• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Najis Liur Anjing, Antara Medis dan Keimanan

16 Maret 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Pernahkah anda mendengar suatu frasa : “sahabat terbaik manusia”? Penyayang binatang pasti tahu. Jawaban pertanyaan itu merujuk pada anjing. Persahabatan antara manusia dan anjing, sudah merupakan cerita lama. Terutama di keluarga negara-negara Barat non-Muslim, anjing dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga. Pasalnya anjing terhitung sebagai salah satu hewan yang memiliki naluriah patuh. Tingkat kecerdasannya pun dianggap cukup baik, khususnya jenis/ras tertentu. Bersama pemilik/pawangnya, bisa berinteraksi membentuk ikatan emosional yang erat. Bahasa tubuh tuannya pun, dengan mudah dapat ditafsirkan maksudnya oleh hewan menyusui itu.

Riset menunjukkan, oksitosin berperan penting sebagai mediator interaksi keduanya. Ketika itulah senyawa kebahagiaan tersebut disekresi dari susunan saraf pusat, baik oleh manusia maupun anjing. Dalam dunia medis, oksitosin dikenal pula sebagai “hormon cinta”. Tidak mengherankan, anjing dianggap bermanfaat bagi kesejahteraan psikologis tuannya. Penjelasannya berdasarkan riset. Ternyata anjing dapat membantu menekan stres, dan kecemasan. Bahkan diklaim berpotensi bisa memperpanjang usia tuannya.

Dari perspektif Islam, anjing membawa sisi mudarat. Pasti ada hikmah penting yang belum bisa terungkap seluruhnya, di balik suatu perintah agama. Liur anjing dikategorikan najis besar (mughallazhah). Masalah itulah yang banyak menjadi pertanyaan dan keingintahuan umat muslim. Meski belum bisa menjelaskan secara tuntas latar belakangnya, perspektif medis mungkin merupakan salah satu jawabannya.

Risiko paparan infeksi

Dalam beberapa jurnal medis, telah dilaporkan kasus-kasus infeksi berbahaya setelah kontak dengan liur anjing. Meski tanpa didahului suatu gigitan, luka kecil yang terpapar liur anjing, berpotensi mengundang bahaya. Capnocytophaga canimorsus (CC) adalah mikroba patogen yang bertanggung jawab terhadap risiko medis yang sangat mungkin terjadi. CC merupakan salah satu mikroba komensal yang terdapat dalam rongga mulut anjing. Artinya tidak menimbulkan bahaya, bahkan bermanfaat bagi anjing, tetapi sebaliknya berpotensi bahaya bagi manusia. Melalui suatu luka kecil oleh sebab apa pun, atau akibat gigitan anjing, CC dapat memasuki sirkulasi darah. Infeksi yang berpotensi mengancam jiwa itu, dikenal dengan istilah sepsis. Risiko kematiannya cukup tinggi. Meski demikian, tidak semua orang berisiko mengalami sepsis akibat CC. Hanya individu tertentu yang rentan mengalaminya. Khususnya orang-orang dengan sistem imunitas yang tidak sempurna (immunocompromised). Misalnya lansia, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan setelah menjalani operasi pengangkatan limpa (splenectomy) (Sardo, J Public Health Res.2022).

Rabies merupakan bahaya infeksi lainnya akibat gigitan anjing. Masyarakat mengenalnya sebagai penyakit anjing gila. Virus rabies yang berasal dari anjing yang terinfeksi, dapat menularkannya pada manusia melalui liurnya (infeksi zoonotik). Umumnya infeksi tersebut akan berakhir fatal, bila sudah menyerang jaringan otak/susunan saraf pusat. Baik pada manusia ataupun anjing, vaksinasi rabies merupakan modalitas preventif terbaik.
Bali dan Nusa Tenggara Timur, merupakan dua provinsi di Indonesia yang paling banyak melaporkan kasus rabies. Banyaknya populasi anjing liar dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rabies, sebagai penyebab utamanya.

Gigitan anjing juga berpotensi menyebabkan tetanus. Bakteri penyebabnya disebut dengan Clostridium tetani. Gejala terpentingnya berupa kekakuan otot rahang, leher, perut, kejang-kejang seluruh tubuh, sulit menelan, dan demam. Terlambatnya penanganan, berisiko memantik terjadinya fatalitas dan kematian.

Masih banyak jenis mikroba lainnya yang terdapat dalam rongga mulut anjing. Masing-masing berpotensi menyebabkan infeksi pada manusia.
Mengapa tanah?

Untuk menyucikan najis air liur anjing, harus menggunakan air bersih. Caranya dicuci hingga bersih dan diulang sebanyak tujuh kali. Salah satunya harus dengan menggunakan tanah atau debu. Dalil tersebut dikutip dari hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (HR Bukhari 172, Muslim 279,90).

Dari perspektif sains, sungguh menarik dan menimbulkan keingintahuan yang luar biasa, bagaimana peran tanah/debu tersebut ? Hingga kini berbagai riset ilmiah pernah dilakukan, sebagai upaya menguak tabir itu. Air yang bercampur tanah, diduga kuat mampu menghilangkan mikroba yang tidak bisa dibersihkan menggunakan sabun atau antiseptik.

