
“Bahwa ternyata amal yang paling disukai dan diterima oleh Allah Swt. adalah amal yang dilakukan secara berkesinambungan, kontinyu atau istiqomah meskipun sedikit.”
Oleh: Ustadz Mim Saiful Hadi (Pesantren Al Quran Nurul Falah Surabaya)

“Dari Aisyah Ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda, perbaikilah dirimu, ucapkanlah kebenaran dan sampaikanlah kabar yang menyenangkan. Sesungguhnya amal seseorang tidak mampu memasukkannya ke dalam surga. Para sahabat bertanya, apakah termasuk amalmu ya Rasulullah. Iya, kata Rasulullah, termasuk amalku, kecuali Allah Swt merahmatiku. Ketahuilah bahwa amal yang paling disukai dan diterima oleh Allah adalah amal yang berkesinambungan atau istiqomah” (HR. Muslim)
Kalimat terakhir dalam hadits tersebut sangat menarik untuk kita kupas. Bahwa ternyata amal yang paling disukai dan diterima oleh Allah Swt. adalah amal yang dilakukan secara berkesinambungan, kontinyu atau istiqomah meskipun sedikit.
Misalnya setiap hari kita berinfaq seribu rupiah. Apa susahnya uang seribu rupiah bagi kita. Uang seribu rupiah tidak membuat kita kaya dalam jumlah, namun seribu rupiah bisa menjadi tabungan berharga di akhirat kelak. Seribu rupiah tetapi istiqomah jauh lebih mulia di sisi Allah daripada satu juta tetapi hanya sekali.
Amal ringan yang lain, misalkan kita rutin luangkan waktu 5-10 menit mendengarkan atau melihat kajian agama, baik lewat televisi, radio atau hadir langsung di majelis taklim.
Bentuk amalan atau ibadah lainnya yang biasa dilakukan oleh para sahabat atau ulama yang tidak diketahui oleh orang lain adalah amalan sirri atau ibadah sirriyah (ibadah rahasia).
Para sahabat atau ulama melakukan amalan tersebut secara rutin atau istiqomah tanpa orang lain megetahuinya. Banyak macamnya, mulai dari berinfaq, mendoakan orang lain, amalan dzikir tertentu dan sebagainya. Amalam sirri tersebut sangat ringan dan jumlahnya juga tidak banyak tetapi hal tersebut rutin dilakukan. Jumlah sedikit itulah yang membuatnya ringan dilakukan.
Pilih saja amalan ringan yang mampu Anda lakukan yang membuat anda senang dan mulai dari situ Anda berusaha untuk istiqomah. Misalkan Anda yang sering bepergian, lalu mampir di sebuah musholla atau masjid. Sebelum kita wudhu atau shalat, hampiri kota amal lalu masukkan infaq Anda disitu sesuai kemampuan. Dan hal tersebut jika Anda kerjakan secara kontinyu atau istiqomah akan sangat disukai Allah Swt.
Bentuk amalan lainnya misalkan mendawamkan wudhu. Baik dilakukan ketika akan shalat maupun tidak. Setiap kita merasa batal langsung ambil wudhu. Amalan ini juga sangat baik karena bisa terus menjaga kesucian diri kita dari hadas (najis) kecil.
Jika hal tersebut masih berat kita lakukan, kita kerjakan saja wudhu sebelum berangkat tidur. Ini sangat ringan dan tidak ada orang tahu kita mengerjakan amalan ringan tersebut, tetapi Allah sangat suka dan pasti diterima.
Jika kita sudah mampu mengerjakan amalan-amalan ringan tersebut, tidak usah kita hitung sudah berapa kali kita melakukan. Biarkan Allah yang menghitung dan membalasnya.
Ada cerita, seseorang mendawamkan wudhu setiap kali naik kendaraan. Suatu ketika mobil yang dinaiki mengalami kecelakaan. Berkat pertolongan Allah ia selamat dan tidak lecet sama sekali meskipun mobilnya rusak parah. Sejak itu ia tambah yakin bahwa mendawamkan wudhu yang ia lakukan setiap kali naik kendaraan menjadi penghantar Allah menyelamatkan dirinya.
Lebih dari itu, amalan berupa wudhu tersebut akan terus menjaga dirinya dan menyambutnya di akhirat kelak.
Itulah dahsyatnya amalan ringan yang kita kerjakan secara rutin, yang paling disukai dan pasti diterima oleh Allah Swt.
Tinggalkan Balasan