• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Kampus di Era AI: Seperti Apa 10 Tahun Mendatang

16 Mei 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Kampus di Era AI: Seperti Apa 10 Tahun Mendatang. Foto: linkedin.com
Oleh: Dr. Ulul Albab*

Ada satu pertanyaan yang akhir-akhir ini sering saya renungkan: “Apa jadinya perguruan tinggi kita 10 tahun mendatang, saat kecerdasan buatan (AI) sudah lebih pintar dari sebagian besar mahasiswa (dan dosennya)?”

Bahkan pertanyaan itu jika ditanyakan saat ini sebetulnya sudah terlambat. Karena perkembangan kecerdaan buatan (AI) saat ini sudah sangat cepat dan sangat canggih, mengancam keberadaan kecerdasan manusia pada umumnya.

Pertanyaan dan pernyataan itu bukan untuk menakut-nakuti. Tapi untuk membangunkan kita dari terlena tidur panjang. Kita harus terbangun dari tidur dan menyadari bahwa dunia sudah berubah. Sangat cepat. Dan kampus kita, seperti biasa, belum tentu ikut berubah. Atau sangat sulit berubah.

AI Tidak Menunggu Kita

Kita tahu sekarang mahasiswa bisa menulis makalah dalam hitungan menit. Tinggal tanya ke AI. Bahkan mereka bisa membuat skripsi, proposal, dan bahan presentasi dengan bantuan robot pintar.

Sebagian dosen marah. Sebagian lagi pura-pura tidak tahu. Tapi segelintir dosen justru berpikir: Mengapa tidak kita manfaatkan? Dan, saya memilih kelompok yang terakhir itu. Memilih mengijinkan den mengajak berkolaborasi dengan mesin kecerdasan buatan untuk mempercepat lompatan kecerdasan manusia melebihi periodenya.

Kampus Harus Segera Memutuskan

Dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, kampus akan punya dua pilihan: Pertama; ikut berubah dan menjadi pusat inovasi, atau Kedua; tetap seperti sekarang dan pelan-pelan ditinggal zaman.

Kampus yang hanya mengandalkan kuliah tatap muka dan kurikulum kaku akan sulit bersaing dengan platform pembelajaran daring yang interaktif, murah, dan global. Padahal Kampus di masa depan tidak lagi dibatasi oleh pagar atau gedung. Seseorang bisa saja tercatat sebagai mahasiswa di kampus A di dalam negeri, tetapi dalam kurun yang sama dia juga bisa teregistrasi di kampus lain di luar negeri.

Sebagai pengelola Pendidikan Tinggi, dan juga buat para dosen, kita harus segera menyusun ulang: (1). Apa yang kita ajarkan; (2). Bagaimana cara kita mengajar, dan (3). Untuk siapa kita mendidik. 

Revolusi Tidak Butuh Izin

Kurikulum lama tidak bisa menjawab dunia kerja baru. Banyak mata kuliah yang hanya mengulang dari buku teks, tidak memberi bekal untuk menghadapi realitas digital. Bahkan kritik ini sudah sangat lama diteriakkan oleh dunia kerja dan industri, yaitu bahwa kompetensi yang dibutuhkan oleh industri tidak sama dengan yang diajarkan di kampus.

Sementara itu AI? Ia tidak butuh gelar. Tapi mahasiswa kita masih diajar untuk mengejar IPK dan gelar. Ironi. Sangat ironi. Mungkin kita harus mulai mengubah pertanyaan: Dari pertanyaan “Lulusan ini dapat gelar apa?” menjadi pertanyaan “Lulusan ini bisa berkontribusi apa?”

Roadmap: Jangan Asal Digitalisasi

Dalam tulisan ini, saya tidak bicara sekadar mengganti papan tulis dengan layar LCD. Atau mengganti absensi kertas dengan fingerprint. Itu kosmetik. Bukan transformasi. Yang saya bicarakan dalam tulisan ini adalah perlunya transformasi Pendidikan secara menyeluruh.

Transformasi berarti: (1). Dosen belajar teknologi, bukan hanya mahasiswa. (2). Kampus membuat pusat riset AI sendiri. (3). Kurikulum dirancang ulang, bukan sekadar direvisi. (4). Mahasiswa belajar dari proyek nyata, bukan hanya ujian pilihan ganda.

Dan yang paling penting: Kampus harus bicara tentang etika AI. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang bicara tentang moral di tengah dunia yang makin dikendalikan algoritma?