Para peneliti telah dapat mengidentifikasi, dalam tanah terdapat bakteri Streptomyces aureofaciens (SA). Bakteri tersebut jarang sekali bersifat patogen. Sebaliknya lebih dikenal karena sisi manfaatnya. Kemampuannya dapat menyintesis suatu senyawa yang berperan sebagai cikal bakal berbagai antibiotika. Antibiotika (misalnya streptomicin, tetrasiklin, neomisin, dan kloramfenikol) itulah yang bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.

Apakah produk-produk SA tersebut yang memiliki peran sebagai penangkal mudarat yang terkandung dalam liur anjing ? Untuk menjawabnya diperlukan riset dan kajian yang lebih mendalam. Apa pun risalahnya, sebagai umat muslim kita wajib mengimani apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. Hanya masalah waktu yang akhirnya bisa mengungkapkannya. Wallahu A’lam Bishshawab (hanya Allah yang Maha Mengetahui Kebenaran yang sejati).

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Anjing, Keimanan, Liur Anjing, Medis, Najis

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Benarkah Keju Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Kata Peneliti

10 Juli 2025 By admin

Menag: Jalur Laut untuk Haji dan Umroh Masih Tahap Wacana

9 Juli 2025 By admin

Mensos Dukung Penggunaan AI di Sekolah Rakyat

9 Juli 2025 By admin

Pedro Cetak Dua Gol, Chelsea Kalahkan Fluminense dan Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2025

9 Juli 2025 By admin

Berapa Banyak Set yang Dibutuhkan untuk Membentuk Otot? Penelitian Baru Ungkap Jawabannya

9 Juli 2025 By admin

Review Film “Superman” (2025): Akting Memukau Corenswet dan Brosnahan Tertahan Naskah yang Berantakan

9 Juli 2025 By admin

Mensos: 63 Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi 14 Juli, Tambahan 37 Titik Menyusul Akhir Bulan

9 Juli 2025 By admin

Rahmad Darmawan Puas Liga Indonesia All-Star Tahan Imbang Arema FC

9 Juli 2025 By isa

Tiongkok Pertimbangkan Batasan Baru untuk Waktu Buka HP dan Media Sosial Anak Muda

8 Juli 2025 By admin

KPK Jelaskan Alasan Belum Periksa Khofifah dan Ridwan Kamil

8 Juli 2025 By admin

Wamenag: Masjid Harus Jadi Pusat Pembinaan Umat Secara Menyeluruh

8 Juli 2025 By admin

Klub Super League Kini Boleh Daftarkan 11 Pemain Asing, Tak Lagi Terbatas Asia dan Non-Asia

8 Juli 2025 By admin

Game Bertema ‘Gold Diggers’ Picu Perdebatan Seksisme di Tiongkok

8 Juli 2025 By admin

Liga 1 Indonesia Musim 2025/2026 Dijadwalkan Mulai 8 Agustus

7 Juli 2025 By admin

KPK Masih Koordinasikan Lokasi Pemeriksaan Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah Jatim

7 Juli 2025 By admin

Lima Golongan Manusia yang Merugi Dunia dan Akhirat

7 Juli 2025 By admin

Piala Presiden 2025 Resmi Dibuka, Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All Star dan Cetak Rekor Penonton

7 Juli 2025 By admin

Jamal Musiala Cedera Parah, Absen Panjang Usai Alami Patah Kaki dan Dislokasi

7 Juli 2025 By admin

Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Dimulai di Qatar, Netanyahu Bertolak ke Washington

7 Juli 2025 By admin

Pochettino: Final Piala Emas 2025 Ujian Penting Jelang Piala Dunia 2026

7 Juli 2025 By admin

Nasihat Abadi Fudhail bin ‘Iyadh Tentang Keutamaan Amal

6 Juli 2025 By admin

Menkomdigi Dorong Peran Perempuan untuk Ciptakan Industri Gim yang Ramah Anak dan Inklusif

6 Juli 2025 By admin

PSG Singkirkan Bayern Munich di Piala Dunia Antarklub

6 Juli 2025 By admin

Panjang Jari Bisa Menunjukkan Tingkat Kebugaran Jantung? Ini Penjelasan Ilmiahnya

6 Juli 2025 By admin

Banjir Bandang Terjang Texas, 32 Tewas Termasuk 14 Anak-anak

6 Juli 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Wakil Direktur FBI Dan Bongino Pertimbangkan Mundur di Tengah Polemik Dokumen Epstein
  • Menghargai Sang Maestro, Pemerintah Berencana Renovasi Rumah Seniman Tradisi
  • Komisi VIII DPR RI Upayakan Tambahan Kuota Haji dari Kazakhstan
  • UEFA Larang Crystal Palace Tampil di Liga Europa
  • BPH RI Akan Ambil Alih Penuh Penyelenggaraan Haji Mulai 2026

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.