• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

CJH Lansia, Antara Tantangan, Harapan dan Penantian Panjang

25 Januari 2023 by isa Tinggalkan Komentar

“…. data statistik Arab Saudi, Indonesia disebut-sebut selalu mendominasi jumlah kematian di antara 100 negara yang mengirimkan jemaahnya.”

Oleh: Dr. Ari Baskoro SpPD (Divisi Alergi-Imunologi KlinikDepartemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo– Surabaya)

Calon Jemaah Haji (CJH) lansia (di atas usia 60 tahun), pada tahun 2023 ini bisa bernapas lega. Pemerintah Arab Saudi telah memastikan, tidak ada pembatasan usia bagi jemaah haji.

Tentu saja kebijakan tersebut dapat membawa angin segar bagi semua pihak. Penantian panjang CJH bisa sedikit terurai. Di sisi lain, situasi ini merupakan tantangan.Untuk meresponsnya, diperlukan persiapan yang lebih matang. Khususnya penanganan berbagai tahapan manasik kesehatan haji bagi lansia. Pasalnya mereka dikategorikan sebagai CJH risiko tinggi (risti)

Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, saat ini porsi CJH lansia lebih banyak dari pada tahun-tahun sebelumnya.Ditengah-tengah ketidakpastian selama tiga tahun akibat pandemi, menyebabkan kegagalan keberangkatan mereka ke Tanah Suci. Dampak antrean itu mengakibatkan  terakumulasinya CJH lansia, pada tahun 2023.

Kuotanya mencapai 62.879 orang yang berusia di atas 65 tahun, dari total 221 ribu CJH. Bukan perkara mudah menekan risiko medis terhadap CJH lansia sebanyak itu. Sebagai wujud antisipasinya, diperlukan langkah-langkah pemantauan dan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik. Setidaknya dimulai sejak berlangsungnya manasik kesehatan haji.

Waktunya relatif singkat, bila periodenya terhitung sejak  pengumuman resmi tanggal 10 Januari 2023. Menurut jadwal,kloter pertama pemberangkatan jemaah haji, akan dimulai pada 24 Mei 2023. Kemenag pun akan menyiapkan petugas yang lebih kompeten. Khususnya harus memiliki kelebihan dalam hal wawasan dan pemahaman, terkait pelayanan CJH risti.

Waktu persiapan

Waktu yang “hanya”  empat bulan, seyogianya digunakan seefektif mungkin bagi manasik kesehatan haji lansia. Sebelum jadwal keberangkatan haji diumumkan secara resmi, banyak CJH lansia yang masih ragu akan kepastian keberangkatan mereka. Kondisi  ini terkait dengan negosiasi kuota haji, antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

Beban persiapan fisik dan mental mereka pun, bertambah dengan meningkatnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH). Bisa jadi biaya tersebut tembus sekitar 69,1 juta rupiah.

Manasik kesehatan haji wajib dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman CJH. Diharapkan mereka mampu memelihara dan mencegah risiko kesehatannya secara mandiri. Dengan terpeliharanya kesehatan sebelum keberangkatan,selama di Tanah Suci, hingga pulang kembali ke tanah air, CJH lansia dapat beribadah dengan lancar.

Banyak kendala yang mungkin terjadi, terkait status mereka yang tergolong risti. Problem penurunan kemampuan fisik dan komorbid acap kali menyertai.Untuk itu diperlukan tata kelola  yang sebaik-baiknya. Upaya ini bertujuan menekan risiko morbiditas dan mortalitas jemaah haji lansia Indonesia.

Masalah kesehatan haji

Menurut data statistik Arab Saudi, Indonesia disebut-sebut selalu mendominasi jumlah kematian di antara 100 negara yang mengirimkan jemaahnya. Rangkuman tersebut tercatat selama 15 tahun terakhir ini. Kontribusi kematian dari negara kita berfluktuasi.Rata-rata sebesar 300-400 kematian setiap penyelenggaraan haji.

Jumlah ini setara dengan dua per mil jemaah. Dibandingkan negara lain, tampaknya Indonesia belum dapat secara optimal menekan risiko mortalitas ini. India misalnya. Angka mortalitas negara Hindustan itu hanya satu per mil. Demikian juga jemaah haji dari Turki dan Iran, selalu lebih rendah dari negara kita. Pada periode waktu yang sama, jemaah haji Malaysia yang wafat hanya mencapai 0,3 per mil.

Jumlah kematian jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan tahun 2022, menurun cukup signifikan. Di antara 100.051 jemaah, tercatat “hanya” 89 orang yang wafat.Faktor penting yang melatar belakanginya adalah karena pembatasan usia. Pada tahun lalu, CJH yang berusia lebih dari 65 tahun batal diberangkatkan. Hal itu didasarkan pada aturan yang dikeluarkan oleh otoritas Arab Saudi.

