• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Nasib TPQ Di Masa Pandemi

6 Juli 2022 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh Taufiqurohman
(Direktur TKA-TPA-TQA Anwar Rasyid – TPA Percontohan Provinsi D.I. Yogyakarta)

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan serta tantangan dunia pendidikan di masa depan yang bergantung dengan penggunaan teknologi. Meminjam istilah sosiolog posmodern Anthony Giddens, tidak sedikit lembaga pendidikan yang menaruh pilihan pada penggunaan teleconference sebagai pengejawantahan dari dimensi institusional modernitas. Hal ini tak terkecuali lembaga pendidikan non formal misalnya TPA/TPQ, Rumah Tahfidz, TKQ dan lain sebagainya.

Mengutip pendapat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, bahwa teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, ustadz dan interaksi belajar antara murid dengan guru, santri dengan ustadz, mahasiswa dengan dosen. Sebab pendidikan, pengajaran dan pembelajaran bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, karakter, kerja sama, serta kompetensi. Teringat ucapan seorang tokoh kyai “pendidikan bisa diajarkan melalui media online, namun kedisiplinan dan mental tidak mampu dijangkau oleh media online.

Maka, sekalipun dunia terbakar (pengandaian terhadap situasi terburuk), perjuangan untuk generasi mendatang harus tetap diperjuangkan dan dilaksanakan”. Senada dengan hal itu, Eddy Henry, Head of ECED Tanoto Foundation mengemukakan “Kita bisa menekan tombol pause untuk beberapa kegiatan, tapi kita tidak bisa melakukannya kepada pertumbuhan anak- anak kita.” (Webinar Tanoto Foundation, Proses Belajar Mengajar PAUD dengan Keterbatasan Teknologi Informasi, 27 April 2020)

Bagi Pendidikan al-Qur’an, tantangan ini cukup berat bila melihat kompetensi dan muatan yang ada pada kurikulum yang digunakannya. Pendidikan al-Qur’an yang selama ini menitikberatkan metode pengajarannya dengan model klasikal, mengharuskan praktik mengajar dengan bertatap muka antara ustadz dan santri, juga predikat santri yang secara etimologi menunjukkan proses penempaan pendidikan- pengajaran jauh lebih berat dan intens dibanding terminologi ‘siswa’.

Merujuk pendapat Zamakhsyari Dhofier; kata santri berasal dari ikatan kata “sant” (manusia baik) dan “tri” (suka menolong) sehingga dapat dimaknai manusia baik yang suka menolong dan bekerja sama. Prof. John mengatakan hal senada bahwa kata santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti “guru mengaji”. Selanjutnya, Clifford Geertz berpendapat kata santri berasal dari bahasa India atau sansakerta yaitu “shastri” yang berarti ilmuwan Hindu yang pandai menulis, melek huruf (kaum literasi) atau kaum terpelajar.

Terakhir, Nurcholis Madjid menegaskan bahwa kata santri berasal dari bahasa Jawa “cantrik” yang berarti seseorang yang selalu mengikuti guru, di mana pun guru itu menetap, dan ia digembleng habis-habisan di kawah condrodimuko untuk menjadi manusia sakti yang bermanfaat berjiwa pahlawan.

Dengan demikian, dimensi pendidikan dan pengajaran santri jauh lebih luas cakupannya, tidak hanya mendidik pada aspek pengetahuan umum, namun juga pada aspek mendidik bab agama (baca-al-Qur’an) serta turunannya. Lebih jauh lagi, jika ditelisik lebih jauh, tantangan pada dunia Pendidikan al-Qur’an jauh lebih kompleks dan beragam. Belum adanya metode praktis berbasis teknologi tentang pengajaran al-Qur’an ikut mendorong persoalan ini lebih pelik.

Hal yang lebih umum, TPA/TPQ tidak ditunjang infrastruktur komunikasi dan informasi yang merata, bahkan penggunaan telepon seluler pun tidak semua dimiliki para wali santri. Terlebih lagi wali santri banyak yang terbebani dengan kemampuan membeli paket internet dan hal teknis lainnya. Tantangan utamanya tentu posisi Pendidikan al-Qur’an yang tidak memiliki otoritas mengikat santrinya sebagaimana pendidikan formal lainnya. Alih-alih menjadi ‘pendidikan yang mengikat’, posisi TPA kebanyakan hanya menjadi pendidikan tambahan dan alternatif di tengah masyarakat ketimbang menjadi pendidikan pilihan.

Keadaan ini jika tidak segera disikapi dengan progresif, tidak menjadi bahan diskusi-diskusi para stakeholder, aktifis TPA/TPQ,bisa saja tantangan ke depan bukan hanya soal pandemi, namun berkurangnya minat belajar al-Qur’an melalui TPA/TPQ. Pada akhirnya, orang tua, santri, dan masyarakat untuk bisa membaca al-Qur’an mereka akan lebih memilih belajar privat- home visite, aplikasi-aplikasi seluler, maupun Youtubeketimbang harus mengantarkan ke TPA/TPQ dengan segala aturannya yang menyesuaikan protokol kebiasaan baru (new normal).

