Surabaya (Trigger.Id)– Kinerja Khofifah Indar Parawansa selama tiga tahun memimpin Jawa Timur menunjukkan catatan luar biasa. Salah satunya dalam hal penyaluran dana desa (DD) tercepat se-Indonesia selama tiga tahun berturut-turut.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, percepatan penyaluran DD merupakan komitmen dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan di tingkat desa. Terlebih dalam situasi saat ini, DD merupakan salah satu instrumen penting dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. Sehingga DD perlu segera dicairkan agar tersalurkan kepada masyarakat pedesaan
“Minimal 40 persen dari alokasi DD itu merupakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, penyaluran DD secara cepat akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi di desa, sehingga bisa mempercepat penurunan kemiskinan” ungkap Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengatakan, 2021 Pemprov Jatim telah menyalurkan 99,92 persen DD ke 7.721 desa. Total anggaran yang disalurkan sebesar Rp 7,653 triliun dari total alokasi sebesar Rp 7,659 triliun.
Terdapat tiga desa yang belum tersalurkan DD karena dua diantaranya di Sidoarjo yang terdampak lumpur Lapindo. Satunya lagi Desa Dooro, Kecamatan Cerme, Gresik karena kepala desa menghadapi permasalahan hukum.
“Dari DD yang sudah disalurkan tersebut, BLT sebagai perlindungan sosial telah dinikmati oleh 570.519 keluarga penerima manfaat dengn total anggaran sebesar Rp 2,054 triliun atau tersalurkan 95,86 persen,” ujar Khofifah.
Tahun ini Jatim mendapatkan alokasi DD dari Kementerian Desa PDTT sebesar Rp 7,76 triliun untuk 7.724 desa. Alokasi ini mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar Rp 100,268 miliar dibanding tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, progres hingga 24 Februari menunjukkan percepatan yang cukup signifikan. Yakni penyaluran kepada 1.839 desa dengan total anggaran sebesar Rp 601,6 miliar.
Pihaknya menegaskan, efek dari penyaluran BLT DD terhadap penurunan angka kemiskinan terasa sangat signifikan. Hal itu terbukti dengan penurunan angka kemiskinan periode Maret – September 2021 sebesar 0,81 prosen setara dengan 313.130 jiwa dan angka ini terbesar secara nasional.
Sedangkan penurunan kemiskinan perdesaan tahun 2020 – 2021 sebesar 1,37 persen dan angka ini merupakan penurunan kemiskinan tertinggi sepanjang satu dekade terakhir. Sementara penurunan kemiskinan di perkotaan pada tahun yang sama sebesar 0,38 persen.
Menteri Desa PDTT Halim Iskandar menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa kepada Gubernur Jawa Timur yang selama ini telah bekerja keras mengawal DD agar cepat tersalur dan tepat sasaran. Menurutnya perhatian Khofifah terhadap desa luar biasa. Sehingga kalau urusan desa, DD, BUMDesa maka Jawa Timur selalu terdepan dibanding provinsi lain di Indonesia.(ip)
Tinggalkan Balasan