi daging buahnya luar biasa banyak,” ujar Jumali (48), petani sekaligus pengembang J Queen dari Desa Tambaksogra, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Jumali, yang sudah menekuni dunia pertanian durian sejak tahun 2004, mengatakan bahwa J Queen adalah hasil dari persilangan alami dan seleksi ketat dari ratusan pohon durian lokal unggulan. Dari segi penampilan, durian ini mencolok: berduri runcing, ukuran besar, warna kulit kekuningan kehijauan, dengan berat mencapai 5–7 kg per buah. Tapi yang membuatnya berbeda adalah daging buahnya yang berwarna kuning kunyit, tebal, dan nyaris tak berserat.
“Saya tidak menjual banyak, karena pohonnya masih terbatas. Tapi permintaan datang terus, bahkan dari Malaysia dan Singapura. Satu buah bisa laku Rp14 juta, tergantung musim dan kondisi buah,” imbuhnya.
Pasar durian eksklusif memang sedang naik daun. Konsumen kelas menengah atas dan kalangan kolektor durian premium rela merogoh kocek dalam demi mencicipi varian unik seperti J Queen. Apalagi dengan tren wisata kuliner yang makin menjamur, varian ini dinilai punya peluang besar untuk menjadi ikon durian dari Indonesia.
“Ini bukan soal mahal atau murah, tapi pengalaman rasa dan eksklusivitas. Kalau sudah cicipi, rasanya susah lupa,” kata Anton Prabowo, food vlogger yang sempat datang langsung ke kebun durian milik Jumali.
Kementerian Pertanian pun mulai melirik potensi ekonomi J Queen. Kepala Balai Pengembangan Buah Nasional dalam sebuah diskusi menyebutkan bahwa varietas durian unggulan lokal seperti ini perlu didukung dari segi legalitas, perlindungan varietas, hingga ekspansi pasarnya.
“Kalau Malaysia punya Musang King, Indonesia bisa punya J Queen. Kita harus percaya pada potensi buah lokal,” katanya.
Meski begitu, tantangan masih ada. Jumlah pohon J Queen belum banyak, perawatan intensif diperlukan, dan iklim menjadi faktor penentu kualitas buah. Namun bagi Jumali, ini bukan alasan untuk mundur.
“Saya tidak kejar kuantitas, tapi kualitas. Biar orang tahu, Banyumas juga bisa punya durian kelas dunia,” ujarnya dengan bangga.
Dan memang benar, dari tanah subur Banyumas yang tenang, sebuah mahkota raja durian bernama J Queen tengah bersinar — membawa harum manis Indonesia ke panggung buah tropis dunia. (ian)
Tinggalkan Balasan