
Surabaya (Trigger.id) – Situasi Ukraina yang telah porak-poranda akibat perang kembali mendapat pukulan dari Presiden AS Donald Trump. Dalam pernyataan terbarunya, Trump menuduh Ukraina memicu konflik yang telah menghancurkan negaranya dan menewaskan ribuan orang, serta menyuarakan narasi yang sering digunakan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dalam komentarnya, Trump menyebut Ukraina perlu menggelar pemilu, yang terkesan sebagai upaya untuk mendesak Presiden Volodymyr Zelensky mundur dari posisinya. Komentar Trump ini berpotensi menimbulkan kekhawatiran baru di Eropa, terutama setelah Amerika Serikat dan Rusia melakukan pembicaraan di Arab Saudi tanpa melibatkan Ukraina atau negara-negara Eropa.
Trump juga menyampaikan kritik langsung terhadap Zelensky, yang sebelumnya dipuji oleh banyak pihak di Amerika Serikat karena berhasil mempertahankan Kyiv dari serangan Rusia di awal perang. Trump menyebut tingkat popularitas Zelensky telah anjlok hingga “4%” dan menyebut Ukraina sebagai “negara yang telah hancur lebur.” Namun, klaim Trump tersebut bertentangan dengan data yang ada, mengingat survei terbaru menunjukkan meski popularitas Zelensky menurun, angkanya jauh dari yang diklaim Trump.
Presiden itu juga mengatakan, jika Ukraina ingin terlibat dalam proses damai, mereka harus menggelar pemilu. Pernyataan ini terkesan ironis, mengingat pemilu Ukraina terakhir ditunda karena kondisi perang yang tidak memungkinkan, sesuai dengan konstitusi negara tersebut.
Trump bersikukuh bahwa komentarnya tidak dipengaruhi Rusia, meski pernyataannya sangat mirip dengan propaganda Kremlin. Lebih jauh, permintaan Trump agar Ukraina menggelar pemilu menjadi semakin kontroversial, mengingat dirinya sendiri menolak hasil pemilu AS 2020. Sementara itu, Putin tetap berkuasa selama lebih dari dua dekade dengan mengadakan pemilu palsu dan menekan lawan politiknya.
Pernyataan Trump ini menunjukkan perubahan drastis dalam sikap politik AS di bawah kepemimpinannya, dari mendukung korban invasi hingga memberi angin segar bagi pihak agresor. (ian)
Sumber: CNN
Tinggalkan Balasan