
Surabaya (Trigger.id) – Setiap kita datang ke masjid tentu dengan cerita hidup masing-masing. Ada yang datang membawa harapan, ada yang membawa kegelisahan, ada yang menahan lelah, dan ada pula yang menyimpan masalah yang tidak pernah ia ceritakan kepada siapa pun. Namun ada satu yang menyatukan kita bahwa kita semua adalah hamba yang sedang diuji.
Tidak ada di antara kita yang hidup tanpa beban. Tidak ada satu pun yang berjalan tanpa luka. Tetapi yang membuat kita kuat adalah satu hal, yakni kita punya Allah. Materi khutbah kali ini terkait dengan ujian atau cobaan hidup dan bagaimana cara kita mengurainya menurut Allah dan Rasulnya. Selamat mengikuti.
Khutbah I:
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ يُفَرِّجُ الْهُمُوْمَ، وَيَكْشِفُ الْغُمُوْمَ، وَيَجْبُرُ الْقُلُوْبَ إِذَا انْكَسَرَتْ.
نَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمٍ لَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصَى، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مَلْجَأَ الْخَائِفِيْنَ، وَمَفْزَعَ الْمَكْرُوْبِيْنَ.
وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْقَى البَشَرِ قَلْبًا، وَأَصْدَقَهُمْ تَوَكُّلًا.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ…
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Saudaraku yang dimuliakan Allah…
Ketahuilah bahwa tidak ada satu pun di antara kita yang hidup tanpa beban. Tidak ada satu pun dari kita yang berjalan di bumi ini tanpa membawa masalah, tanpa membawa luka, tanpa membawa kegelisahan yang sesekali membuat dada sesak dan hati terasa berat.
Ada di antara kita yang menahan tangis karena beban ekonomi. Ada yang gelisah karena rumah tangga belum membaik. Ada yang terbaring lelah karena sakit yang tak kunjung sembuh. Ada yang hatinya terasa kosong meski dunia terlihat baik-baik saja…
Semua itu adalah sunnatullah, sebagaimana firman Allah:
﴿ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ ﴾
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (Al Baqarah: 155)
Tapi ingatlah baik-baik wahai saudara-saudaraku… Allah tidak pernah membiarkan seorang hamba berjalan sendirian. Allah tidak menurunkan satu musibah pun kecuali Dia sertakan jalan keluarnya. Dan bahkan Allah menegaskan dengan dua kali penegasan:
﴿ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴾
“Bersama kesulitan pasti ada kemudahan…”
(QS. Asy-Syarh: 5–6)
Maka jangan pernah merasa sendirian. Jangan pernah berburuk sangka kepada Allah. Karena Allah lebih dekat kepadamu daripada urat lehermu sendiri.
Lalu bagaimana kita membuka pintu jalan keluar itu?
Ada empat kunci agung yang Allah ajarkan: shalat, taqwa, usaha, dan tawakal.
1. Shalat: Tempat hati pulang ketika dunia terasa menekan
Shalat bukan hanya kewajiban. Shalat adalah tempat pulang, saat kita menghadap dan berdialog dengan Allah. Kita curahkan hati kita yang sedang gundah, remuk dan bahkan pikiran kita yang tak mampu menanggung beban.
Allah berfirman:
﴿ وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۗ وَإِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِيْنَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,”
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ فَزِعَ إِلَى الصَّلَاةِ
Dan Rasulullah ﷺ—manusia paling kuat di muka bumi—jika beliau menghadapi kesedihan, beliau bukan mengeluh… beliau bergegas menuju shalat.
Karena dalam sujud, kita bisa mengatakan segala hal yang kita pendam. Dalam sujud, air mata menjadi doa. Dan dalam sujud, hati yang retak menjadi pulih kembali.
2. Taqwa: Kunci terbukanya jalan yang tak pernah kita duga
Taqwa bukan sekadar takut kepada Allah. Taqwa adalah menjaga diri agar Allah tetap ridha kepada kita—dalam keadaan lapang maupun sempit.
Allah menjanjikan sesuatu yang dahsyat:
﴿ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertaqwa, Allah buatkan jalan keluar; dan Allah beri rezeki dari tempat yang tak disangka-sangka.”
Masalah kita kadang rumit… Tetapi hati yang dekat dengan Allah akan Allah tunjukkan pintu-pintu yang sebelumnya tidak tampak.
3. Usaha: Karena solusi tidak turun kepada orang yang pasrah tanpa bergerak
Bahkan burung, makhluk kecil tanpa akal, tetap keluar dari sarangnya. Allah tidak mengubah keadaan hamba yang tidak berusaha.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللّٰهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
“Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rezeki seperti burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.”
(HR. Tirmidzi)
Dari hadits tersebut menegaskan, meskipun Allah sudah menjamin rezeki setiap makhluknya termasuk kita manusia, tetapi kita tetap harus Allah memberi, tetapi kita harus berjalan.
4. Tawakal: Ketika hati menyerahkan seluruh hasil kepada Allah
Setelah usaha maksimal, serahkan semuanya kepada Allah. Karena Dia-lah yang menggenggam takdir.
﴿ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya.”
Cukuplah Allah… Kalimat yang menenangkan seluruh kegelisahan hidup.
ma’asyirol muslimin……
Kalau hari-hari kita terasa berat. Kalau masalah hidup terasa menghimpit dan kalau jalan terlihat buntu. Maka pulanglah kepada Allah. Bukan meninggal dunia. Tapi perbaiki shalat kita. Perkuat taqwa kita. dan kita tempuh ikhtiar terbaik. Dan biarkan Allah menyempurnakan sisanya dengan takdir-Nya.
وَٱلْعَصْرِ. إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Hidup ini bukan panjangnya yang penting, tetapi seberapa dekat kita dengan Allah ketika hidup terasa menekan. Karena hati yang dekat dengan Allah tidak akan pernah dibiarkan tenggelam dalam masalah. Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al Baqarah 153)
Maka kita harus sabar, tingkatkan ketaqwaan dan bertawakallah. Kalau kita melangkah menuju jalannya Allah walau satu langkah, Allah akan datang kepada kita dengan berlipat-lipat pertolongan.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ٥٦
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا قُلُوْبًا خَاشِعَةً، وَنُفُوْسًا مُطْمَئِنَّةً، وَتَوَكُّلًا صَادِقًا عَلَيْكَ.
اللّٰهُمَّ اكْشِفْ هُمُوْمَنَا، وَنَفِّسْ كُرُوْبَنَا، وَاقْضِ دُيُوْنَنَا، وَاشْفِ مَرْضَانَا.
اللّٰهُمَّ اجْعَلْ لَنَا مِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ بَلَاءٍ عَافِيَةً.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
(ian)



Tinggalkan Balasan