• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Kata Ilmuwan: Cuaca Sangat Panas Bisa Percepat Penuaan Biologis

11 Maret 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Surabaya (Trigger.id) – Menurut studi terbaru. iklim tempat seseorang tinggal mungkin berpengaruh terhadap seberapa cepat penuaan terjadi pada tingkat seluler,

Dibandingkan dengan orang yang tinggal di daerah yang lebih sejuk, mereka yang hidup di wilayah dengan suhu ekstrem yang lebih sering mengalami percepatan usia biologis—yakni usia sel dibandingkan dengan usia berdasarkan tahun sejak lahir. Hal ini dilaporkan oleh para peneliti dalam jurnal Science Advances.

Seiring dengan perubahan iklim, semakin banyak orang di seluruh dunia yang menghadapi suhu panas ekstrem. Di Amerika Serikat, misalnya, musim gelombang panas telah bertambah 46 hari lebih lama di 50 kota besar dibandingkan dengan tahun 1960-an. Gelombang panas dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi lansia. Cuaca yang sangat panas meningkatkan risiko rawat inap, penyakit kardiovaskular, gangguan ginjal, hingga kematian, kata Eunyoung Choi, PhD, seorang peneliti di Leonard Davis School of Gerontology, University of Southern California.

Penemuan baru ini memberikan wawasan tentang bagaimana kondisi ini berkembang. “Dampak dari panas ekstrem mungkin tidak langsung muncul sebagai penyakit yang bisa didiagnosis, tetapi bisa memberikan efek diam-diam pada tubuh kita,” ujar Choi. “Kami ingin mengungkap efek tersembunyi ini sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.”

Bagaimana Panas Memengaruhi Penuaan Biologis

Dalam penelitian ini, Choi dan timnya menganalisis sampel darah dari 3.679 partisipan berusia 56 tahun ke atas yang terdaftar dalam Health and Retirement Study.

Sampel darah, yang dikumpulkan dalam kurun waktu enam tahun, diperiksa untuk melihat perubahan epigenetik—yakni bagaimana faktor lingkungan memengaruhi aktivitas gen melalui proses yang disebut metilasi DNA. Untuk mengukur perubahan ini, para peneliti menggunakan jam epigenetik, alat yang memperkirakan usia biologis berdasarkan pola metilasi.

“Jam epigenetik adalah salah satu alat terbaik yang kita miliki saat ini untuk menilai bagaimana paparan lingkungan memengaruhi penuaan biologis,” kata Choi.

Para ilmuwan kemudian membandingkan perubahan usia biologis peserta dengan data indeks panas historis dari lokasi tempat tinggal mereka, serta jumlah hari panas ekstrem yang tercatat oleh National Weather Service antara tahun 2010 dan 2016. Beberapa wilayah terpanas yang teridentifikasi dalam studi ini adalah Phoenix dan Tucson di Arizona, Brownsville dan Laredo di Texas, serta Miami dan Tampa di Florida.

“Wilayah ini mengalami jumlah hari panas ekstrem yang tinggi, yang didefinisikan sebagai hari dengan indeks panas mencapai atau melebihi 90°F (sekitar 32°C),” kata Choi. “Beberapa daerah ini mencatat lebih dari 140 hari panas ekstrem per tahun, menjadikannya salah satu wilayah dengan paparan panas tertinggi di Amerika Serikat.”

Peserta yang tinggal di wilayah ini mengalami percepatan penuaan biologis hingga 14 bulan lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah dengan kurang dari 10 hari panas ekstrem per tahun. Hubungan ini tetap kuat bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan perbedaan sosial-ekonomi.

“Beberapa penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa paparan panas dapat memengaruhi penuaan, tetapi sering kali terbatas pada populasi yang lebih kecil dan spesifik,” ujar Choi. “Dengan menggunakan sampel nasional dari lansia di AS, penelitian kami memberikan bukti yang lebih luas bahwa paparan panas kronis mungkin mempercepat penuaan biologis pada tingkat populasi.”

Choi menjelaskan bahwa suhu tinggi bisa memicu stres seluler dan peradangan, serta memengaruhi pola metilasi DNA. Hal ini dapat mengaktifkan atau menekan gen tertentu, yang pada akhirnya berkontribusi pada percepatan proses penuaan dalam tubuh.

Haruskah Anda Khawatir?

Hasil penelitian ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, terutama bagi orang yang lebih tua dan tinggal di daerah panas. Namun, perlu diingat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan hubungan antara paparan panas ekstrem dan percepatan penuaan biologis, bukan bukti sebab-akibat.

Para penulis penelitian juga mencatat beberapa keterbatasan. Misalnya, mereka tidak memiliki informasi tentang penggunaan pendingin ruangan oleh para peserta, yang mungkin memiliki efek perlindungan terhadap paparan panas. Selain itu, validitas penggunaan jam epigenetik pada populasi yang beragam secara genetik dan lingkungan masih belum sepenuhnya dipahami. Para peneliti juga belum dapat memastikan apakah perubahan epigenetik yang diamati sepenuhnya berdampak negatif atau justru merupakan respons adaptif terhadap panas.

“Temuan ini tidak berarti bahwa setiap orang yang tinggal di daerah panas memiliki usia biologis yang lebih tua,” kata Choi. “Namun, secara rata-rata, orang yang tinggal di daerah panas cenderung menunjukkan tanda-tanda penuaan yang lebih cepat. Dua orang yang tinggal di lingkungan yang sama pun bisa memiliki tingkat paparan panas yang berbeda, tergantung pada gaya hidup dan faktor sosial-ekonomi.”

Diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama yang berfokus pada perubahan suhu yang lebih halus, untuk memahami dampak ini secara lebih mendalam, ujar Barrak Alahmad, MD, MPH, PhD, dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Cara Tetap Aman

Terlepas dari apakah percepatan penuaan biologis benar-benar terjadi atau tidak, yang jelas adalah bahwa gelombang panas berbahaya bagi populasi lansia. Para ahli tidak menyarankan tindakan ekstrem seperti pindah ke tempat yang lebih sejuk, tetapi mereka merekomendasikan langkah-langkah pencegahan saat suhu meningkat.

Untuk menjaga diri tetap aman, Tarik Benmarhnia, PhD, dari Scripps Institution of Oceanography, Universitas California, San Diego, menyarankan untuk minum cukup air, tetap berada di dalam ruangan jika memungkinkan, dan mencari tempat berpendingin udara, seperti pusat pendinginan yang disediakan oleh komunitas. “Mengenakan pakaian yang ringan dan berbahan adem juga dapat membantu mengurangi beban panas,” tambah Choi.

Namun, menurut Choi, tanggung jawab untuk menghadapi cuaca ekstrem bukan hanya ada pada individu, tetapi juga komunitas secara keseluruhan. “Seiring dengan meningkatnya frekuensi kejadian panas ekstrem, kita perlu beralih dari respons darurat yang reaktif menjadi perencanaan infrastruktur dan kesehatan yang lebih proaktif,” katanya. (ian)

Sumber: Health

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Biologis, cuaca, Ilmuwan, Percepat, Sangat Panas

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Melestarikan Warisan Hoyak Tabuik, Langkah Kota Pariaman Menuju UNESCO

11 Juli 2025 By admin

Indonesia Catatkan Peringkat FIFA Terbaik dalam 19 Tahun, Naik ke Posisi 118 Dunia

11 Juli 2025 By admin

Virus Hanta Menyasar Indonesia, Bahayakah?

10 Juli 2025 By admin

Studi Terbaru: Konsumsi Lebih Banyak Buah dan Sayur Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

10 Juli 2025 By admin

PSG Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub Usai Bungkam Real Madrid 4-0

10 Juli 2025 By admin

Indonesia dan Brazil Sepakat Kembangkan Teknologi Rudal dan Kapal Selam

10 Juli 2025 By admin

Benarkah Keju Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Kata Peneliti

10 Juli 2025 By admin

Menag: Jalur Laut untuk Haji dan Umroh Masih Tahap Wacana

9 Juli 2025 By admin

Mensos Dukung Penggunaan AI di Sekolah Rakyat

9 Juli 2025 By admin

Pedro Cetak Dua Gol, Chelsea Kalahkan Fluminense dan Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2025

9 Juli 2025 By admin

Berapa Banyak Set yang Dibutuhkan untuk Membentuk Otot? Penelitian Baru Ungkap Jawabannya

9 Juli 2025 By admin

Review Film “Superman” (2025): Akting Memukau Corenswet dan Brosnahan Tertahan Naskah yang Berantakan

9 Juli 2025 By admin

Mensos: 63 Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi 14 Juli, Tambahan 37 Titik Menyusul Akhir Bulan

9 Juli 2025 By admin

Rahmad Darmawan Puas Liga Indonesia All-Star Tahan Imbang Arema FC

9 Juli 2025 By isa

Tiongkok Pertimbangkan Batasan Baru untuk Waktu Buka HP dan Media Sosial Anak Muda

8 Juli 2025 By admin

KPK Jelaskan Alasan Belum Periksa Khofifah dan Ridwan Kamil

8 Juli 2025 By admin

Wamenag: Masjid Harus Jadi Pusat Pembinaan Umat Secara Menyeluruh

8 Juli 2025 By admin

Klub Super League Kini Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing, Tak Lagi Terbatas Asia dan Non-Asia

8 Juli 2025 By admin

Game Bertema ‘Gold Diggers’ Picu Perdebatan Seksisme di Tiongkok

8 Juli 2025 By admin

Liga 1 Indonesia Musim 2025/2026 Dijadwalkan Mulai 8 Agustus

7 Juli 2025 By admin

KPK Masih Koordinasikan Lokasi Pemeriksaan Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah Jatim

7 Juli 2025 By admin

Lima Golongan Manusia yang Merugi Dunia dan Akhirat

7 Juli 2025 By admin

Piala Presiden 2025 Resmi Dibuka, Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All Star dan Cetak Rekor Penonton

7 Juli 2025 By admin

Jamal Musiala Cedera Parah, Absen Panjang Usai Alami Patah Kaki dan Dislokasi

7 Juli 2025 By admin

Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Dimulai di Qatar, Netanyahu Bertolak ke Washington

7 Juli 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Setelah iPhone 17 Air, Kini Giliran Bocoran Warna iPhone 17 Beredar
  • Rahasia Konten Video TikTok Bisa Tembus FYP, Begini Pengalaman Para Affiliator Sukses
  • Rosie O’Donnell Balas Ancaman Trump Cabut Kewarganegaraan
  • Ingin Lebih Rajin Berolahraga? Coba Ubah Rutinitas Tidur Malam Anda
  • Stefano Pioli Resmi Kembali Tangani Fiorentina untuk Musim 2025/26

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.