
Jakarta (Trigger.id) – Presiden Prabowo Subianto memantau secara langsung perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan berdialog melalui video conference bersama para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang bertugas di berbagai daerah, Selasa (18/2). Dari ruang kerjanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Presiden menyimak laporan terkini mengenai implementasi program prioritas tersebut.
Adhian Mahri, perwakilan SPPI dari Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, melaporkan bahwa pelaksanaan MBG di wilayahnya berjalan lancar dan terkendali. Ia menyampaikan harapannya agar seluruh anak-anak di Asahan dapat merasakan manfaat penuh dari program ini.
“Harapan kami semua anak-anak di Asahan dapat menerima manfaat dengan cepat. Semuanya berjalan lancar, Pak,” lapor Adhian kepada Presiden Prabowo. Ia juga mengungkapkan rasa haru melihat anak-anak dapat menikmati makanan bergizi secara merata tanpa membedakan latar belakang sosial.
Hal serupa disampaikan Irman, perwakilan SPPI dari Kalimantan Barat, yang melaporkan bahwa 26 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah melayani 152 sekolah di daerahnya. Ia menambahkan, para sarjana penggerak turut terlibat aktif memastikan kelancaran penyediaan makanan di sekolah-sekolah.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengawasan kebersihan dapur umum dan makanan yang disediakan. “Pastikan semuanya bersih dan diawasi dengan baik. Setiap rupiah harus dipastikan digunakan untuk anak-anak kita. Ini adalah tugas mulia demi kesehatan dan masa depan mereka,” tegas Presiden.
Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang diluncurkan pemerintah, bertujuan merekrut lulusan sarjana, D4, dan S2 untuk membantu pelaksanaan program prioritas, terutama MBG. Para SPPI ditugaskan sebagai kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas dapur-dapur umum yang menyuplai makanan bergizi di berbagai daerah, di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN).
Program Makan Bergizi Gratis resmi diluncurkan Presiden pada 6 Januari 2025 dengan 190 SPPG yang melayani sekolah dan posyandu di 26 provinsi. Hingga 17 Januari 2025, jumlah SPPG meningkat menjadi 238, dengan lebih dari 650.000 penerima manfaat di 31 provinsi.
BGN menargetkan jumlah penerima manfaat meningkat signifikan hingga mencapai 6 juta orang pada periode April—Agustus 2025 dan 15–17 juta pada Agustus—September 2025. Presiden Prabowo menargetkan bahwa hingga akhir 2025, MBG dapat dinikmati oleh 82,9 juta orang di seluruh Indonesia. (bin)
Tinggalkan Balasan