Masa Depan Butuh Lulusan yang Adaptif dan Etis

Mesin bisa menghafal. Bisa menganalisis. Tapi tidak bisa punya empati. Tidak bisa memberi nasihat moral. Karena memberi nasihat moral itu tugas manusia. Dan itu seharusnya jadi tugas utama pendidikan.

Kita butuh lulusan yang: (1). Bisa berpikir kritis, (2). Punya kreativitas yang tidak bisa ditiru robot, dan (3). Tahu kapan harus menggunakan AI dan kapan harus menggunakan hati.

Penutup: Jangan Terlambat Lagi

Kampus kita pernah terlambat menghadapi internet. Terlambat menghadapi industri 4.0. Sekarang, AI datang dengan kecepatan yang lebih tinggi. Kita tidak bisa lagi lambat.

Kalau kampus tidak berubah, mungkin nanti yang memberi kuliah adalah robot. Dan yang menjadi mahasiswanya… manusia-manusia yang hanya ingin gelar.

Tapi jika kampus bisa berubah, maka Indonesia bisa punya peran penting di dunia baru ini. Dunia yang dikendalikan data, dipandu etika, dan digerakkan oleh kecerdasan, baik buatan maupun manusiawi.

—000—

*Akademisi dan Mantan Rektor Unitomo Surabaya, Ketua ICMI Jatim, Ketua Litbang DPP Amphuri

Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, update, wawasan Ditag dengan:10 Tahun, 10 Tahun Mendatang, Era AI, kampus, Ulul Albab

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Pelatih Lebanon Anggap Laga Kontra Indonesia sebagai Ajang Regenerasi

5 September 2025 By admin

Spanyol Bekuk Bulgaria 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

5 September 2025 By admin

KPK Jelaskan Peluang Nadiem Makarim Jadi Tersangka

5 September 2025 By admin

Kiprah Jazzer Muslim: Tak Sekadar Pelengkap Jazz Dunia

4 September 2025 By admin

Aspek Legal Nyeri Dada

4 September 2025 By admin

Javier Bardem Samakan Tentara Israel dengan Nazi

4 September 2025 By admin

PM Spanyol: Krisis Gaza sebagai Episode Paling Kelam Abad ke-21

4 September 2025 By admin

Vanenburg: Indonesia Harus Menang Mudah atas Makau

4 September 2025 By admin

Industri Mamin Indonesia: Penopang Ekonomi yang Terus Menggeliat

4 September 2025 By admin

Peran Musik Jazz dalam Memelihara Perdamaian Dunia

3 September 2025 By admin

Woody Allen Ingin Kembali Sutradarai Donald Trump dalam Film

3 September 2025 By admin

Kluivert Kecewa Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday

3 September 2025 By admin

Mauro Ziljstra Ikuti Latihan Perdana Timnas Senior di Surabaya

3 September 2025 By admin

Polisi Amankan Enam Penghasut Kerusuhan Jakarta

3 September 2025 By admin

Alexis Sanchez Resmi Gabung Sevilla Usai Tinggalkan Udinese

2 September 2025 By admin

Prabowo Serap Aspirasi Buruh, Ormas, dan Tokoh Agama di Istana Negara

2 September 2025 By admin

Menko Polhukam Pastikan Kondisi Indonesia Mulai Kondusif Pasca Aksi Demonstrasi

2 September 2025 By admin

Udinese Curi Kemenangan di Markas Inter, Juventus Tundukkan Genoa

1 September 2025 By admin

Barcelona Ditahan Rayo Vallecano, Bilbao Raih Kemenangan Atas Real Betis

1 September 2025 By admin

KPK Kembali Panggil Yaqut Cholil Qoumas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji

1 September 2025 By admin

MK Putuskan Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan

1 September 2025 By admin

Menag Ajak Tokoh Agama Tenangkan Umat agar Tidak Terprovokasi

31 Agustus 2025 By admin

Big Match PSM vs Persebaya Ditunda, Faktor Keamanan Jadi Pertimbangan

31 Agustus 2025 By admin

Presiden Prabowo Batalkan Kunjungan Resmi ke China

31 Agustus 2025 By admin

Akhmad Munir Tegaskan Komitmen Modernisasi dan Profesionalisasi PWI

31 Agustus 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus
  • Menag Janji Bantu Renovasi Majelis Taklim di Bogor yang Ambruk
  • Majelis Taklim di Bogor Ambruk, Lebih dari 80 Orang Jadi Korban
  • Jerman Bangkit, Tundukkan Irlandia Utara 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
  • Alex Marquez Cetak Kemenangan Perdana di MotoGP Catalunya 2025

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.