Surabaya (Trigger.id) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggandeng 46 hotel di Surabaya untuk menjadi pasar bagi produk UMKM serta terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. “Kita tanda tangani Nota Kesepakatan Bersama (NKB) dengan 46 hotel, dan bertahap nantinya dengan semua hotel di Surabaya yang jumlahnya lebih dari 230 hotel,” tandas Eri.
Kebutuhan semua hotel hampir sama, seperti sandal hotel, makanan kecil, sabun, tusuk gigi, sayuran, atau seragam batik untuk para karyawan, semuanya bisa dipenuhi UMKM binaan Pemkot Surabaya. Lalu ada program pemberdayaan masyarakat sehingga semakin banyak warga Surabaya yang tertampung bekerja di hotel-hotel.
Wali Kota Surabaya bilang, ia ingin membangun kota ini bukan karena ada ketakutan dan ada jarak antara pengusaha dengan pemerintah. Jadi ini bukan “paksaan”. Tapi rasa gotong royong semuanya.
Berikut rincian 46 hotel yang kemarin (23/3/2022) menandatangani NKB tersebut, yakni Hotel Oakwood Hotel And Residence, Hotel Double Tree, Hotel Tunjungan, Hotel Mercure Grand Mirama, Hotel Country Heritage Resort, Hotel Bisanta Bidakara, Hotel Elmi, Hotel Gunawangsa Manyar, Hotel Vasa, Hotel Java Paragon, Hotel Aria Centra Surabaya, Hotel Grand Inna Tunjungan, Hotel Santika Premiere Gubeng, Hotel Arcadia, Hotel Verwood Surabaya, Hotel Crown Prince, Hotel Harris Gubeng, Hotel Ciputra World, Hotel Varna, Hotel Bekizaar dan Hotel G Suites.
Selain itu, ada pula Hotel Garden Palace, Hotel Midtown Residence, Hotel Grand Dafam, Hotel Sahid Surabaya, Hotel Midtown, Aston Inn, Hotel Ibis Surabaya City Center, Hotel Yello, Ibis Budget Diponegoro, Hotel Pop Gubeng, Hotel Narita, Hotel Pesonna, Pop Stasiun Kota, Hotel Pop Diponegoro, Hotel Istana Permata Ngagel, Istana Permata, Hotel Cleo Business Jemursari, Hotel Max One, Hotel Gunawangsa Merr, Hotel 88 Embong Malang, Hotel V3 (Vini, Vidi, Vici), Hotel Oval, Hotel Grand Surabaya, Deka dan Gold Vitel. (ian)
Tinggalkan Balasan