Mendahulukan hak-hak Allah SWT merupakan inti dari penghambaan manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Dalam Islam, memenuhi hak-hak Allah berarti menjalankan kewajiban yang telah diperintahkan, seperti shalat, puasa, zakat, dan menjauhi larangan-Nya.
Mendahulukan hak-hak Allah menunjukkan keimanan dan ketaatan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Hal ini memperkuat hubungan spiritual antara manusia dan Allah, sehingga seseorang merasa dekat, tenang, dan selalu mendapatkan pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7)
Dengan mendahulukan hak-hak Allah, seseorang akan mendapatkan ridha-Nya, yang menjadi kunci keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Ridha Allah memberikan kelancaran rezeki, kesehatan, ketenangan jiwa, dan kebahagiaan yang hakiki.
Mendahulukan hak Allah membantu seorang Muslim mengarahkan prioritas hidup sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu sebagai hamba Allah yang bertakwa. Ketika hak Allah terpenuhi, urusan dunia lainnya akan lebih mudah teratur dan sesuai syariat.
Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Memenuhi hak Allah adalah syarat utama untuk meraih kesuksesan di akhirat, seperti disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat: 56:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Mendahulukan hak Allah mendidik manusia menjadi pribadi yang taat, disiplin, dan bertanggung jawab. Ketika seseorang berkomitmen terhadap kewajiban kepada Allah, ia akan lebih mudah memenuhi hak-hak lainnya, seperti hak keluarga, masyarakat, dan lingkungan.
Allah menjanjikan pertolongan dan pengampunan kepada hamba yang mendahulukan hak-hak-Nya. Seseorang yang senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah akan dipermudah dalam menghadapi ujian hidup dan dosa-dosanya diampuni.
Dengan mendahulukan hak Allah, seorang Muslim menjadi contoh baik bagi keluarga, teman, dan masyarakat. Hal ini dapat menginspirasi orang lain untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Mendahulukan hak-hak Allah adalah bentuk pengakuan akan kedudukan-Nya sebagai Rabb yang Mahakuasa. Manfaatnya tidak hanya dirasakan secara spiritual, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup di dunia dan akhirat. Ketika hak Allah diprioritaskan, hak-hak lain akan lebih mudah terpenuhi karena seorang Muslim bertindak berdasarkan pedoman ilahi.
—000—
*Ulama dan Dosen di Ubaya
Tinggalkan Balasan