Memperkuat argumen di atas, salah satu portal berita nasional pada tanggal 29 Oktober 2020 pernah memuat liputan dengan tema “Menilik Keadaan Taman Pendidikan Al- Qur’an di Masa Pandemi” salah satu poin menyatakan: Saat TPA Al-Hikmah Jurugsari Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta masih dilaksanakan secara offline, pembelajaran bisa secara langsung mengoreksi bacaan dari para santri dan memberikan tugas secara langsung di kelas. Namun saat ini para pengajar harus menyiapkan materi dalam bentuk foto maupun video yang kemudian disebarkan melalui grup WhatsApp (WA) sehingga tugas bisa tertumpuk dengan tugas yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebutlah yang membuat partisipasi dan antusiasme dari para santri menurun.

Akhirnya, harapan besar bagi lembaga pendidikan non formal seperti TPA/TPQ untuk terus memberikan inovasi dan layanan pendidikan yang maksimal dengan cara dikelola sebaik dan seprofesional mungkin. Stigma kepada TPA/TPQ sebagai ‘sekolah’ pengisi waktu luang harus dikikis dan diganti menjadi lembaga pilihan dan alternatif utama. Ketika pengelolaan pendidikan non formal semacam ini mengedepankan kualitas, maka keadaan pandemi maupun tidak, tak akan mempengaruhi kepercayaan dan antusiasme para orang tua untuk ‘menyekolahkan al-Qur’an’ putra-putrinya ke TPA/TPQ. Mari bangga menjadi guru ngaji, bukan profit dan materi yang dicari, namun perjuangan dan pelayanan pendidikan al-Qur’an yang terus menginspirasi.

Share This :

Ditempatkan di bawah: update Ditag dengan:covid19, lembaga pendidikan, pandemi, Pendidikan, pendidikan alquran, tpq

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Radio Siaran di Era Digital: Bertahan atau Bertransformasi?

11 September 2025 By admin

KPK Isyaratkan Menteri Agama Diduga Terima Aliran Dana Kasus Kuota Haji 2023–2024

11 September 2025 By admin

Manuel Neuer Siap Kembali ke Timnas Jerman Jika Dibutuhkan

11 September 2025 By admin

BNPB dan Pemprov Bali Tetapkan Siaga/Tanggap Darurat Banjir selama Satu Minggu

11 September 2025 By admin

PSSI Siapkan Strategi Khusus Kembangkan Pemain U-23

10 September 2025 By admin

Misinformasi, Lawan Berat Mitigasi Wabah Campak

10 September 2025 By admin

Kenapa Rasulullāh SAW. Tak Mau Menshalatkan Pelaku Korupsi?

10 September 2025 By admin

Usai Dilantik, Gus Irfan Langsung Bertolak ke Jeddah Tuntaskan Proyek Kampung Haji

9 September 2025 By admin

Studi: Minuman Manis dan Alkohol Bisa Memicu Rambut Rontok

9 September 2025 By admin

Gattuso Puji Mentalitas Italia Usai Tekuk Israel

9 September 2025 By admin

Sineas Dunia Boikot Industri Perfilman Israel sebagai Protes atas Genosida di Palestina

9 September 2025 By admin

Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus

8 September 2025 By admin

Menag Janji Bantu Renovasi Majelis Taklim di Bogor yang Ambruk

8 September 2025 By admin

Majelis Taklim di Bogor Ambruk, Lebih dari 80 Orang Jadi Korban

8 September 2025 By admin

Jerman Bangkit, Tundukkan Irlandia Utara 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

8 September 2025 By admin

Alex Marquez Cetak Kemenangan Perdana di MotoGP Catalunya 2025

8 September 2025 By admin

De Bruyne Akui Aneh Hadapi Manchester City dengan Seragam Napoli

7 September 2025 By admin

SBY: Demo Jadi Pengingat Pentingnya Dialog dan Kebersamaan

7 September 2025 By admin

Common Sense Media: AI Gemini Dinilai Berisiko Tinggi Bagi Anak dan Remaja

7 September 2025 By admin

Seribu Telur, Seribu Doa: Harmoni Religi dan Budaya di Namang

6 September 2025 By admin

Banjir di Pakistan Tewaskan Lebih dari 921 Orang, Jutaan Warga Terdampak

6 September 2025 By admin

Kluivert Akui Sudah Lama Inginkan Miliano Jonathans Perkuat Timnas Indonesia

6 September 2025 By admin

Maroko Jadi Wakil Afrika Pertama yang Amankan Tiket Piala Dunia 2026

6 September 2025 By admin

Pelatih Lebanon Anggap Laga Kontra Indonesia sebagai Ajang Regenerasi

5 September 2025 By admin

Spanyol Bekuk Bulgaria 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

5 September 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Korban Kerusuhan Nepal Bertambah, 72 Orang Tewas
  • Haaland Borong Dua Gol, Manchester City Libas MU 3-0 di Etihad
  • Barcelona Hantam Valencia 6-0, Tiga Pemain Cetak Brace
  • Kebiasaan Membawa Ponsel ke Kamar Mandi Tingkatkan Risiko Wasir Hingga 46%
  • Bayern Munich Resmikan Patung Franz Beckenbauer di Allianz Arena

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.