

Para ulama memiliki pandangan yang sangat istimewa tentang negeri Syam, berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadits. Banyak dari mereka menekankan keutamaan dan keberkahan negeri ini, baik dari segi sejarah, spiritual, maupun peristiwa akhir zaman.
Negeri Syam, yang mencakup wilayah yang sekarang dikenal sebagai Palestina, Lebanon, Suriah, dan Yordania, memiliki peranan penting dalam sejarah Islam dan disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadits. Ada beberapa alasan mengapa negeri Syam sering disebut dalam kisah para nabi dan keistimewaannya, di antaranya:
1. Negeri yang Diberkahi
Al-Qur’an menyebutkan Syam sebagai negeri yang diberkahi. Ini dapat dilihat dalam beberapa ayat yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki keberkahan spiritual dan material. Salah satu ayat yang menyebutkan keberkahan negeri Syam adalah:
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS. Al Isra’: 1)
Ayat ini merujuk pada perjalanan Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang melibatkan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, bagian dari negeri Syam. “Diberkahi sekelilingnya” menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi.
2. Tempat Para Nabi dan Rasul
Negeri Syam juga dikenal sebagai tempat para nabi dan rasul Allah. Banyak nabi yang diutus di wilayah ini, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Musa, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Isa. Dalam Al-Qur’an, banyak kisah mereka yang terkait dengan negeri Syam.
وَنَجَّيۡنٰهُ وَلُوۡطًا اِلَى الۡاَرۡضِ الَّتِىۡ بٰرَكۡنَا فِيۡهَا لِلۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya: Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam (QS. Anbiya’: 71).
Ayat ini merujuk kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Luth yang pindah ke negeri yang diberkahi, yaitu Syam, setelah diselamatkan oleh Allah SWT dari kaum yang menentangnya.
3. Tempat Kembali Nabi Isa AS
Dalam hadits, disebutkan bahwa Nabi Isa AS akan kembali ke bumi sebelum Hari Kiamat, dan tempat turunnya adalah di Damaskus, bagian dari negeri Syam. Dari Shahih Muslim, disebutkan bahwa Nabi Isa AS akan turun di menara putih di timur Damaskus. Hal ini menunjukkan bahwa Syam memiliki kedudukan khusus dalam eskatologi Islam.
4. Pusat Keamanan dan Iman pada Akhir Zaman
Menurut berbagai hadits, negeri Syam akan menjadi salah satu tempat yang aman pada masa fitnah (cobaan) besar sebelum Hari Kiamat. Rasulullah SAW menyebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Syam akan menjadi benteng iman dan tempat yang dilindungi oleh Allah.
Hadits riwayat Abu Dawud: “Kamu akan menghadapi fitnah-fitnah, kamu akan melihat perpecahan yang besar, sehingga Syam akan menjadi negeri yang aman. Dan orang-orang akan berkumpul di Syam.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Syam akan menjadi tempat yang aman bagi orang-orang beriman ketika terjadi fitnah besar menjelang akhir zaman.
5. Keberkahan Tanah dan Hasil Alam
Syam juga dikenal sebagai tanah yang subur dan makmur. Dalam berbagai hadits, disebutkan bahwa Syam adalah negeri yang memiliki hasil bumi yang melimpah dan menjadi salah satu sumber rezeki bagi umat manusia.
Dalam kesimpulannya, negeri Syam disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur’an dan hadits karena keistimewaannya sebagai negeri yang diberkahi secara spiritual dan material. Negeri ini juga memiliki hubungan erat dengan sejarah para nabi dan akan menjadi tempat yang penting dalam peristiwa-peristiwa akhir zaman menurut ajaran Islam. Keberkahan yang diberikan kepada Syam menunjukkan pentingnya wilayah ini dalam narasi keagamaan dan sejarah umat Islam.
Para ulama sepakat bahwa negeri Syam adalah wilayah yang diberkahi. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, Syam menjadi tempat yang selalu dipenuhi dengan keberkahan baik dari sisi material maupun spiritual. Ulama seperti Imam Ibn Kathir dalam tafsirnya menekankan bahwa negeri Syam diberkahi dengan banyak nabi, tanah yang subur, dan keberkahan spiritual yang menjadikannya salah satu wilayah terpenting dalam Islam.
Ibn Kathir mengutip ayat Surah Al-Isra’ (17:1) yang menyebutkan “Masjid Al-Aqsa yang diberkahi sekelilingnya,” sebagai tanda bahwa wilayah ini memiliki nilai khusus. Keberkahan yang dimaksud mencakup kekayaan alam, sejarah para nabi, dan pusat ibadah yang sangat penting.
Ulama klasik seperti Imam Al-Qurtubi menegaskan bahwa Syam adalah tanah para nabi. Banyak nabi besar, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, hingga Nabi Isa, memiliki keterkaitan dengan negeri ini. Mereka berpendapat bahwa kehadiran para nabi di Syam menambah kehormatan negeri tersebut dan menjadikannya sangat istimewa di mata umat Islam.
Dalam tafsir Al-Qurtubi, disebutkan bahwa Syam adalah tempat di mana para nabi diutus untuk menyebarkan wahyu, dan tanah ini juga diberkahi dengan tanah yang subur serta hasil bumi yang melimpah.
—000—
*Akademisi UINSA Surabaya dan Ketua IKADI Jatim
Tinggalkan Balasan