Surabaya (Trigger.id) – Jawa Timur terus berkomitmen membelanjakan APBD untuk produksi dalam negeri dan produk UMKM untuk memperkuat sendi-sendi perekonomian masyarakat. Tahun 2022 ini, target belanja produk dalam negeri total dengan kabupaten/ kota bisa mencapai 26,8 Trilliun.
“Angka tersebut diharapkan mampu semakin mempercepat pemulihan ekonomi Jawa Timur akibat Pandemi Covid-19. Mohon doa, semoga target tersebut bisa terealisasi dengan baik. Ekonomi kita bangkit. Masyarakat sejahtera. Bangga produk lokal !,” terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur menyampaikan hal tersebut, menyusul pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali, Jumat (25/3) kemarin, dalam acara “Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia”. Dalam sambutan tersebut Presiden marah-marah kepada Kementrian/lembaga- Pemda dan BUMN, yang lebih suka membelanjakan anggarannya untuk membeli produk-produk impor.
Presiden juga memerintahkan LKPP hingga akhir 2022 dapat memasukkan 1 juta UMKM sebagai penyuplai barang di E-Katalog. “Lompatannya harus begitu, kepala daerah ambil UKM-UKM kita yang baik-baik masuk ke E-Katalog, yang sering dikeluhkan SNI susah, SNI barang apa toh? Sertifikat sulit, sertifikat apalagi? Buat sederhana, barang kita sendiri, jangan ruwet, mahal, bayar sini bayar sana, kapan UMKM kita dapat SNI kalau digitukan? Dipermudah, biar semua bisa masuk ke E-Katalog. Kalau kita semangat semua seperti ini, UKM kita tersenyum semua. Uang kita sendiri, APBN kita sendiri kok dibelikan barang impor, itu bagaimana toh? Geregetan saya,” tegas Presiden.
Acara “Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” didahului dengan Business Matching belanja produk dalam negeri pada 22-24 Maret 2022 dengan hasil Businees Match mencapai Rp 85 triliun. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp 400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67-1,71 persen. Jika pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69 persen pada 2021, maka dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, ekonomi Indonesia dapat terdongkrak hingga 5,36-5,4 persen. (ian)
Tinggalkan Balasan