Mayoritas kematian jemaah Indonesia saat itu, masih didominasi usia 55-60 tahun. Di sisi lain, hanya satu jemaah haji Malaysia yang wafat di antara 14.600 yang diberangkatkan. Negeri Jiran itu memang menerapkan aturan yang cukup ketat, menyangkut persyaratan kesehatan bagi jemaah hajinya.

Problem spesifik lansia

Haji merupakan ibadah yang memerlukan persiapan kebugaran fisik dan kesehatan yang optimal. Sekitar 70 persen porsi ibadahnya, memerlukan ketahanan fisik yang andal.Khususnya saat menghadapi masalah cuaca yang panas terik, serta kelembaban udara yang tinggi.Faktor kondisi geografis setempat, berupa perbukitan yang agak curam, lalu lintas yang padat dan kerumunan, ikut mempengaruhi. Demikian pula saat aktivitas berjalan kaki pada puncak haji di Armuzna, melakukan thawaf dan sa’i.

Pada umumnya jemaah haji kita  terlalu bersemangat menjalankan ritual haji, tanpa bisa menakar dengan tepat kondisi fisiknya. Kepatuhan mengonsumsi obat secara teratur juga rendah, pada jemaah yang memiliki penyakit. Kendala optimalisasi kebugaran fisik, bisa berdampak pada risiko tidak lengkapnya rangkaian pelaksanaan ibadah haji tersebut.

Lansia merupakan konsekuensi alamiah proses menua.Dampaknya akan terjadi penurunan pada hampir semua faal organ tubuh. Sintesis hormon-hormon reproduksi akan berkurang. Pada laki-laki terjadi andropause, sebagai dampak menyusutnya hormon androgen. Perempuan yang mendekati usia sekitar 50 tahun, akan mengalami menopause. Melandainya produksi hormon estrogen adalah sebagai penyebabnya.Semua faal organ tubuh secara gradual akan mengalami nasib yang sama pula. Tak pelak, proses penuaan ini berujung pada terjadinya gejala-gejala spesifik pada lansia yang dikenal dengan sebutan  sindrom geriatri.

Sindrom (kumpulan gejala) ini,tidak hanya menyangkut penurunan kapasitas fisik, namun terkait pula dengan mundurnya fungsi intelektual (gangguan memori/kognitif). Faktor sosio-ekonomi dan interaksinya dengan kondisi lingkungan, juga ikut memberikan andil. Tidak jarang hal ini berdampak pada rentannya mereka mengalami depresi dan kesedihan yang mendalam. Terganggunya nafsu makan dan sistem imunitas, bisa berdampak langsung pada risiko lebih mudahnya lansia mengalami penyakit infeksi.

Sindrom geriatri terbagi atas beberapa derajat, mulai dari yang paling ringan hingga yang terberat. Sebenarnya sebagian besar keluhan, masih dapat diupayakan untuk diperbaiki. Celah inilah yang seharusnya merupakan tantangan agar bisa dimanfaatkan secara optimal, pada saat manasik kesehatan haji.

Dalam beberapa kasus, usia kronologis (sesuai tanggal lahir), tidak selalu linier dengan usia fisiologis/biologis (usia sesungguhnya dari organ-organ tubuh). Pola hidup dan nutrisi yang baik, serta kebiasaan rajin berolah raga, dapat menekan laju percepatan usia biologis. Oleh karena itu kapasitas fungsional organ-organ tubuh dapat terpelihara dengan baik. Bisa terjadi usia kronologisnya memang sudah tua, tetapi usia biologisnya tampak jauh lebih muda.

Semoga manasik kesehatan haji lansia, dapat menjawab tantangan bagi terwujudnya lansia yang lebih sukses dan sehat (succesfulaging).Sukses dunia dan sukses akhirat.

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, Kesehatan, nusantara, Tips Ditag dengan:Ari Baskoro Sppd, jamaah haji, Jamaah Risti, kesehatan, Resiko Tinggi (Risti)

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Energi Tuan di Negeri Sendiri: Jalan Menuju Swasembada dari Hulu ke Hilir

10 Oktober 2025 By admin

Aktor Peraih Oscar Javier Bardem Sebut Tentara Israel Berlaku Seperti Nazi

10 Oktober 2025 By admin

Pakar PBB Desak Israel Dihukum atas Pelanggaran Hukum Internasional

10 Oktober 2025 By admin

Infantino Serukan Keterbukaan Global dalam Penentuan Jadwal Piala Dunia

10 Oktober 2025 By admin

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ketika Sehat Tak Bisa Dibeli, Sebuah Renungan dari Lorong Rumah Sakit
  • Pemkot Surabaya Kembangkan SITALAS untuk Perkuat Kebijakan Responsif Anak
  • Kemkomdigi Tegur X karena Tak Bayar Denda Pornografi
  • PSSI Tunggu Erick Thohir Bahas Nasib Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
  • Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.