
Surabaya (Trigger.id) – Pakar kesehatan membagikan sarannya, beserta penelitian ilmiah mereka yang mengonfirmasi manfaat jalan kaki.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa segala jenis aktivitas fisik baik untuk Anda. Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa berjalan 4.000 langkah saja sudah sangat bermanfaat. Jalan kaki adalah salah satu cara termudah dan paling mudah diakses untuk membuat diri Anda bergerak, hal ini tentunya merupakan kabar baik bagi Anda.
Jalan kaki ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan otak, menurut berbagai penelitian ilmiah. Berjalan secara teratur meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke otak, yang membantu memperbaiki fungsi kognitif, meningkatkan memori, dan mengurangi risiko penurunan fungsi otak seiring usia. Selain itu, berjalan dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan suasana hati dengan merangsang pelepasan endorfin, zat kimia yang membuat kita merasa lebih bahagia dan rileks.
Penelitian dari Brain Health Initiative menunjukkan bahwa berjalan bahkan dapat berperan seperti “obat” karena terbukti meningkatkan konsentrasi, kreativitas, serta kualitas tidur. Selain itu, beberapa studi menemukan bahwa berjalan rutin seefektif obat dalam mengurangi gejala depresi ringan hingga sedang.
Aktivitas jalan kaki yang sederhana ini juga mudah diakses bagi kebanyakan orang dan memberikan manfaat meskipun dilakukan dalam durasi singkat. Untuk manfaat optimal, Departemen Kesehatan AS merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik sedang, seperti berjalan cepat, setiap minggu.
Antara Jalan Kaki, Kesehatan Mental dan otak
Berjalan kaki terbukti memiliki manfaat signifikan untuk kesehatan otak dan mental. Para ahli kesehatan menemukan bahwa aktivitas fisik seperti berjalan merangsang pelepasan brain-derived neurotrophic factor (BDNF), sebuah protein yang penting untuk pertumbuhan sel otak baru, terutama di hippocampus, area otak terkait dengan memori dan pembelajaran. Tingkat BDNF yang lebih tinggi ini juga dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, meningkatkan fungsi kognitif, dan mendukung keberhasilan terapi mental seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa berjalan secara teratur dapat menurunkan risiko Alzheimer dan demensia. Bahkan, berjalan cepat selama 30-35 menit beberapa kali seminggu terbukti meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi ringan hingga sedang. Berjalan juga membantu menurunkan tingkat stres melalui pelepasan endocannabinoid, molekul yang mempengaruhi plastisitas koneksi antar sel otak, dan menyeimbangkan respon tubuh terhadap stres dan peradangan
Dengan demikian, berjalan kaki tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga berperan penting dalam menjaga fungsi mental dan kesehatan otak secara keseluruhan.
Tinggalkan Balasan