
Jakarta (Trigger.id) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengonfirmasi bahwa jumlah pemudik pada Lebaran 2025/1446 Hijriah diproyeksikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, menyatakan bahwa hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama akademisi menunjukkan potensi pergerakan masyarakat saat mudik tahun ini lebih rendah dibandingkan Lebaran 2024.
“Memang benar, potensi pergerakan masyarakat pada masa mudik tahun ini diprediksi menurun dibandingkan tahun lalu,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/03).
Menurut hasil survei, jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 24 persen dibandingkan tahun lalu, di mana jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang. Pengambilan data survei dilakukan pada pertengahan Februari 2025 untuk memetakan tren mudik masyarakat.
Budi menambahkan bahwa survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pergerakan masyarakat selama periode angkutan Lebaran. Namun, penelitian tersebut tidak secara spesifik mengkaji penyebab penurunan jumlah pemudik. Ia menegaskan bahwa keputusan akhir masyarakat untuk mudik atau tidak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dinamis menjelang hari raya.
Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, juga mengonfirmasi bahwa survei yang dilakukan tidak berfokus pada penyebab naik turunnya jumlah pemudik. “Survei yang kami lakukan hanya menggambarkan potensi jumlah pemudik, bukan menguraikan alasan di balik fluktuasi tersebut. Jika kami berspekulasi mengenai penyebabnya, hasilnya bisa tidak akurat,” ungkap Elba.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan bahwa perputaran uang selama libur Idul Fitri 2025 juga akan mengalami penurunan sejalan dengan berkurangnya jumlah pemudik. Berdasarkan analisis Kadin, total perputaran uang selama momen Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai Rp137,9 triliun, turun dari Rp157,3 triliun pada Lebaran 2024.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menjelaskan bahwa estimasi tersebut didasarkan pada jumlah pemudik sebanyak 146,48 juta orang atau sekitar 36,26 juta keluarga, dengan asumsi satu keluarga beranggotakan empat orang. Jika rata-rata setiap keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta, maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp137,9 triliun.
Namun, jumlah ini masih dapat meningkat. Jika rata-rata dana yang dibawa setiap keluarga mencapai Rp4 juta, maka perputaran uang bisa mencapai Rp145 triliun. “Dengan kisaran ini, perputaran uang saat Lebaran 2025 diprediksi berada antara Rp137 triliun hingga Rp145 triliun,” pungkas Sarman. (bin)
Tinggalkan Balasan