Surabaya (Trigger.id) – Pendapat para ahli tentang tidur akhir pekan dan hubungannya dengan risiko penyakit jantung cukup beragam, dengan penelitian yang menunjukkan beberapa temuan menarik.
Semua tahu bahwa mendapatkan setidaknya 7 jam tidur diperlukan untuk gaya hidup yang sehat. Akademi Kedokteran Tidur Amerika juga menyarankan hal yang sama.
Namun, banyak yang kesulitan untuk menerapkan kebiasaan sehat ini karena berbagai alasan, termasuk gaya hidup yang cepat dan kebiasaan tidak sehat.
Namun, jika mengejar kekurangan tidur ini di akhir pekan, ada kabar baik.
Mengutip The Hindustan Times, Minggu (8/9/2024), berdasarkan sebuah studi yang dipresentasikan dalam pertemuan terbaru dari European Society of Cardiology (ESC), tidur lebih lama di akhir pekan dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 20 persen.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa tidur kompensasi yang cukup terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Mereka menemukan efek ini signifikan di antara orang-orang yang secara teratur mengalami kurang tidur di hari kerja. Berikut adalah pandangan umum dari para ahli tentang topik ini:
1. Tidur Akhir Pekan sebagai Mekanisme Pemulihan
Beberapa ahli menganggap bahwa tidur lebih lama di akhir pekan dapat membantu memulihkan tubuh dari kurang tidur selama hari kerja. Kurang tidur diketahui meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, inflamasi, dan masalah metabolisme. Dengan tidur lebih lama di akhir pekan, seseorang dapat memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kurang tidur, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
- Studi Pendukung: Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Sleep Research menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam selama minggu kerja tetapi tidur lebih lama di akhir pekan cenderung memiliki risiko mortalitas yang lebih rendah dibandingkan mereka yang terus-menerus tidur kurang.
2. Tidur yang Tidak Konsisten dan Risiko Kesehatan
Di sisi lain, beberapa ahli berpendapat bahwa tidur lebih lama di akhir pekan tidak selalu efektif dalam mengatasi kurang tidur selama seminggu. Tidur yang tidak konsisten—seperti tidur sedikit selama hari kerja dan tidur lebih lama di akhir pekan—dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang justru berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
- Pendapat Ahli Kardiologi: Beberapa kardiolog menyatakan bahwa gangguan pada pola tidur yang konsisten dapat berdampak negatif pada fungsi jantung, seperti meningkatkan tekanan darah dan kadar stres.
3. Efek Tidur Berlebihan
Tidur yang berlebihan di akhir pekan juga dapat berdampak negatif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur terlalu lama, misalnya lebih dari 9-10 jam per hari, dapat berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini bisa terjadi karena terlalu banyak tidur kadang-kadang menjadi tanda masalah kesehatan lain, seperti depresi atau gangguan tidur seperti sleep apnea, yang juga dapat memengaruhi kesehatan jantung.
4. Saran dari Para Ahli
Sebagian besar ahli sepakat bahwa meskipun tidur tambahan di akhir pekan bisa memberikan beberapa manfaat, yang terbaik adalah mempertahankan pola tidur yang konsisten setiap hari. Disarankan untuk mendapatkan 7-8 jam tidur setiap malam secara teratur, karena tidur yang berkualitas dan teratur merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung.
- American Heart Association (AHA): AHA merekomendasikan tidur yang cukup dan berkualitas sebagai salah satu faktor gaya hidup penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung, di samping diet sehat dan aktivitas fisik.
Secara keseluruhan, tidur akhir pekan bisa bermanfaat untuk memulihkan kekurangan tidur, namun menjaga konsistensi pola tidur sepanjang minggu lebih penting untuk kesehatan jantung jangka panjang. (ian)
Sumber: Antara dan lainnya
Tinggalkan Balasan