• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Viral Mandi Susu, Ironis Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

14 November 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Aksi demo mandi susu Boyoyali. Foto: Radar Solo
Oleh: Ari Baskoro*

Andai sapi bisa berbicara, hewan itu akan merasa sedih dan menyesal, karena hasil “jerih payahnya” disia-siakan manusia. Puluhan ribu liter susu sapi segar dibuang. Bahkan viral di media sosial aksi protes para peternak dan pengepul susu sapi di Boyolali. Mereka mandi menggunakan susu. Para produsen susu sapi lokal di Boyolali dan Pasuruan, tidak punya pilihan lain. Pasalnya industri pengolahan susu (IPS) membatasi kuota pasokan dari produsen susu sapi lokal. Alhasil produksi susu sapi lokal yang “berlebih”, terpaksa dibuang sia-sia. Kenyataan pahit itu sungguh ironis. Masalahnya kini Kabinet Merah-Putih tengah mempersiapkan program makan bergizi gratis (MBG). Dengan tidak dimanfaatkannya puluhan ribu liter susu sapi tersebut, tentunya merupakan suatu tamparan keras.

Banyak argumentasi mengapa IPS lebih mengutamakan pasokan susu sapi impor. Soal kualitas (sesuai standard milk codex) dan harga yang lebih kompetitif, menjadi dalihnya. Codex Alimentarius Commission (CAC), merupakan organisasi yang dibentuk Organisasi Pangan-Pertanian (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu tugasnya menilai kelayakan makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat dunia. Item mutu yang diuji terkait sifat fisik, kimiawi, dan biologi susu.

IPS mengolahnya menjadi susu bubuk, susu kental manis, yoghurt, mentega, keju, permen, dan lainnya. Saat ini sebanyak 81 persen komoditas susu sapi nasional, dipasok dari negara-negara eksportir susu. Terbanyak berasal dari Selandia Baru. Urutan berikutnya diimpor dari Amerika Serikat, Australia, Belgia, dan Jerman. Ada pula yang didatangkan dari negara lainnya, dalam jumlah yang relatif sedikit.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, produksi susu segar dalam negeri hanya mencapai 837.223 ton. Padahal kebutuhan nasional mencapai 4,4 juta ton. Menurut FAO, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tergolong minim. Di kawasan Asia Tenggara, negara kita termasuk yang terendah. Hanya sekitar 16,27 kg per kapita/tahun. Dikategorikan sedang, apabila konsumsinya mencapai 31-150 kg per kapita/tahun.

Problem pangan dan kesehatan

Peningkatan konsumsi makanan bersumber hewani, dapat secara signifikan menekan risiko stunting/tengkes. Kebutuhan sumber nutrisi tersebut, dapat diperoleh dari daging ruminansia (daging sapi dan kerbau yang berasal dari ternak memamah biak), daging unggas, telur, ikan, dan susu sapi. Susu sapi memiliki kualifikasi sebagai sumber hewani yang mengandung protein berkualitas tinggi. Artinya asam amino esensial yang terkandung di dalamnya, tidak dapat disuplai dari bahan makanan lainnya. Komponen lainnya terdiri dari lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Manfaatnya dalam meningkatkan pertumbuhan dan kecerdasan anak, tidak diragukan lagi. Dalam banyak riset epidemiologi, terbukti didapatkan korelasi terbalik antara konsumsi susu dan tengkes. Di negara-negara dengan prevalensi tengkes yang tinggi, konsumsi susu terbilang rendah.

Saat ini prevalensi tengkes Indonesia sebesar 21,6 persen. Target penurunan hingga 14 persen pada tahun 2024, hampir pasti tidak akan tercapai. Tengkes berkaitan erat dengan status kekurangan gizi dalam dua tahun pertama kehidupan anak. Termasuk pula di dalamnya kekurangan nutrisi (malnutrisi) selama kehamilan, dan buruknya sanitasi. Efek negatifnya bukan hanya pada gangguan perkembangan dan pertumbuhan fisik semata, namun juga pada indikator kesehatan lainnya. Misalnya menurunnya kualitas hidup individu, rentannya mengalami penyakit kronis, rendahnya kecerdasan intelektual, serta kurang kompetitif dalam persaingan. Semua kondisi tersebut, rawan menjadi hambatan mencapai generasi emas dan bonus demografi tahun 2045.

