Bali (Trigger.id) – International Arbovirus Summit Indonesia 2024 di Bali menyoroti pentingnya keharmonisan interaksi manusia dan alam untuk menekan penularan penyakit arbovirus. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa perubahan iklim mempengaruhi interaksi ini.
Dalam sambutannya, Menkes Budi juga mengutip falsafah Bali Tri Hita Karana yang menekankan keseimbangan antara Tuhan, manusia, dan alam. Dengan menjaga keharmonisan ini, peluang penularan penyakit arbovirus dapat berkurang.
Menkes menekankan lima hal penting dalam penanganan penyakit arbovirus:
- Edukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit.
- Kontrol vektor atau hewan pembawa penyakit.
- Surveilans yang kuat.
- Penelitian dan pengembangan vaksin.
- Upaya terapeutik untuk perawatan penderita.
Menkes juga menyoroti peran media sosial dalam edukasi kesehatan masyarakat.
Sementara Menkes Brasil Nisia Trindade Lima sependapat dengan Menkes Budi, khususnya dalam penelitian dan pengembangan vaksin. Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam penanggulangan penyakit arbovirus, terutama demam berdarah.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menambahkan bahwa WHO mendirikan inisiatif Global Arbovirus untuk mendukung negara-negara dalam memperkuat persiapan, pencegahan, dan pengendalian arbovirus.
Melalui International Arbovirus Summit Indonesia 2024, diharapkan kerja sama antar negara dapat terus ditingkatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit arbovirus, untuk melindungi kesehatan global. (zam)
Tinggalkan Balasan