
Surabaya (Trigger.id) – Nisfu Sya’ban merupakan malam pertengahan bulan Sya’ban yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Malam ini dipercaya sebagai waktu yang penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT. Bagi umat Islam, Nisfu Sya’ban adalah momen untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi diri. Para ulama salafus shalih meneladani amalan yang dilakukan Rasulullah SAW pada malam ini, yang patut dijadikan pedoman oleh umat Islam.
Keutamaan Nisfu Sya’ban
Dalam beberapa hadis yang diriwayatkan oleh para ulama, malam Nisfu Sya’ban disebut sebagai malam di mana Allah SWT menurunkan rahmat dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat.
Diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, lalu mengampuni semua hamba-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang menyimpan kebencian (dendam).” (HR. Ibnu Majah).
Beberapa ulama salafus shalih juga menyebutkan bahwa Nisfu Sya’ban merupakan malam di mana takdir tahunan seorang hamba dapat ditetapkan.
Amalan Nisfu Sya’ban yang Dicontohkan Rasulullah SAW
Para ulama salafus shalih meneladani beberapa amalan Rasulullah SAW dalam menghadapi malam Nisfu Sya’ban. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan:
- Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Pada malam ini, Rasulullah SAW sangat memperbanyak istighfar dan taubat. Para ulama menegaskan pentingnya bertaubat dari segala dosa sebagai syarat utama untuk mendapatkan ampunan Allah SWT. - Shalat Malam
Rasulullah SAW dikenal sering menghidupkan malam dengan shalat sunnah. Salafus shalih menekankan bahwa Nisfu Sya’ban adalah momen yang tepat untuk memperbanyak shalat malam, terutama tahajud dan witir. - Membaca Al-Quran
Membaca dan merenungi ayat-ayat Al-Quran adalah salah satu amalan utama. Beberapa ulama salaf menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan membaca Al-Quran hingga larut malam. - Memperbanyak Dzikir
Berdzikir dengan mengingat asma Allah dan kalimat-kalimat thayyibah menjadi amalan penting di malam ini. Rasulullah SAW mengajarkan untuk memperbanyak dzikir sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. - Berpuasa di Siang Hari
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa pada pertengahan bulan, termasuk Nisfu Sya’ban. Para ulama salaf sangat menekankan sunnah ini untuk memperbanyak pahala dan menghapus dosa-dosa kecil.
Pesan Ulama untuk Umat Islam
Ulama kontemporer, seperti Buya Yahya, juga menyampaikan pentingnya menyambut Nisfu Sya’ban dengan penuh kesungguhan dan niat yang ikhlas. “Jadikan malam Nisfu Sya’ban sebagai momen memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan. Insya Allah, dengan hati yang bersih, kita dapat memperoleh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT,” ujarnya dalam sebuah ceramah.
Nisfu Sya’ban adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Mari manfaatkan malam penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya, mengikuti teladan Rasulullah SAW dan salafus shalih. (ian)
Tinggalkan Balasan