
Kairo (Trigger.id) – Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023 telah melampaui angka 60.000 orang. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataan resminya pada Selasa (29/7).
Menurut data terbaru, sebanyak 60.034 orang dilaporkan tewas dan 145.870 lainnya mengalami luka-luka sejak dimulainya serangan Israel. Dalam 24 jam terakhir saja, rumah sakit di Gaza menerima 113 korban meninggal dunia dan 637 orang luka-luka akibat serangan terbaru.
Kementerian juga mencatat, sejak Israel kembali menggencarkan serangan pada 18 Maret 2024, jumlah korban tewas bertambah lebih dari 8.800 jiwa, sementara 33.800 lainnya terluka.
Sementara itu, perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata kembali digelar di Doha, Qatar, pada 6 Juli lalu. Namun, putaran pertama pembicaraan tersebut berakhir tanpa kesepakatan.
Pada 24 Juli, delegasi dari Amerika Serikat dan Israel memilih mundur dari perundingan, dengan alasan Hamas tidak menunjukkan “kemauan serius” untuk mencapai kesepakatan. Pernyataan ini disampaikan oleh Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.
Pernyataan tersebut dibantah oleh pihak Hamas, yang menyatakan terkejut dengan sikap AS dan menegaskan komitmennya untuk terus bernegosiasi demi mencapai gencatan senjata.
Sehari setelahnya, Mesir dan Qatar merilis pernyataan bersama yang menyebut telah terjadi kemajuan dalam perundingan terakhir. Pembicaraan lanjutan dijadwalkan akan digelar kembali dalam pekan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Al Qahera News.
Konflik yang dipicu oleh serangan roket besar-besaran dari Gaza ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, serta penyusupan pejuang Hamas ke wilayah Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dibalas Israel dengan meluncurkan operasi militer besar-besaran bertajuk Operation Iron Swords, serta menerapkan blokade total terhadap Gaza.
Ketegangan yang terjadi tak hanya terbatas di Jalur Gaza, tetapi juga telah meluas ke Lebanon dan Yaman, bahkan memicu konflik rudal antara Israel dan Iran. (bin)
Sumber: RIA Novosti/Sputnik-OANA
Tinggalkan Balasan