Problem peternakan sapi perah

Mayoritas peternakan sapi perah di negara kita, dilakukan secara tradisional dengan sekala kecil. Terbatasnya lahan dan biaya operasional pemeliharaan sapi, serta rendahnya pengetahuan cara beternak sapi perah yang baik, menjadi kendala pengembangan persusuan nasional. Belum lagi soal bibit sapi perah yang kurang tepat, serta kualitas pakan ternak yang kurang optimal dalam memenuhi unsur nutrisi sapi. Dalam kondisi tertentu, penyakit mulut dan kuku (PMK) sering kali mengakibatkan kerugian besar pada peternak. Regenerasi peternak juga menghadapi kendala. Jarang sekali generasi muda yang mau terjun di bidang peternakan sapi perah.

Sebagian besar produksi susu perah rakyat, disalurkan melalui koperasi unit desa (KUD). Kemitraan dengan peternakan sapi perah modern diperlukan, demi menjamin kualitas dan daya serap susu sapi lokal.

Hingga kini belum ada regulasi yang memberikan proteksi terhadap produsen susu sapi lokal dari gempuran susu impor. Mereka dibiarkan berkompetisi secara bebas dengan importir susu dalam hal kualitas dan harganya. Kebijakan tersebut sangat memberatkan bagi peternak sapi perah lokal.

Apabila pemerintah akan membuat regulasi yang mengharuskan susu sapi lokal bisa terserap IPS, itu merupakan langkah yang tepat. Memang peristiwa disia-siakannya susu sapi lokal harus viral lebih dahulu, untuk “memaksa” pemerintah menerbitkan aturan.

—000—

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, badan pusat statistik (BPS), Boyolali, Mandi Susu, MBG, Program MBG

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Ibadah di Antara Dua Notifikasi: Ketika Teknologi Menguji Kekhusyukan Kita

24 November 2025 By admin

Gol Tunggal Pulisic Menangkan AC Milan dalam Derby della Madonnina

24 November 2025 By admin

Arteta Puji Hattrick Eze: “Itu Buah Kerja Keras, Bukan Kebetulan

24 November 2025 By admin

Legenda Kiper Timnas Ronny Pasla Tutup Usia

24 November 2025 By admin

Mentan Tegaskan Percepatan Swasembada dan Tindak Tegas Impor Beras Ilegal

24 November 2025 By admin

KH Anwar Iskandar Terpilih Pimpin MUI 2025–2030

23 November 2025 By admin

Dua Gol Barnes Bungkam Manchester City 2-1

23 November 2025 By admin

PWI–Polri Gelar Anugerah Jurnalistik Sambut HPN 2026

23 November 2025 By admin

Barcelona Libas Bilbao 4-0 di Camp Nou

23 November 2025 By admin

Gus Yahya Tanggapi Isu Pemakzulan di Tengah Rakor PWNU

23 November 2025 By admin

Lalampa Toboli: Aroma Kampung Halaman yang Kini Dilindungi Negara

22 November 2025 By admin

Kemenangan Fátima Bosch di Miss Universe 2025 Simbol Perjuangan Perempuan Meksiko

22 November 2025 By admin

Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terlibat Kasus Google Cloud

22 November 2025 By admin

Flick Terbuka Latih Messi Jika Pulang ke Barcelona

22 November 2025 By admin

KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud

21 November 2025 By admin

Sengketa Tanah EV Surabaya Masuki Babak Baru, Wali Kota Eri Dampingi Warga di Rapat DPR

21 November 2025 By admin

Pemerintah Resmi Berlakukan Diskon Transportasi untuk Libur Nataru 2025/2026

21 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Ketika Ujian dan Cobaan Hidup Datang

21 November 2025 By admin

Prof Afif: ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional

20 November 2025 By zam

Dick Advocaat Jadi Pelatih Tertua di Piala Dunia Setelah Antar Curacao Lolos

20 November 2025 By admin

Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan Usai Putusan MK

20 November 2025 By admin

300 Warga Dievakuasi Akibat Letusan Gunung Semeru

20 November 2025 By admin

Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025

19 November 2025 By admin

Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik

19 November 2025 By admin

PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus

19 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Arsenal Pertahankan Rekor Sempurna di Liga Champions
  • Seleksi JPT Pratama Surabaya Berlanjut, Wali Kota Eri Dorong Pejabat yang Inovatif
  • Pemerintah Gelar Rapat Darurat Tangani Bencana Hidrometeorologi di Sumatera
  • JKSN Gelar Istighosah Doakan Penguatan Kepemimpinan NU
  • Gimenez Antar Atletico Bekuk Inter 2-1 Lewat Gol Menit Akhir

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.