
Surabaya (Trigger.id) – Saat ini betapa susahnya menjaga keluarga yang tangguh di era modern. Tekanan ekonomi, modernitas, nilai-nilai moral yang semakin kabur dan seterusnya. Disinilah peran semua pihak terutama orang tua, yang menjadi pilar utama dalam keluarga untuk selalu membentengi diri dan keluarganya dari dampak negatif era modern.
Triggeris, kali ini materi khutbah Jumat mengupas tentang pentingnya membangun keluarga tangguh di era modern. Semoga bermanfaat.
Khutbah I:
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada era modern, keluarga menghadapi tekanan yang berat: tuntutan ekonomi, distraksi digital, lemahnya komunikasi, hilangnya waktu kebersamaan, hingga tantangan moral yang semakin kompleks. Karena itu, Islam mengajarkan agar keluarga dibangun di atas ketakwaan, cinta, amanah, dan tanggung jawab.
1. Keluarga adalah amanah besar dari Allah
Allah menegaskan:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Perintah ini menunjukkan bahwa keluarga bukan hanya urusan dunia, tetapi amanah yang dipertanggungjawabkan hingga akhirat.
2. Suami adalah pemimpin yang adil dan penuh tanggung jawab
Allah berfirman:
﴿الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ﴾
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An-Nisa: 34)
Makna qawwam bukan sekadar memimpin, tetapi menjadi:
• pelindung,
• pemberi nafkah,
• teladan akhlak,
• pembimbing spiritual keluarga.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ»
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR. Bukhari & Muslim)
3. Istri adalah penjaga, penenang, dan pilar ketenangan rumah
Allah menggambarkan pernikahan:
﴿وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً﴾
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan pasangan dari jenis kalian agar kalian mendapatkan ketenangan padanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)
Peran istri adalah menghadirkan sakinah, menjaga kehormatan rumah, serta membangun suasana penuh rahmah.
4. Komunikasi dan waktu berkualitas adalah kunci keluarga tangguh
Banyak keluarga retak bukan karena kurangnya materi, tetapi kurangnya dialog, kurangnya perhatian, dan hilangnya waktu bersama.
Rasulullah ﷺ memberi teladan dengan selalu berinteraksi lembut dengan keluarganya.
Beliau bersabda:
«خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ»
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. Tirmidzi)
Inilah standar keimanan: semakin baik seseorang kepada keluarganya, semakin mulia imannya.
5. Membentengi keluarga dari fitnah digital
Gawai dan media sosial membawa manfaat, tetapi juga ancaman: pornografi, game berlebihan, konten kekerasan, pergaulan bebas, hingga hoaks.
Maka, setiap keluarga wajib membangun aturan penggunaan gadget, membimbing anak dengan dialog, bukan emosi; dengan contoh, bukan hanya perintah.
Keluarga adalah benteng terakhir moral masyarakat. Jika keluarga kuat, masyarakat akan kuat; jika keluarga rapuh, bangsa juga akan rapuh.
نَفَعَنِيَ اللّٰهُ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
Khutbah II:
الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita berdoa kepada Allah agar diberikan keluarga yang kuat, harmonis, dan penuh ketakwaan. Keluarga adalah tempat tumbuhnya generasi masa depan, maka jagalah ia dengan iman, doa, dan kasih sayang.
Allah mengajarkan doa yang mulia:
﴿رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا﴾
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyejuk mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
فَاتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا أَهْلَنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْ بُيُوْتَنَا بُيُوْتَ سَكِيْنَةٍ وَمَوَدَّةٍ وَرَحْمَةٍ.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ أَعْمَارِنَا، وَوَسِّعْ لَنَا فِيْ أَرْزَاقِنَا، وَاحْفَظْنَا وَأَهْلَنَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ.
عِبَادَ اللهِ،
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
.



Tinggalkan Balasan