
Surabaya (Trigger.id) – Pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita renungkan kembali bahwa hidup ini tidak pernah lepas dari ujian. Setiap dari kita membawa beban masing-masing; ada yang diuji dengan kesehatan, ada dengan rezeki, ada dengan keluarga, dan ada pula dengan kegelisahan hati. Namun, Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.
Dalam setiap kesulitan, selalu ada jalan keluar. Dalam setiap air mata, ada hikmah yang Allah siapkan. Karena itu, khutbah hari ini mengajak kita untuk bersabar, tidak berputus asa, dan terus berpegang teguh pada tali Allah, agar hati kita tetap kuat dan langkah kita tetap terarah di tengah ujian kehidupan. Semoga bermanfaat.
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى
فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Ketakwaan yang menjadikan kita tunduk, taat, dan berserah diri dalam setiap keadaan—baik lapang maupun sempit.
Hari ini, kita mengingatkan diri bahwa ujian dan musibah adalah bagian dari ketetapan Allah. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang hidup tanpa cobaan. Namun, Allah memberi kita senjata terkuat untuk menghadapinya: sabar dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Dan sungguh Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)
Setiap ujian bukanlah bukti Allah membenci kita. Justru, ujian adalah tanda perhatian Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka.”
(HR. Tirmidzi, hasan sahih)
Jama’ah rahimakumullah,
Sering kali manusia putus asa ketika tertimpa musibah. Padahal, putus asa adalah sifat orang yang tidak mengenal Tuhannya. Allah menegaskan:
وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ
“Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.”
(QS. Yusuf: 87)
Tak peduli seberapa pahit ujian, seberapa gelap jalan, atau seberapa berat beban yang kita pikul—rahmat Allah selalu lebih luas dari seluruh masalah yang kita hadapi.
Karena itu, wahai hamba Allah, jangan pernah memutuskan hubungan dengan Allah. Jangan jauh dari salat, istighfar, doa, dan tawakal. Allah memerintahkan kita:
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟
“Berpeganglah kalian semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai.”
(QS. Ali ‘Imran: 103)
“Tali Allah” adalah petunjuk-Nya, Al-Qur’an, sunnah Rasul-Nya, dan seluruh jalan menuju ridha-Nya.
Ketika badai hidup datang, berpeganglah erat pada tali itu. Jangan lepaskan. Jangan berpaling. Jangan putus dari Allah, karena siapa pun yang menggantungkan hatinya pada Allah, pasti Allah cukupkan.
وَالْعَصْرِۙ ١. اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢. اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ ٣
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah,
Kesabaran bukan berarti pasrah tanpa usaha. Kesabaran adalah bertahan dalam ketaatan, meninggalkan maksiat, serta menerima takdir dengan hati lapang. Dan ketahuilah: semua kesulitan selalu disertai jalan keluar.
Allah menjamin:
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا. إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 5–6)
Perhatikan ayat tersebut: Allah mengulanginya dua kali. Agar kita yakin bahwa tidak ada satu pun kesulitan yang tidak disertai kemudahan. Bahkan dalam satu ujian, Allah memberikan dua kemudahan.
Rasulullah SAW juga menegaskan:
أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ مَعَ الصَّبْرِ
“Ketahuilah, pertolongan Allah itu datang bersama kesabaran.”
(HR. Ahmad, sahih)
Jama’ah sekalian,
Jika hari ini kita diuji kehilangan, diuji sakit, diuji dalam pekerjaan, diuji dalam keluarga, diuji dengan kegelisahan—jangan berhenti berharap kepada Allah. Jangan berhenti mengetuk pintu-Nya.
Karena Allah berjanji:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ
“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya.”
(QS. Ath-Thalaq: 3)
Maka kuatkan hati kita. Lapangkan dada. Jadikan sabar dan salat sebagai penolong, karena Allah bersama orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.



Tinggalkan Balasan