
Surabaya (Trigger.id) – Aktor kawakan Tom Cruise baru-baru ini mengenang masa-masa awal kariernya dalam sebuah diskusi retrospektif di British Film Institute, London. Dalam kesempatan tersebut, bintang Mission: Impossible ini membagikan pengalaman penting yang membentuk arah kariernya di industri perfilman—termasuk pelajaran pahit yang ia dapat dari salah satu proyek pertamanya.
Cruise mengawali kisahnya dengan memuji proses produksi film Taps (1981), di mana ia memainkan peran besar pertamanya. Menurutnya, suasana kerja yang disiplin dan penuh dedikasi yang dibangun oleh produser Stanley Jaffe dan sutradara Harold Becker telah menciptakan standar tinggi yang sangat memengaruhi cara kerja Cruise di proyek-proyek berikutnya.
Namun, pengalaman berbeda ia alami ketika membintangi Losin’ It (1982), film komedi remaja yang awalnya berjudul Tijuana. Film ini menjadi proyek pertama Cruise sebagai pemeran utama, disutradarai oleh Curtis Hanson, yang kelak dikenal lewat L.A. Confidential. Meskipun awalnya menjanjikan, realitas produksi film ini sangat jauh dari ekspektasinya.
“Mutunya tidak ada,” ujar Cruise blak-blakan. “Apa yang mereka katakan pada saya dan apa yang sebenarnya terjadi sangat berbeda.” Ia menggambarkan pengalaman itu sebagai momen penting karena menyadarkannya bahwa tidak semua orang dalam industri ini memiliki semangat, keterampilan, dan komitmen terhadap kualitas yang sama.
Film Losin’ It, yang menceritakan tentang sekelompok remaja laki-laki dari Los Angeles yang pergi ke Tijuana untuk kehilangan keperjakaan mereka, ternyata gagal secara komersial maupun kritik. Film tersebut hanya meraup $1,7 juta dari anggaran $7 juta, dan hanya mendapat rating 18% di Rotten Tomatoes.
Meski demikian, Cruise tidak menyesali keterlibatannya. “Itu adalah pengalaman belajar yang luar biasa,” katanya. “Saya menyadari, ‘Oke, ada perbedaan besar antara dua lingkungan kerja ini. Bagaimana saya bisa terus belajar dan berkembang dari sini?’”
Sejak saat itu, Cruise bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ia mencari proyek yang menawarkan lingkungan kerja yang lebih serius dan kolaboratif. Kesempatan itu datang lewat audisi film The Outsiders garapan sutradara legendaris Francis Ford Coppola.
“Kami semua berlatih dan prosesnya sangat luar biasa,” kata Cruise mengenang pengalamannya bersama para aktor muda berbakat lainnya seperti Patrick Swayze, Matt Dillon, Rob Lowe, dan Emilio Estevez. Ia menyebut proses audisi dan latihan intensif sebagai wadah kreatif yang sangat memperkaya dirinya, dengan sesi ad-lib, menulis skenario singkat, hingga latihan komedi dan drama.
Melalui pengalaman pahit dan manis di awal kariernya, Tom Cruise belajar untuk tidak hanya memilih proyek berdasarkan peran, tetapi juga berdasarkan kualitas tim dan semangat kolektif di balik. (bin)
Tinggalkan Balasan