
“Surabaya (Trigger.id) – Tie a Yellow Ribbon Round the Ole Oak Tree” adalah lagu legendaris yang dirilis pada tahun 1973 oleh grup Tony Orlando and Dawn. Lagu ini menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia karena liriknya yang menyentuh hati, melodi yang sederhana namun kuat, serta makna mendalam tentang penebusan, harapan, dan cinta yang setia menunggu. Namun, tak banyak yang tahu bahwa lagu ini juga memiliki kisah nyata dan simbolisme kuat yang membuatnya abadi. Bahkan, lagu ini pernah menjadi inspirasi film televisi.
Asal-usul Lagu dan Kisah Nyatanya
Lagu ini ditulis oleh dua penulis lagu terkenal, Irwin Levine dan L. Russell Brown. Meskipun awalnya hanya dianggap sebagai lagu pop biasa, ternyata ide lagu ini diinspirasi oleh kisah nyata tentang seorang narapidana yang akan dibebaskan dan tidak tahu apakah ia masih diterima oleh orang yang dicintainya.
Dalam lirik lagu, diceritakan seorang pria yang baru saja keluar dari penjara setelah tiga tahun menjalani hukuman. Ia menulis surat kepada istrinya atau kekasihnya, meminta tanda apakah ia masih diterima atau tidak. Tanda itu adalah pita kuning yang diikatkan di pohon ek tua di depan rumah mereka. Jika ia melihat pita itu ketika ia melewati rumah dengan bus, maka ia akan turun. Jika tidak ada, ia akan tetap di dalam bus dan pergi diam-diam.
Klimaks dari lagu ini menyentuh: ketika bus mendekati rumah, ia tidak hanya melihat satu pita kuning, melainkan 100 pita kuning di sekeliling pohon itu—sebuah simbol bahwa cintanya diterima kembali tanpa syarat.
Film Televisi: Mengangkat Kisah ke Layar Kaca
Karena kekuatan emosional dari kisah ini, lagu “Tie a Yellow Ribbon Round the Ole Oak Tree” diadaptasi ke dalam film televisi berjudul “Yellow Ribbon” (1973), yang diproduksi oleh ABC Circle Films. Meskipun film ini tidak terlalu dikenal secara internasional, ia memperkuat lagu tersebut sebagai ikon budaya pop.
Film ini menggambarkan kisah serupa dengan narasi lagu: seorang pria pulang dari penjara dan mengalami pergolakan batin tentang apakah ia akan diterima kembali atau tidak. Pita kuning menjadi simbol pengampunan dan cinta yang bertahan di tengah waktu dan ujian.
Simbol Pita Kuning yang Mendunia
Setelah lagu ini mendunia, pita kuning berubah menjadi simbol universal untuk harapan, penantian, dan cinta terhadap mereka yang sedang berada jauh—terutama para tentara, narapidana, atau orang tersayang yang hilang. Salah satu momentum besar adalah saat Perang Teluk (Gulf War) tahun 1991, ketika banyak keluarga tentara AS mengikat pita kuning di pohon sebagai tanda mereka menantikan kepulangan orang tercinta.
Makna Mendalam yang Masih Relevan
Lagu ini tidak hanya romantis, tapi juga menyiratkan pengampunan, keterbukaan hati, dan kesempatan kedua. Dalam konteks yang lebih luas, ini adalah pengingat bahwa setiap orang berhak untuk kembali dan diterima setelah melewati masa sulit.
“Tie a Yellow Ribbon Round the Ole Oak Tree” bukan hanya lagu pop klasik, tetapi juga kisah kemanusiaan yang abadi. Ia mengajarkan bahwa cinta sejati tidak hanya tentang hadir dalam suka, tetapi juga tentang menunggu dalam duka, dan membuka pintu saat orang kembali.
Penutup
Lagu ini tetap relevan hingga kini dan sering kali muncul dalam acara reuni, momen kepulangan, atau peringatan khusus yang menyentuh. Pita kuning di pohon ek itu mungkin sederhana, tetapi maknanya sangat dalam: bahwa dalam hati yang mencintai, selalu ada ruang untuk pulang. (ian)
Tinggalkan Balasan